ːïɱąɱɓёήĵ๏ɭː

No 137-300 No 117-136 Semua (balik urutan) |

imambenjol@imambenjol : 2009-09-18 02:24:57 UTC+0000
manakah yang lebih baik?

A. Banyak ngomong, kritik sana-sini, tau mana yang salah, tau mana yang betul, tapi tidak ambil tindakan.
B. Sering salah-salahan, kadang ga tau mana yang salah, gak tau mana yang betul, tapi selalu ambil tindakan.

Kupikir A adalah idealis dan B adalah realis.
andreas@imambenjol : 2009-09-18 03:24:19 UTC+0000
diacu: >>141
>>137
eh tidak bisakah yang (A) dan selalu ambil tindakan?
imambenjol@imambenjol : 2009-09-18 03:29:16 UTC+0000
>>139
cuma A dan B, ga ada C maaf
Rin@imambenjol : 2009-09-18 05:52:02 UTC+0000
diacu: >>147
>>137
Tidak tahu mana yang lebih baik, tapi:
A.
Secara teknis sebenarnya tidak mungkin ngomong tanpa mengambil tindakan, karena ngomong itu sendiri adalah suatu tindakan.
Buktinya adalah ada hasil, bisa dilihat karena sejarah digerakkan oleh orang2 ini, misalnya:
1. Yesua ben Yusuf
Banyak bilang mana yang benar dan mana yang salah. Bertanya pada orang apa yang orang itu anggap benar lalu akhirnya hanya mengatakan untuk berbuat demikian. Bilang bahwa para pembesar salah tapi tidak memecat atau apapun. Menyuruh muridnya ke pelosok dunia tapi sendirinya tidak pergi (cuma mengirim sesuatu yang lain).
2. Mahatma Gandhi
Justru terkenal karena aksi "tidak berbuat"nya.
3. Montesquieu, dkk
Bilang mana sistem pemerintahan yang benar tapi sendirinya tidak ikut menjebol Bastille.

Sebenarnya masalah utama dalam masyarakat bukanlah si tipe A atau tipe B, melainkan mereka yang berpikir mana yang benar, tapi tidak ngomong apa-apa maupun berbuat apa-apa, tetapi pada akhirnya bingung mengapa tidak terjadi apa2.
Rin@imambenjol : 2009-09-18 05:57:06 UTC+0000
diacu: >>149
>>137
B.
Melakukan sesuatu tanpa tahu benar atau salah itu sama saja dengan judi. Bisa jadi benar dan akhirnya untuk, bisa jadi salah dan akhirnya buntung.
Rin@imambenjol : 2009-09-19 11:37:47 UTC+0000
diacu: >>[Rin/300]
Lanjutan >>143, menjawab >>137
B.
Melakukan sesuatu tanpa tahu benar-salah itu ibarat judi: bisa rugi bisa untung, bisa rugi besar bisa untung besar.

Aku sendiri melihat bahwa dalam segala hal, melakukan sesuatu tanpa tahu benar atau salah adalah sama dengan judi.
Pendekatan yang manapun bagiku baik, atau lebih tepatnya tidak salah seperti juga pisau dan pistol tidak baik atau jahat karena hanya alat, yang aku tidak setuju adalah orang yang bilang B baik tapi judi salah.
Rin@Rin : 2009-09-19 11:54:11 UTC+0000
Menyebut judi (di >>[imambenjol/147]) jadi terpikir:

Orang bisnis sering bilang tentang "(high|low) (risk|gain)". Ku masih bingung, yang diukur dengan "high/low" itu peluangnya, nilainya, peluang * nilai, ataukah yang lebih buruk dari antara peluang dan nilai?.
imambenjol@imambenjol : 2009-09-22 04:13:03 UTC+0000
>>145
Masa depan juga ibarat judi, penuh resiko, ga tau nanti yang akan terjadi baik atau buruk. Setiap orang mungkin sedang berjudi dengan kehidupannya sendiri.

Ketika B sudah melakukan sesuatu, mungkin B sadar kalau dia baru saja berbuat salah, atau sampai matipun B tetap tidak sadar dia telah berbuat salah. Orang seperti A lah yang harusnya mengingatkan B kalau B sudah berbuat salah. Kalau B bisa menerima, itu bagus, B mengaku diri salah. Kalau tidak bisa menerima diri salah pun tidak apa-apa. Cukup bilang "Ya, saya salah" atau "Tidak, saya tidak salah", tapi ga perlu banyak alasan.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|