entah

No 105-124 No 85-104 Semua (balik urutan) |

entah(FhK56oAcYfNL)@Rin : 2008-03-19 19:05:05 UTC+0000
diacu: >>107
>>96 aku kurang paham ttg chord, tp mnrtku sih tergantung dlm konteks apa. kl bicara musik dlm
konteks art (seni) dan creativity (kreatifitas), tidak ada benar atau salah, tp yg bermain adalah
emosi, perasaan, pendengaran, dan feeling bahkan ekstrimnya, kadang komposer itu "semau2 gue",
kl mnrtnya "benar" ato "enak" ya ditulis/dimain aja meskipun secara teori ga bener ato ga masuk
akal. yg aku pernah main/denger itu lagu2 karanganya Bela Bartok
http://www.youtube.com/watch?v=tB_-vPlMNYk

Tp ada 1 perkecualian, yaitu teori. pas aku ngambil kelas buat ujian teori musik, ada 2 bagian yg suruh
ngarang lagu, di sana aku ngarang lagu yg "enak", tp sm guruku dibilang salah semua krn mnrt teorinya
itu ini harus gini, ga boleh gini, gitu, dll. tp untungnya ga marah besar ato dibilang "ga beres" hehe...
ななしさん(anonim)@Rin : 2008-03-20 04:36:51 UTC+0000
diacu: >>107 >>108
Si Billy geblek, udah keseringan dipuja-puja jadi lupa daratan dia. Cih!
Rin@Rin : 2008-03-20 11:08:08 UTC+0000
diacu: >>108
>>105
Prinsipku sendiri juga cukup ekstrim, ko, "musik pada dasarnya hanyalah sekumpulan suara", tapi kalau tidak populer ya tidak bisa maksa.
Tapi dalam kasus ini, ini kan sesuai teori, wong ada teorinya dan diberikan sebagai pengetahuan yang *untuk dipakai, bukan untuk dihindari*.

Yang Béla Bartók kenapa ya? Kayanya ga ada yang aneh.

>>106
Ngomong gitu tentang orang ko pake anonim? ^^;;;;
yuku@Rin : 2008-03-21 17:38:58 UTC+0000
>>107
Mengenai menulis dengan anonim, menurut yuku:

Boleh2 saja menulis tanpa nama. Terutama dalam kebudayaan timur atau Indonesia yang
sebagian masyarakatnya kurang bisa membedakan pendapat orang dengan orang itu sendiri,
sehingga beberapa orang memilih tak menyatakan identitas saat menulis sesuatu karena
(misalnya) takut ada orang yang tidak suka pendapat dia dan dia jadi takut dibunuh, dihujat,
dikutuk, dihantam.

Yang lebih parah adalah menulis hujatan, cercaan, hinaan, tanpa menyatakan *alasan*
atau *argumen* yang cukup bermutu.  Misalnya >>106, lalu (terambil dari kisah nyata):
- Sudahlah bung.... Lo udah tau kok jawabannya, jd ga perlu minta pengakuan rekan2 yg lain.
- anjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk... lo
- km orang bisanya jelek2 an bisnis orng lain..emng km udh prnh jalani...emang km orng
gagal yang gak pengen orng lain sukses... pergi aja ke laut broooo...hahahaa

Jadi menurutku kalo orang punya alasan bermutu, gapapa dia pos tanpa nama, demi
keselamatan dia. Tapi kalau alasannya ga bermutu, ga pake nama pula, itulah yang terburuk
dari semuanya.
Rin@Rin : 2008-03-22 13:52:31 UTC+0000
>>108
Dilihat dari ejaannya memang kelihatan sebagai "kisah nyata". ^^

Kalau pakai alasan bermutu, itu seperti orang meninggalkan hadiah tanpa nama.
Kalau cuma hinaan, bagaikan kata orang: "Lempar bantu sembunyi tangan."
Rin@Rin : 2008-03-25 11:13:02 UTC+0000
Post >>98 terlihat sangat mirip Billy ("anak"nya kah?):
1. Belum coba udah ngomong, sangat ironis karena Stephen Tong sering bilang "cepat mendengar lambat berbicara".
(setidaknya Billy sendiri tidak mencoba, saya tak tahu dengan yang ini)
2. Menjawab tanpa alasan
3. Menjawab sambil menghina
4. Setelah menjawab langsung cuek, tidak mau mendengar kata2 orangnya lagi.
(mungkin saja yang ini masih membaca, tapi yang jelas tidak pernah balik lagi, sama seperti Billy).

