>>217
1. ketika hari sabtu kemarin, tidak seperti biasa naik mrt dari deket sekolah lalu ke ... (gp)
karena penuh, ku berdiri, dan di depanku ada seorang anak yang ku susah tebak umurnya.
Ga begitu kecil, mungkin uda 10 tahun lebih.
karena berdiri berhadapan, dan matanya tak sibuk dengan pengalih-perhatian seperti
psp, buku, pemutar vidio dsb, maka kami juga bertatapan satu sama lain. Dan ku merasa
senang karena sama2 malu ketika bertatapan. Tapi apa boleh buat, posisi badan yang tepat
berhadapan tanpa pengalih-perhatian membuat kami bertatapan berkali2.
Lama kelamaan dia keliatan menahan senyum. Ku senyumin saja dengan kentara. Akhirnya
dia ketawa, aku ketawa juga, ku lihat dia di jendela yang setengah memantul, dia nyengir
dan aku nyengir. Senang rasanya, dan tampaknya dia juga senang.
Selama itu ku terbayang seandainya orang dewasa. Apa yah tanggapan dia?
- Apakah membalikkan badan agar tak saling menatap?
- Apakah berkata, ngapain liat2 aku?
- Apakah mencoba memulai pikiran, ini orang ga jelas, lebih baik kuanggap orang ga waras, ku buang saja perhatianku.
Ku jadi teringat akan FREE HUGS.