Ku lagi di bandara saat ini
Dan mengapa ku tulis meletus, itu karena ada yang memberi ilham dari
http://andreaswong.co.cc/2009/12/airport/ dan
>>Rin yang bilang bahwa
kegiatan menarik di bandara adalah menulis meletus.
Di depanku ada tulisan. Friendship is always a sweet responsibility, never an opportunity.
Di dekatku ada kopi Today's brew merek pasifik yang tulisannya 2 dolar tapi pas kubayar
ditagih 3.7 dolar. Temanku bernama Aswin dulu sering skali ngopi di pasifik kalau ke singapura.
Tapi terlalu panas, sedangkan pesawat berangkat 30 menit lagi. Jadi kubuka tutupnya
dan asap mengepul lebat. Semoga lebih cepat dingin.
Biasanya kalau sampai ke indonesia ku langsung ingat akan teman yang hampir selalu ketemu,
>>adhi dan
>>f_u. Tapi kali ini untuk pertama kalinya lain. Mereka ada di benua lain, bukan
indonesia. Ku sebetulnya jadi agak merasa hampa, sesuatu yang biasanya ada menjadi tiada.
Bandara terasa aneh. Bandara yang dulunya tempat asing, menjadi tempat yang dikunjungi
rutin, setahun dua kali kira2. Tempat dimulainya perjalanan baru ke singapura. Tempat
dimulainya perjalanan ke gambit yang sangat berkesan serta membuka wawasan. Dan
tempat ketika ku berpisah dengan orang yang mengantarku pergi. (Namun kali ini ga ada
seorangpun mengantar.)
Selesai. 27 menit menuju keberangkatan dan kopiku masih 5/6 dan belum imigrasi. Bahaya juga.