Mengapakah orang yang sangat sesat seperti ini masih dibiarkan ada di GRII? Bukannya sebaiknya sudah dipecat?
yuku@Rin : 2008-03-25 14:23:24 UTC+0000
diacu: >>112 >>113
Pada 2008-3-19, ku pos link ke >>94 kepada milis pemuda-griis@yahoogroups.com dengan
subjek "Tentang Billy Kristanto" dan isi seperti ini:

===
Halo milis pemuda,

Temanku ada yang tulis sesuatu mengenai Billy Kristanto dan gila2an.
di http://melet.us/Rin/94-95

Waktu diajak KKR, katanya dia masih sebel sama Stephen dan Billy itu.

Di situ dibilang mengenai akord D11 dan D + C atau gimana lah, ku kurang
paham. Sebetulnya mana yang betul sih? Tolong *pencerahannya* :D

yuku
===
yuku@Rin : 2008-03-25 14:27:56 UTC+0000
diacu: >>114
Akibat dari imelku (>>111), selain orang yang bertanya "Siapa Rin" secara lisan
padaku, ku menerima imel dari 2 orang juga yang ditujukan hanya padaku,
bukan ke milis.

Imel yang sangat membantu datang dari Akbar, cukup menjawab kebingungan >>94.
Berikut sebagian dari kutipannya.

===
setauku chord 11 itu memang ada.....di musik itu ada chord ke 7, 9, 11, 13 dst....
tapi ga terlalu sering dipakai karna memang bunyinya ga terlalu "nyaman"
di telinga :)

chord 11 itu adalah chord yg ditambah/direplace salah satu nadanya dengan
nada ke 11...
kalo standar biasa kan chord itu nada 1-3-5....ditambah nada 11 itu jadi 1-3-4-5

nah mungkin nada 4 jadi seperti kunci D...tapi ga sepenuhnya bener juga karna
ga semua komponen chord D masuk ke situ....

mungkin ko billy nangkap pertanyaannya ada lagu yg tangan kiri (yg biasa maen
chord rythm) maen C...sedangkan melodinya (di tangan kanan) nada dari kunci D...
kalo itu emang terasa aneh :)
mungkin partitur yg dimaksud itu tangan kiri dan kanan sedang digabung untuk
membunyikan chord 11 itu....
jadi bukan sedang memaenkan 2 kunci yg berbeda secara bersamaan....:D

semoga jawaban yg terbatas dan belon tentu benar ini bisa membantu :)
===
iya nada ke 11 itu sama aja ama nada ke 4....soalnya nada ke 8 kan sama balik
lagi ke nada 1...jadi kalo di kunci C....nada ke 11 itu adalah nada F itu

berarti memang bener itu satu chord...bukan tangan kiri dan kanan maenin chord
yg berbeda hehehe...
===
yuku@Rin : 2008-03-25 15:06:26 UTC+0000
diacu: >>115
>>94
Nah, yang agak mengagetkanku, pada 2008-3-25, ada seorang yang mengaku
"Hamba Tuhan GRII Singapore" mengirim imel pada milis
pemuda-griis@yahoogroups.com, yang seharusnya sih tanggapan terhadap
imelku >>111.

Ku akan pos sebagian dulu di sini, jika tidak ada penyelesaian dari dirinya mungkin
akan kupos lebih banyak.

Subjek: e-mail dari seseorang dengan user id yuku
- Tanggapanku: Kenapa ga langsung reply saja imelku, sehingga ga usa ganti subjek
dan membuat orang lain perlu mencari imel dari yuku yang mana.

Isi imel seluruhnya ditulis dengan *bold*
- Tanggapanku: seperti kebiasaannya waktu menulis kata saat katekisasi dengan
garis bawah beberapa lapis dan dengan tanda kutip kadang beberapa lapis,
dalam dunia digital tampaknya dia memilih bold.

