Kopasan dari sumber lain. Hak cipta (kalau ada) milik sumber

No 10-12 Semua (balik urutan) |

Rin@arsip : 2008-02-02 14:33:41 UTC+0000
diacu: >>11
>>3
Dibalas di sini karena tulisannya adanya di sini....
Oo, artinya itu. Tapi aneh juga, aku kira bahasa di Indonesia ga ad yg punya "tr", jadi kirain "terenyuh".

>>5
"Keprigelan" tuh apa lagi? :S
Ko aneh juga ada "pr"....

>>9
Oo, begitu. Cari di kamus ga ketemu sih, jadinya bingung.
Kalau terakhir itu sebenarnya ga ngerti, tapi pakai trik yang dipelajari waktu persiapan TOEFL, yaitu kalau suatu bagian wacana pada dasarnya sama dengan bagian lain (misalnya: parafrasenya atau sinonimnya), maka bisa ditebak. Jadi sebenarnya ga ngerti itu, tapi karena itu hanya menyampaikan kalimat sebelumnya dalam bahasa Jawa, ya masih bisa diterima dan tidak perlu sampai diacuhkan. Kalau yang lain-lainnya itu kan jadi bagian inti tanpa ada sinonim.
1peH@arsip : 2008-02-02 16:38:04 UTC+0000
diacu: >>12
>>10
Bukannya bahasa Indonesia memang ada "pr" yah, seperti "prasasti" dan "prestasi".
"prigel" sendiri artinya kira2 pandai, kata ini berasal dari bahasa Jawa. Saya juga kaget kok tiba2 memakai istilah ini.

Trenyuh itu artinya seperti prihatin atau iba gitu. Ini juga dari bahasa Jawa.

Yang "pejah gesang ndérék Pak Harto." artinya "hidup mati ikut Pak Harto"
Rin@arsip : 2008-02-03 14:21:19 UTC+0000
>>11
Hm... benar juga ya ada kata2 itu. Tentunya bisa juga dikatakan bahwa itu kata2 yang asalnya dari bahasa Sansekerta, tapi saya tidak mau menentang karena toh itu tandanya bunyi itu sudah diterima. Inget sih ada kata "proklamasi", tapi itu kan dari bahasa Latin, tapi yah pokoknya diterima deh.
Jadi sekarang masalahnya adalah: tulisan tersebut terlalu banyak berisi kata2 bahasa Jawa, yang tidak semua orang tahu dan kalaupun mau tahu tidak bisa dicari di kamus, jadi *sangatlah bermasalah* dan *tidak seharusnya dilakukan*.
>_<

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|