entah

No 78-85 No 58-77 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2008-02-13 08:42:57 UTC+0000
diacu: >>79
Iseng:
Þis is þe way Engliʃ ʃould be written!
1peH@Rin : 2008-02-14 09:47:36 UTC+0000
diacu: >>80
>>78
Wah pakai bahasa kuno yah!
Rin@Rin : 2008-02-14 12:05:34 UTC+0000
diacu: >>81
>>79
Engga ko, pakai *Modern English*.
1peH@Rin : 2008-02-14 16:49:12 UTC+0000
diacu: >>82
>>80
Maksudku huruf kuno.
Rin@Rin : 2008-02-15 07:22:00 UTC+0000
>>81
Oh maksudnya itu. Hm... ga juga sih:
Yang Þ, þ itu emang huruf kuno
Yang Ʃ, ʃ itu sebenarnya huruf baru, dari 1847

Keterangan lebih lanjut, silahkan buka Wikipedia: di "Thorn (letter)" dan "Esh (letter)"
^^
Rin@Rin : 2008-02-21 12:04:52 UTC+0000
>>77 diterjemahkan lagi deh, sekaligus mengubah beberapa:

*A Land on the Clouds*

In the shade of thy face
I found love and life
That for long have I been searching for
Through time long gone

Thou cam'st to me
And offer'dst me a heart so pure
Always triest to learn
the desire in the self

Thou perform'dst for me
A song about a land on the clouds
Where peace become its castle
And now thou art taking me thither

And lo! Thy heart is brimming with words of love
That are clearly revealed both in joy and sadness
Rin@Rin : 2008-02-21 12:17:02 UTC+0000
Iseng ah, menerjemahkan >>[yuku/894]
Diterjemahkan dengan "gaya" yang sama dengan yang di atas.

Oh, when the old sun is tired of sparking
Oh, when the flirty moon refuses to smile
Wrinkling, no cheerfulness
Blundering, creeping in the dark

Black now
Black after
This darkness
Will it change?

And ye little candles
Can ye spark?
Can ye give
A streak of light?
Rin@Rin : 2008-03-06 07:10:11 UTC+0000
*Salah siapa?*

Si A punya masalah dengan seseorang di kantornya, kita sebut saja orang ini si B. Si B ini sebenarnya OM, tapi harusnya dia tidak akan baca ini sih....

Kasus 1:
A dan B perlu menghubungi seseorang di Jakarta, sebut saja si C, tapi baik A dan B tidak tahu nomor telepon y.b.s. maupun nomor kantornya. Akhirnya si C telepon dan si B menanyakan nomor teleponnya lalu akhirnya tau dan dicatat. Sampai segini beres.
Esoknya, si A perlu menghubungi si C, karena itu A bertanya pada B, tapi:
B: (sambil tertawa) Ga tahu.
A: Loh? Bukannya kamu kemarin catat?
B: Harusnya kamu yang catat.
A: Kemarin kan kamu udah catat.
B: Ga ada.
A: Ko ga ada? Udah dibuang?
B: Iya

Padahal B bukan ga ada urusan dengan C sama sekali. Catatannya sendiri ditaruh di mejanya, jadinya ya A juga tidak bisa sembarangan ambil. Memang sih A harusnya mencatat juga, tapi itu kan catatan yang umurnya baru sehari, masa udah dibuang?
Salah siapa?

Kasus 2:
Akhirnya C menelepon lagi dan B kembali menanyakan nomornya. Lalu terjadilah B perlu menghubungi C (nah kan B jg ada urusan). Jadi B mencoba menelepon C. Aku tidak ingat persis bagaimana B mencatat nomornya, tapi kayanya sih: 62816******. B langsung memasukkan nomor itu ke telepon, tapi begitu 8 nomor ditekan, telepon langsung mulai menyambung, kayanya sih karena 8 nomor pertama adalah nomor telepon di Singapura yang sah. B bingung kenapa, jadi A bilang bahwa itu nomor Indonesia jadi perlu diawali IDD code (saat itu A tidak tahu IDD codenya), tapi walau sudah mendengar ini, si B diam saja dan mencoba lagi memasukkan nomor tadi, tentunya terulang lagi kejadian setelah 8 nomor langsung mulai menyambung. B langsung memutuskan telepon dan bingung2 sambil bilang nomornya salah. A berusaha turun tangan jadi bertanya nomor IDD di Singapura apaan, tapi B diam saja. Akhirnya kembali C menelepon dan kepadanya si B bilang nomornya salah dan bertanya lagi.
Salah siapa?

Kasus 3:
Untuk keperluan kerja, A perlu menyambungkan suatu alat dengan komputer. Sambungannya pakai USB, kabel, dan adapter; yah harusnya tahu kan ya? Setelah beberapa lama, A selesai melaksanakan tugasnya tapi karena tidak yakin maka kabel dibiarkan saja dulu di sana, maksudnya agar jika setelah diuji ada kesalahan maka bisa langsung dicolok lagi dan dibetulkan. Sebelum A yakin benar bahwa kerjaannya beres, B mulai protes:
B: Ini punyamu? Jangan taruh sini dong!

Kabel tersebut tentunya milik kantor, bukan milik A, tapi B memerlakukannya seolah-olah A sudah "mengotori" kantor dengan meletakkan milik pribadinya sembarangan. Apa wajar? Apalagi mengingat bahwa A belum menyimpannya lagi karena mungkin masih diperlukan.
Salah siapa?

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (mpat nol)+(tiga lapan)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|