>>19
Jadi gelar Yesus selain mesias/kristus itu sama dengan gelar bangsawan, karena itu dulu diterjemahkan kan jadi "Tuan" atau ("Gusti"), tapi banyak orang Indonesia yang ga bisa mengucapkan kata itu dengan benar. Karena Franciscus Xaverius itu orang Spanyol, jadi dia mengajarkan bahwa bacanya itu "Tu-han", ada huruf h-nya (yang tidak berbunyi, seperti cara baca Spanyol dan Perancis).
Jadi sebenarnya bacanya itu, "Tuan", dan merupakan gelar seorang penguasa. Jadi "tuhan" itu tidak sama dengan "god".
Tapi penggunaannya menjadi sangat tidak konsisten, karena orang jadi ngomong juga tentang "Tuhannya bangsa <anu>", "Tuhannya agama <anu>", padahal hanya orang Kristen yang menyebut sembahannya bagaikan raja manusia. Jadi yang benar itu misalnya: "Dewanya orang Kristen", "Dewanya orang Islam", dst. Bisa juga "dewa" diganti jadi "ilah" (bukan "allah" karena ini ada definite article-nya, seperti "the"-nya bahasa Inggris).
TUHAN, semuanya besar itu sebagai terjemahan dari YHWH, karena itu nama ini tidak ada di perjanjian baru.