adhi@
adhi
: 2008-04-27 13:18:39 UTC+0000
Rabu, 23 April 2008
Pagi2 aku berdebat canda dengan partnerku dan itu berakhir dengan pertengkaran. Dia minta supaya dia bisa ikut saudaraku padahal dia ga kenal dan aku pun ga ikut pulang. Aksi terakhirnya adalah menutup laptop kami di hadapanku dan pergi keluar. Dia tak mau berbicara denganku. Saat itu aku sadar bahwa aku ga bisa kerja ketika aku sedang bermasalah, tapi aku bilang pada diriku sendiri, berhentilah untuk tidak menghasilkan apapun, aku tidak akan kalah hanya oleh hal seperti itu!
Salah satu line berhenti sejak minggu lalu. Salah satu part yg diproses di line itu stock finished goods-nya sudah kurang dari permintaan besok. Hari ini, dua orang dari konsumen (1 PPC dan 1 Purchasing) menelponku untuk menanyakan hal ini. Hal yg aku lakukan adalah memberikan janji2 bahwa besok Line 1 sudah bisa jalan, permintaan akan dapat kami penuhi, sehingga konsumennya konsumenku ga perlu stop line. Orang pertama juga bilang bahwa ucapan bosku selalu mundur dua hari.
Sebelum jam berakhir waktu tanpa lembur, partnerku mengajak bersalaman dan minta maaf. Dia bilang, dia melakukan itu untuk melihat respon office girl yg dua hari lalu ngomel, apakah dia akan senang, memecah belah, dll. Office girlnya sich cuek aja. Btw, aku lega.
Makan malam di mall. Aku dapat uang kembalian <Rp100. Aku panggil pelayannya dan bilang. Lalu dia kasih aku kembalian Rp200. Aku panggil lagi. Dia bilang, ga ada kembalian, maka aku kembalikan Rp100. Jadi pas kan?