Halaman adhi

Rabu, 16 April 2008
Misi hari ini: bertemu satu-satunya asmen di perusahaanku, gagal. Informasi gagal didapat.
Pagi ini aku ditegur operator karena aku lupa pakai id card. Aku langsung ngacir, ambil&pakai, lalu mengucapkan terima kasih karena telah mengingatkan. Terngiang dalam kepalaku, "aku harus menjadi contoh" Duh, agak susah juga.
Sore ini, aku ditelpon ketika sedang belajar di perusahaan. 021 lagi. Aku pikir, masa lowongan kerja lagi? Aku angkat, ternyata konsumen divisiku. Dia cari leader2ku, tapi mereka sudah pulang. Dia beritahu aku, karena perusahaannya mati lampu, maka konsumennya akan mengunjungi perusahaanku untuk cek stok dan kondisi SORE INI. Aku tunggu sampai jam 19:45 ga datang. Aku tinggal pulang.
Btw, sore ini aku ke wc karyawan pakai sepatu (ga ganti bakiak), tapi kayaknya ga ada yg lihat, jadi AMAN. He3.

Kamis, 17 April 2008
Kemarin, aku baru tahu kalau seorang dari bagian GA sudah resign. Jumat lalu, ketika pulang, dia tanya apakah aku betah. Setelah aku jawab, dia suruh aku tanya dia. Dia bilang, ga betah, kerja di office tuh kalau pulang kepala rasanya pusing. Pagi ini aku dengar orang office curhat sama Bos. Kayaknya proses resign-nya seperti perang.
Pagi ini tujuh orang (semua pilar) dari divisiku resign. Setelah sekitar dua minggu ada rapat pagi lagi. Isinya hanya perpisahan. Setelah itu, mereka bubar. Konsumennya konsumenku berkunjung, aku yang terima. Orang Kawan Lama, aku juga yang terima. Pertama kali buat memo lembur, pusing banget. Partnerku buat memo hari ini, aku buat memo untuk shift (malam) minggu depan, padahal nama&naik_jemputan_apa untuk semua orang aku ga tau. Untung mereka sangat kooperatif bantu aku buat. Rasanya seperti tikus ditinggal di tengah hutan.
Kunci duplikat sudah berhasil dibuat. Nanti malam barang-barang akan diangkut ke tempat kos, tapi tidur masih di rumah kontrakan untuk terakhir kali.

>>21
waa... hebaat, langsung promosi dong.. tapi mending cari tau alasan yang pasti kenapa 7 orang itu resign barengan,..
met pindahan,..

Jumat, 18 April 2008
Pagi-pagi Orang dari Jepang lainnya datang. Dia seorang engineer. Sekarang engineer di divisiku ada dua orang. Dia agak bisa bahasa Indonesia.
Aku hitung NG(reject) kemarin, lalu aku cocokkan dengan laporan. Ada satu yang ga sama. Aku tanya pembuat laporan, lalu kami hitung barengan. Ternyata, AKU YANG SALAH.
Aku dan partner buat memo lembur. Bos lagi di luar, sedangkan waktu submit sudah dekat. Aku sampai ditelpon office. Akhirnya aku telpon bos untuk melaporkan perkiraan kebutuhan lembur kami. Ternyata, dia mau dua line tertentu lembur malam ini, padahal orangnya ga tau. Dia bilang kepadaku,"kan kemarin saya sudah bilang!" Jleb deh. Kami berusaha nelpon orang2, tapi malam ini tetap ga bisa. Konsekuensinya, pengiriman minggu depan bisa minus sepanjang minggu. Atur orang benar2 repot. Lembur malam saja banyak yang sudah bilang ga mau, tapi malam ini memang ga ada yg lembur.
Masalah yang dari kamis terjadi sampai sekarang. Satu orang delivery tidak disukai tiga lainnya, padahal pengiriman berpasangan. Orang yg berpasangan dg orang yg ga disukai, pagi ini bilang dia mau izin, untungnya itu hanya main2 saja. Waktu itu dia bilang kalau pasangannya tetap, dia akan sering izin. Sore ini dia ga mau pergi bareng. Akhirnya kami carikan pengganti dari kanban man yang nganggur.

Sabtu, 19 April 2008
Tes di perusahaan yang nelpon waktu Senin lalu. Waktu aku masuk, pesertanya baru 3 orang, CEWEK semua! Aku tanya apakah lowongannya untuk cewek aja dan untungnya TIDAK. Orang yg datang sekitar 1/2 dari yg diundang(15). Cewek yang duduk di sebelahku, Citra, baru selesai s2 di itb (s1 di UNPAR juga). Beuh, saingan berat nih.
Tes dibagi 3:
1. personality 10'+5'
tiap nomer, ada 4 pilihan, tentuin satu yang paling sesuai(M) dan satu yang paling ga sesuai(L).
2. bahasa inggris 20'+5'
buat essay sekitar 100 kata untuk setiap soal(2) dalam bahasa inggris. Nanti ini akan dibaca Userku.
* ke WC massal, saingan lain, namanya mirip namaku, cowok juga, sudah diterima 2 perusahaan dari 2 yang panggil (100% dong), tapi dia tolak.
3. aritmatik dan kasus 1.5 jam
10 soal cerita dan dua soal kasus tentang iklan dan data hasil survey.
Citra jawab soal essay panjang-panjang. Bikin takut aja. Ga tau dia nulis apa aja.
Setelah itu, penjelasan singkat tentang perusahaan. Lalu pulang. Aku ngobrol bentar sama Vina, dia salah seorang yang datang saat injury time (jam9). Ternyata, dia TI juga, tapi Trisakti. Dia juga kenal beberapa anak UNPAR seangkatannya(2004), seperti Alin dan Chris dari LKTI. Dalam hatiku, "Wow, peserta LKTI! (dulu aku pernah mau ikut, tapi aku ga diberi kesempatan)" Sekarang aku jadi pesimis.

