entah

No 205-212 No 185-204 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2008-10-13 03:10:22 UTC+0000
Microsoft Office

Paket ini datang dengan berbagai produk, nah aku sih melihat ada 3 kelompok:
1. Word, Excel, Power Point
Kayanya kebanyakan orang tau ini apa dan banyak juga yang pake

2. Outlook
Rasanya jumlah penggunanya lebih sedikit dari yg di atas, tapi banyak juga yang pake. Yang susah dari ini, biasanya untuk bisa pake butuh pengetahuan agak lebih.

3. Access, Front Page
Hanya orang2 tertentu saja yang akan pake.

Jadi terpikir:
Biasanya kalau Office dipasang dengan "Typical", semua produk di atas akan dipasang. Masalah yang kulihat sih, orang2 yang akan menekan tombol "Typical" itu (atau apapun nama lainnya) biasanya melakukan itu karena merasa gaptek jadi tidak mau menekan custom, padahal, sepertinya hanya orang2 yang tidak merasa gaptek yang akan butuh memakai produk di kelompok 3 ataupun mungkin 2 (tp Outlook cuma repot di awalnya saja).
Mungkin harusnya Typical hanya install yang kelompok 1 saja ya, yang memang typical dipakai....
Rin@Rin : 2008-10-14 00:04:04 UTC+0000
diacu: >>207
Wah, baru tau bahwa ternyata Opera (browser) sekarang tersedia dalam bahasa Indonesia. Belum dicoba sih....
Rin@Rin : 2008-10-14 00:05:06 UTC+0000
>>206
Eh, atau mungkin lebih tepatnya, "dengan resmi" (karena kayanya dulu sudah pernah ada tapi belum resmi, hehe....)
Rin@Rin : 2008-10-14 13:56:10 UTC+0000
"Kamu kan kaya, ko tidak bisa bayar?"
"Kamu kan pintar, ko begini saja tidak bisa jawab?"
"Kamu kan kuat, ko tidak mau bantu?"

Sering orang bilang begitu, padahal orang yang dibilang demikian sering tidak pernah mengatakan bahwa mereka demikian; bahkan malah mereka mungkin justru berpikir mereka tidak begitu. Jadi seringkali sebenarnya hanya orang lainlah yang *menganggap* demikian. Mungkin ada baiknya kita tidak sembarangan menganggap orang lain itu kaya/pintar/kuat.

Di sisi lain, ada juga orang bisa bilang:
"Loh, kamu kan pintar, ko bisa salah begini?"
Sehubungan dengan hal ini, sebenarnya Dumbledore (tokoh di Harry Potter) justru mengatakan bahwa karena dia lebih pintar dari orang lain maka kesalahan yang dia perbuat malah cenderung lebih besar.

Sepertinya sih memang begitu, dan sehubungan dengan kekayaan juga kelihatannya orang kaya sekali rugi bisa sedemikian banyaknya sampai bunuh diri, sedangkan orang miskin malah mungkin tahan lama.

Mungkin ada baiknya bagi orang yang tidak punya untuk lebih menerima keadaan mereka yang punya sedangkan yang punya lebih banyak berbagi dengan yang tidak punya.
Rin@Rin : 2008-10-14 14:12:54 UTC+0000
Di antara: kaya, pintar, dan kuat, aku merasa kalau orang kuat itu paling "berhak" sombong, dilanjutkan orang kaya, dan terakhir orang pintar.

Kalau misalnya orang pintar tidak mau mengajari, sering dibilang, "Sombong amat sih, ga mau ngajarin!" tapi kalau dia mau mengajari, malah dibilang, "Tau deh yang pintar...."

Kalau orang kaya tidak mau berbagi biasanya dibilang "Pelit kamu, ah!" tapi kalau dia berbagi seringkali orang berterima kasih.

Tapi kalau orang kuat lain lagi. Rasanya orang kuat boleh memaksa orang lain untuk kuat juga tanpa ada yang menentang. Contohnya: walaupun standar nilai olah raga "memaksa" murid untuk mendapat nilai hanya 5-6 dengan 7 hampir tidak ada, tidak ada yang menentang (padahal kalau misalnya matematika nilainya segituan kan pasti gurunya kena masalah). Kalau orang bilang "Nih aku bisa, masa kamu tidak bisa" biasanya orang anggap memang begitulah sewajarnya.
Rin@Rin : 2008-10-20 02:00:44 UTC+0000
Bingung, masih susah membedakan antara bahasa Cinanya 50 sen dan 80 sen. :(
Sebenarnya bedanya cukup banyak, sih, tapi tetap saja sulit membedakannya....
Rin@Rin : 2008-10-23 10:04:24 UTC+0000
diacu: >>212
Sering terjadi percakapan yang kalau disederhanakan jadi seperti ini:

A: Kamu melakukan XYZ!
B: Ga usah ngomong gitu deh, toh kamu jg melakukan
atau
B: Ga usah ngomong gitu deh, toh banyak yang melakukan

Sebenarnya, jadi mengapa kalau B itu bukan satu-satunya yang melakukan? Ada orang lain yang melakukan atau tidakpun tidak akan mengubah kenyataan bahwa B melakukan XYZ tersebut. Kalau XYZ itu sesuatu yang salah dan bisa membuat pelakunya dihukum, berarti si B mungkin dihukum. Banyak yang melakukan bukan berarti B jadi tidak dihukum, bedanya ya mungkin saja karena kebetulan atau apa semua yang lain itu malah tidak dihukum tapi cuma B yang dihukum. Bisa saja B terpilih secara acak dan akhirnya dihukum untuk memberi contoh pada yang lain dan yang lain akhirnya insyaf dan malah tidak dihukum.
Adil? Entah, mungkin juga tidak adil, tapi toh kenyataannya adalah kalau B melakukan dan akhirnya dihukum ya berarti dia dihukum, ada atau tidak orang lain yang melakukan tidak akan mengubah kenyataan tersebut.
yuku@Rin : 2008-10-24 12:35:03 UTC+0000
diacu: >>213
>>211
Tadinya kepikirannya karena B menganggap bagi dia sendiri cukup aman, misalnya
kalau memang bisa dihukum, karena dia liat banyak orang yang ga dihukum, maka resikonya
jadi kecil.

Misalnya hukumannya denda 10 000 dolar, dan dari pengamatan dia yang dihukum
karena melakukan cuma 1 dari 1 000 orang, jadi bagi dia resikonya cuma setara dengan
10 dolar. Kalau yang dilakukannya bernilai lebih dari 10 dolar, untung dong.

Ini juga suka terjadi, misalnya, waktu itu pernah ada orang ke luar negeri, tapi
takut bawa uang tunai banyak2. Misalnya dia mau bawa 1000 dolar saja, dari 2000 yang dia
punya karena takut kalau hilang. Padahal di sana akan butuh lebih dari 1000 dolar,
jadi dia berencana ambil di ATM di sana, yang kena biaya tambahan 30 dolar karena
di luar negeri.

Kalau dia takut hilang 1000 dolar, padahal seandainya resiko hilang hanya 0.5%, resiko itu
cuma senilai 5 dolar, lebih baik daripada kehilangan 30 dolar karena ambil di ATM itu.

Begitulah, sering kali orang nga mau rugi sesuatu yang besar (makanya ada asuransi)
padahal kalo menang undian yang besar mau.

(ini jadi topik lain yah)

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (lima mpat)+(dua tiga)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|