gandalf says

No 11-23 Semua (balik urutan) |

1peH@gandalf : 2007-12-08 17:05:34 UTC+0000
diacu: >>13
siapakah engkau? Kenapa memimpikanku?
asa@gandalf : 2007-12-08 19:17:06 UTC+0000
diacu: >>16
>>11
yg jelas gandalf cowo had, jadi bukan cw yg mimpiin km karna naksir, kecewakah? :D
1peH@gandalf : 2008-02-10 18:38:46 UTC+0000
diacu: >>17
>>13
kok mikir cw sih. Dalam pikiranku gandalf itu makhluk semacam malaikat di cerita "Raja dari Cincin" (terjemahan bebasnya).
Jadi tak kecewa dong.
Rin@gandalf : 2008-02-11 11:12:25 UTC+0000
diacu: >>18
>>16
"Raja dari Cincin"... terjemahan bebas yang ngawur.... >_<
Kalau gitu ini terjemahan bebasku: Tuhannya para Cincin.

dari Rin yang teramat sangat membenci "tuhan".
1peH@gandalf : 2008-02-11 14:03:03 UTC+0000
diacu: >>19
>>17
Boleh juga Tuhannya para Cincin.
Kenapa teramat sangat membenci "tuhan"? (dengan 't' kecil?)
Kalau 'Tuhan' gak benci ya?
Rin@gandalf : 2008-02-11 16:00:05 UTC+0000
diacu: >>20 >>21
>>18
Sama aja, aku menulis dengan huruf kecil sesuai kaidah penggunaan huruf besar dalam bahasa Indonesia.

Aku ga suka karena... err... kayanya pernah bilang mau ngomong soal itu (tapi ga pernah ditulis juga)....
Yah pada dasarnya karena itu kaya yang sangat ga jelas dalam banyak hal:
1. penggunaan: artinya apa? konsistenkah?
2. pengucapan: bagaimana pengucapannya?
3. sejarah/etimologinya
4. yg ditulis dalam semuanya huruf besar maksud/artinya apa? (y.i. TUHAN)

Notabene: aku punya jawaban atas semua itu, jadi "ga jelas" bukan merujuk kepada diri sendiri, tapi kepada pengetahuan orang akan jawaban dari pertanyaan tadi, sepengetahuanku.
yuku@gandalf : 2008-02-12 12:31:35 UTC+0000
>>19
Hmm, kalo gitu, gimana supaya jawaban atas semua itu mu tuliskan di sini, supaya
pengetahuan orang akan jawaban dari pertanyaan tadi tidak ga jelas lagi.
Rin@gandalf : 2008-02-13 04:50:08 UTC+0000
diacu: >>22 >>23
>>19
Jadi gelar Yesus selain mesias/kristus itu sama dengan gelar bangsawan, karena itu dulu diterjemahkan kan jadi "Tuan" atau ("Gusti"), tapi banyak orang Indonesia yang ga bisa mengucapkan kata itu dengan benar. Karena Franciscus Xaverius itu orang Spanyol, jadi dia mengajarkan bahwa bacanya itu "Tu-han", ada huruf h-nya (yang tidak berbunyi, seperti cara baca Spanyol dan Perancis).
Jadi sebenarnya bacanya itu, "Tuan", dan merupakan gelar seorang penguasa. Jadi "tuhan" itu tidak sama dengan "god".
Tapi penggunaannya menjadi sangat tidak konsisten, karena orang jadi ngomong juga tentang "Tuhannya bangsa <anu>", "Tuhannya agama <anu>", padahal hanya orang Kristen yang menyebut sembahannya bagaikan raja manusia. Jadi yang benar itu misalnya: "Dewanya orang Kristen", "Dewanya orang Islam", dst. Bisa juga "dewa" diganti jadi "ilah" (bukan "allah" karena ini ada definite article-nya, seperti "the"-nya bahasa Inggris).

TUHAN, semuanya besar itu sebagai terjemahan dari YHWH, karena itu nama ini tidak ada di perjanjian baru.
yuku@gandalf : 2008-02-13 09:43:41 UTC+0000
>>21
Kalo yang saat ini ku tau, memang Tuhan itu sama dengan tuan, alias memang sebutan
(seperti Pak, Baginda, Saudara, dsb).
Jadi kalau pake bahasa inggris, Tuhan != God.

Jadi yang setauku sekarang, padanan yang tepat dalam inggris maupun jepang
Tuhan = Lord = 主
Allah = God = 神

Sedangkan banyak orang Indonesia, menurut kebiasaan atau penggeseran arti,
menanggap God = Tuhan, bukan Allah, mungkin karena Allah lebih biasa digunakan orang
Islam dan Kristen, padahal Allah yang disebut orang Kristen di Alkitab maksudnya God,
bukan *nama* Allah itu.

Benarkah demikian?
Rin@gandalf : 2008-02-13 15:53:38 UTC+0000
>>21
Begitulah, tapi aku tetap ga setuju dengan kata "tuhan", sih (terlepas dari huruf besar/kecil).
Tapi aku kurang mengerti bagian yang terakhir: apa hubungannya biasa dipakai orang Islam dan Kristen? Toh yang pakai kata "tuhan = god" bisa dibilang semua orang.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|