Hal menohok yang kupelajari belakangan ini, adalah
Terlalu banyak informasi masuk dan kuketahui, tapi mana analisisnya? Ku menjadi tau banyak
bahan berita terbaru. Tapi jarang membandingkan, mengulas, atau menganalisa.
MIsalnya tau banyak berita dari RSS yang dilanggankan, baca new york times juga sekali2.
Nonton sedikit2 dan coba gem baru sedikit2.
Sedangkan dulu, kejut saja bisa banyak artikel hasil analisis diri walau ga tentu bermutu isinya.
(Agak susah menceritakannya karena waktu keberangkatan
>>1753 semakin mendesak)
Sebelumnya sudah pernah dengar topik di atas, tapi
>>1peH dengan telak bilang kepadaku
mengenai hal di atas.
Ku kadang2 jadi takut terima informasi, karena membuat pikiran kurang lega dan berbeban,
kadang2 tidak mengetahui adalah suatu kesenangan, juga.
Dan selamat, anda baru saja membaca tulisan dengan struktur berantakan yang guru SD
pun akan mengkritiknya.