Kayanya yang bener tetep:
"apa sih yang dia ingin katakan?"
Ini masih berhubungan dengan pola macam:
"Saya mau dibunuh." (yang sudah saya sebut di
>>35)
Kayanya orang Indonesia udah terlalu banyak terbolak-balik deh, jadi artinya harus "ditebak" dan ga bisa "diterjemahkan" saja.
Bandingkan:
"Siapa yang mau saya kasih uang?"
"Siapa yang saya mau kasih uang?"
Kalau "mau" dulu baru "subyek", berarti yang mau itu adalah yang datang sebelum kata "mau" (yaitu yang dipertanyakan), dan yang setelah "mau" menjadi anak kalimat di bawahnya, jadi kalimatnya ada 3 tingkat.
Sedangkan kalau "subyek" dulu baru "mau", berarti yang mau adalah si subyek, dan yang dipertanyakan adalah obyek dari anak kalimatnya itu, jadi hanya ada 2 tingkat kalimat di sini.
Jadi dengan contoh di atas:
"Siapa yang mau saya kasih uang?"
- "Saya kasih uang" menjelaskan "mau"
- "yang mau saya kasih uang" menjelaskan "siapa".
Sedangkan:
"Siapa yang saya mau kasih uang?"
- "Saya mau kasih uang" menjelaskan "siapa"
Dalam bahasa Inggris:
"Siapa yang mau saya kasih uang?" --> "Who was it that wants me to give him money?"
"Siapa yang saya mau kasih uang?" --> "Who was it whom I want to give money to?"
Bahasa Indonesia itu bukan bahasa yang membolak-balik urutan subyek, predikat, dan obyek, kecuali untuk penekanan, macam:
"Roti saya makan." (menekankan obyek, jadi obyeknya diletakkan di depan, tapi setelah itu tetap SP)
"Mau pergi makan saya," atau "Mau apa kamu?" (menekankan predikat, jadi subyeknya dibuang dulu baru diselipkan kemudian, tapi tetap PO)