Lanjut
>>1053 lagi ah
Berbagai sumber bilang bahwa ber- + r* --> ber*, alias 'r'nya hilang satu, benarkah demikian?
Dulu waktu SD pernah diajarkan bahwa yang benar adalah "berramah-tamah" bukan "beramah-tamah", entah apakah gurunya salah ngerti, gurunya salah ngomong, akunya salah dengar, akunya salah ingat, atau apa. Kejadiannya sudah lama banget dan penulisan imbuhan ini tidak pernah diajarkan lagi, jadi... entah....
Daripada memikirkan yang sudah lama, lebih baik analisa sekarang saja.
Bagaimana biasanya kata tadi diucapkan? Apakah "berramah*" atau "beramah*"? Sepertinya biasa orang ngomongnya "berramah", jadi descriptively ini yang benar (seperti jg descriptively "merubah"lah yang benar, tapi jadi kedua ini tidak konsisten).
Ataukah diucapkan "berramah*" tapi ditulis "beramah*"? Kalau begini kan berarti tulisan dan bacanya jadi beda, padahal ejaan bahasa Indonesia dirancang agar tidak begitu.
Selain itu, ada imbuhan "per-" dan "pe-", kalau masing-masing imbuhan ini menempel pada kata dengan huruf awal "r", hasilnya jadi dituliskan sama dong, nah yang begini kan jadi membuat bingung. Ini dengan asumsi "'per dan r' jadi 'rr'", karena kalau memang "'per dan r' cuma 'r'" ya keambiguannya juga ada di bunyinya jadi ya... apa boleh buat....
Jadi ya pertanyaannya sekarang: Bagaimanakah caramu mengucapkan "ber + ramah-tamah"?