Pagi ini aku naik bus internal ke depan lalu turun di depan Siloam Hospital. Di sana ada umat2 yg bawa mobil mampir dan bantu umat lain yg butuh angkutan ke sekolah Trinitas, tempat misa diadakan.
Setelah misa, aku ikut mobil umat lain sampai ke lampu merah. Dari sana jalan sedikit sampai ke terminal, lalu naik bis AO jurusan Blok M (Rp 10,000). Kemarin aku janjian bertemu teman di ex.
Aku turun di terminal terdekat setelah bus belok ke jalur yang ga sama dengan plang petunjuk jalan ke Bundaran HI. Dari terminal itu, aku jalan sebentar ke terminal sebelumnya lalu tanya polisi gimana cara ke ex. Lalu aku naik metromini no. 640 (Rp 2,000), turun di Bundaran HI. Aku tanya satpam di Plaza Indonesia, gimana cara ke ex, katanya lewat sini saja, naik ke lt. 2, nanti ada jembatan. Aku naik ke lt. 2, lalu telpon temanku, ternyata dia ada di swalayan di PI juga, lantai bawah. Kami pun bertemu. Mission accomplished.
Ternyata, selain naik metromini, aku juga bisa naik busway (terminalnya di tengah jalan) koridor I yang warna merah (Rp 3,500).

Senin, 21 April 2008
Worker di divisiku sebagian besar merupakan karyawan perusahaan lain (subkontrak). Salah satu perusahaan ternyata tidak memiliki ijin, maka kami ingin mengurangi pekerja yg berasal dari mereka. Pagi-pagi kami rapat. Dari 35, 10 mau diangkat kontrak pt. Khawatir akan kecemburuan dari pegawai lain, dari semua 15 diambil. Pemberhentian dan pengangkatan akan dilakukan secara parsial supaya beban melatih ga terlalu berat dan kontrak ga habis bersamaan.
Di tengah rapat, ppc konsumen telepon, menanyakan dengan amarah mengapa ada part yang tidak dikirim sabtu lalu. Itu memang salah kami sich. Aku juga ga bisa membela diri. Yah!
Memo lembur lebih sulit karena workernya kurang kooperatif. Aku harus tanya sendiri satu per satu. PPC ingin 5 line lembur, tapi 2 operator ga masuk dan 3 operator ga bisa, maka hanya 4 line yg bisa. Bujuk-bujuk, akhirnya 2 dari 3 yg ga bisa mau. Berhasil!
Hari ini ga ada telepon panggilan interview.

Selasa, 22 April 2008
2 orang kepala shift diangkat, mereka efektif sejak 2 Mei. Salah satu tugas mereka, kata Bos, adalah menentukan part yang mau diproses (Loh.. Itu kan tugasku?) Aku diminta untuk buat laporan driver, mulai dan pulang kerja. Aku ga pernah catat, tapi aku dibantu dg fotokopi absensi mereka. Laporan itu benar2 membingungkan. Driver kan datang lebih awal dan ga langsung pulang. Aku juga menemukan yg masuk tapi ga keluar. Akhirnya, aku buat sesukaku saja.
Sebelum pulang, kami menulis daftar part yg harus dikirim jam 5:00 besok. Menjelang pulang, worker bagian delivery protes. Beberapa part ga bisa dikirim karena conveyor konsumen penuh, kalau part diletakkan di atas palet, nanti mereka diomelin. Aku minta office girl yg buat surat jalan tunggu, tapi bel pulang sudah berbunyi, sedangkan dia ga lembur. Maka, dia ngomel dan kami mengalah. Surat jalan ga perlu dia ubah. Setelah dia pulang, aku ketik sendiri deh (pakai mesin tik).
Office girl itu benar2 merepotkan. Kemarin, aku mau mencocokkan laporan NG dg catatan lapangan. Salah seorang dari mereka menghampiriku dan bilang, "Memangnya ada yang salah!" Aku belum periksa, jadi aku bilang, "Ya ga sich." lalu dia langsung ambil semua kertas di hadapanku dan banting di meja yg ada di belakangku. Aku protes secara halus menanyakan mengapa dia mengambil kertas2 yg sedang aku lihat, dia malah menjawab dengan ketus bahwa dia sudah cek, kalau salah dia yg perbaiki, aku cek lagi untuk apa, kalau aku cek dia ga perlu cek. Aku pun mengalah. Fiuh.. kenapa sich harus seperti itu.