entah

No 390-394 No 370-389 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2009-10-28 14:20:15 UTC+0000
diacu: >>391
Kupeluk lutut di sudut kamar
Selalu ku bimbang dan gemetar
Mengetahui kebenaran sedemikian menyeramkan,
ku menutup pintu

Ku mencari kebenaran dalam kebohongan yang ramah
melarikan diri ke dalam mimpi
Tak seorangpun tahu
ku mewarnai lautan kesepian dengan biru gelap

Sambil menyembunyikan rasa sepi
dengan sepenuh hati
ku tengah melukai hatimu

Rahasia dalam mataku
bagai diserap oleh kebenaran di balik senyum
Kasih yang lembut, ku mendatangimu!
Kehangatan yang mudah retak
Sekarang mulai mengalir lepas dari masa lalu
Janganlah dibingungkan bayang kesedihan
Kar'na ku terus bersamamu

Seperti anak2, ku hanya berangan-angan
Hanya berharap tak akan menemukan apa2.
Justru malah 'kan kehilangan hal penting.

Ku ingin memiliki kemampuan untuk melindungi
kebahagiaan yang tidak hanya wajar atau biasa saja
Untuk terus hidup di masa ini
Dalam pandangan yang tak tersesat
Jawaban yang terapung ya hanyalah satu.

Menggambar pelangi di merah senja, bahkan kegelapanpun kubungkus.
Dengan sedikit keberanian, kusampaikan kata.
Walau ditangkap masa depan atau menghilang di kejauhan, doa ini tak terbatas
Ku ingin menyampaikan padamu perasaan yang sesungguhnya

Kepadamu yang memberikanku awal (hidup baru???)
ku bisikkan janji yang milik kita berdua saja
Suatu sihir yang kekal dan tak berubah
Walau ditangkap masa depan atau menghilang di kejauhan
Ku teringat akan suara yang jernih itu.
Sebut namaku!
Tersenyumlah seperti hari itu!
yuku@Rin : 2009-10-29 08:56:35 UTC+0000
diacu: >>394
>>390
Uwaa panjang.

Bagus juga puitis liriknya. Sayang lagunya dan penyanyinya kurang nikmat didengar :(

ku bisikkan janji yang milik kita berdua saja

jadi ingat boku dake no hito
Rin@Rin : 2009-10-30 07:03:33 UTC+0000
>>391
Ada yang bilang nikmat atau tidak itu hanyalah selera, tidak bisa dipaksa.
Ada juga yang bilang bahwa orang harus suka dengan sesuatu.

Mana yang benar? Aku tidak tahu, dan setahuku tidak ada yang bisa memberi jawaban pasti maka tidak kubahas.


Lebih baik membahas yang ada jawabannya.
Kalau sesuatu itu seharusnya subyektif, bagaimanakah dengan penilaian kompetisi akan yang subyektif itu?
Kompetisi masak, kompetisi tarian, misalnya.

Ambillah contoh yang mungkin dekat dengan kita, American Idol (dan segala anak-cucunya).
Memang yang akhirnya menilai adalah pemirsa, tapi ada jurinya dan mereka bisa memberi komentar.

Apakah para juri itu adalah orang2 khusus yang kebetulan suka dengan semua hal jadi bisa menilai?
Ataukah juri menilai hal-hal yang tidak dinilai oleh orang biasa? Misal orang bisa menilai jenis suara tapi juri menilai kecocokan jenis suara dengan lagunya. Ataukah juri melihat teknik?

Atau, misal orang bisa bilang tidak suka lagu keras, Rock misalnya, sebagian tidak suka lagu yang lembut. Lalu, juri bagaimana?

Seharusnya ada jawabannya karena kriterianya pasti ada, tapi ku tidak tahu di mana.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|