>>1150 [Jurnal gambit] [Hari 1]
2008-6-8 Waktu singapura
[1] Ke erpotnya naik taksi dari mentor NTU yang namanya sven. Dia sewa taksi limosin
dan berangkat dari tempat dia di NTU, lalu jemput wihu di NTU, lalu jemput yuku. Ku pas
itu baru bangun, uda jam 330an masih belom pake sepatu. Nah ku dihubungi wihu taksinya
uda di bawah maka ku bergegas bawa 2 koperku ke bawah. Masuklah 2 koper itu,
pas mau tutup pintu, tukang taksi bilang "paspor uda?" Ku spontan jawab udah, tapi
segera sadar paspor di tas laptop dan tas laptop lupa bawa! Maka gara2 ku jadi lebih
lambat 14 menitan. Lalu jemput medo dan kami menuju erpot Changi.
[2] We arrived at the airport and when the taxi fare is mentioned by sven, it was 87$
Hah, how come a taxi is such expensive? It was not as expensive before, it was 35$
from the airport to anywhere. Wihu asked sven how much should we pay him but he
seemed not to care about it. Suen said to me mentors got so many money dont need
to pay to him.
[3] チェックインがどうやってグループするかまだわからないのでスクールグループでチェックインをした。
それでシート番号を選ぶこともできなくなった。同じスクールの学生はシートが大体近いですが
ぼくはNTUスクールに属してなくてオープンカテゴリーに属してた。
[4] Perjalanan pertama ke hongkong. Ternyata pesawatnya ga ada tv pribadi, hanya ada
tv di depan yang ga jelas dan filmnya ga bisa pilih. Tiba di hongkong, erpot hongkong cukup
keliatan bosen dan normal. Karena ga bisa bobo dengan tenang, bermaksud beli pil tidur,
tapi ukurannya 40 tablet dan sekitar 60HKD, ga ada yang mau berbagi denganku maka batal.
[5] Second trip was from hongkong to chicago. It was a long flight, so long that i got
bored so much. We got the lunch, then some snacks, then a cup of instant noddles that
is written as Chinese noodles but it was actually japanese noodles with kitune.
[6] 飛行機内に日本語の声がつけられたアメリカの映画を見た。まずは知らないアクションの
いっぱい映画を見てみた。映画の内容は面白くないけど、英語のさけびとかを日本語にした
会話を聞くことで驚いた。