Salah satu kalimat dalam imel.
"bahasa yg dipakai oleh yang bersangkutan didalam menjelaskan e-mail tersebut
sangatlah tidak sopan,tidak etis dan tidak mencerminkan orang yang sudah dididik
didalam gerakan Reformed, bahkan sama seperti orang yg tidak pernah kenal Pak
Billy dan Pak Tong."
- Tanggapanku: siapakah "yang bersangkutan didalam menjelaskan e-mail tersebut"?
Adakah orang yang menjelaskan imelku? OK, jika yang dia maksud yang menjelaskan
imelku adalah ku sendiri, maka... menurutnya bahasa yang kupakai sangat tidak
sopan dan tidak etis. Lalu menurutnya bahasa yang kupakai sama seperti (yang
dipakai) orang yang tidak pernah kenal Pak Billy dan Pak Tong. Berarti bahasa
dipengaruhi juga kenal atau tidaknya dengan Pak Billy dan Pak Tong.
(Menurutku di sini udah cukup ngelantur, jadi ku akan sudahi dulu sampai di sini.)
Rin@Rin : 2008-03-25 16:29:44 UTC+0000
diacu: >>134
>>112
Menarik, tp yg dari "Akbar" itu yang mana, ya? Yang pertama atau kedua? Atau keduanya?

Jawaban yang bagus, karena gaya bicaranya terlihat berpendidikan, sebab diakhiri dengan pernyataan mengakui kemungkinan tidak benar. Kenapa kutekankan itu? Karena teorinya memang tidak benar. ^^;;;;
Salahnya yaitu karena chord 11 bukan nada ditambah atau diganti nada ke 11 saja, tapi ditambah nada ke 7, 9, dan 11. Supaya tidak ad yg protes kalimat tadi, perlu dijelaskan (singkat) bahwa "7, 9, dan 11" bisa sudah dipengaruhi mol dan kres. Lanjut, karena aku ngomongin tentang D11, jadi justru seluruh D masuk, yang ini tidak mungkin ditentang. ^^;;;; "Ketahuan ga nyimak". (jadiin catchphrase, ah)
Tambahan: kalau cuma tambah nada 11, namanya itu "add 11", ada kata "add"nya.

Dan tentu saja, kalau dianalisa terpisah, tangan kiri dan kanan ya main chord yang berbeda, karena kiri chord D lengkap, kanan chord Cm lengkap, kalau digabung jadi D11. Berhubung aku pada saat itu tidak langsung bisa melihat itu sebagai D11, ya yang kelihatan mainin chord berbeda. Toh dilihat dari segi praktek (="practically speaking"), daripada susah ingat apa itu D11, lebih mudah mengingat Cm di atas D, jadi tidak terlalu salah juga.
Rin@Rin : 2008-03-25 16:37:53 UTC+0000
>>113
Mungkin yang dimaksud "e-mail tersebut" adalah tulisan di melet.us di atas. Yah, anggap saja salah kata/istilah. Kalau benar begitu, ya diterima saja.

Kalau menurut orang tertentu (yang silahkan angkat tangan kalau mau), mungkin bahasa yang dimaksud tidak sopan itu penyebutan nama tanpa gelar.
Kalau aku sendiri sih maklumi saja, menganggap itu sebagai bagian dari idiolect seorang yuku, yang di dalamnya penggunaan seperti itu tidak bermaksud tidak sopan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Idiolect

Tapi....
seperti aku sudah bilang entah berapa kali, aku tidak suka melihat tulisan yang *imbuhannya dipisah dan kata depannya disambung*.
Jadi orang ini: *tidak mencerminkan orang yang sudah dididik*.
(quoted verbatim out of context for ironic effect)
Rin@Rin : 2008-03-25 18:04:32 UTC+0000
Aku seumur hidup "belum pernah belajar musik".
Selama 17 tahun hidup "belum pernah sekalipun mendengar musik".

Mungkin karenanya caraku memahami musik juga sangatlah tidak wajar.

(Tulisan menggunakan tanda kutip bukan contoh dari tanda kutip tidak perlu, tapi karena maksudnya bukanlah seperti yang dipahami orang awam, tapi menjelaskannya dengan jelas juga susah.)
S&Y(q8zKMxKBtLYF)@Rin : 2008-03-26 03:08:50 UTC+0000
diacu: >>118
By the way lu tulis mengenai pak billy itu karna apa ya?
hanya mau mengekspos "kesalahan dia" ??
Rin@Rin : 2008-03-26 04:26:51 UTC+0000
>>117
Karena diminta menceritakan duduk permasalahannya.
Apa gunanya *hanya membeberkan kesalahan*? ^^;;;
adhia@Rin : 2008-03-27 10:57:47 UTC+0000
diacu: >>121
Dear Rin,
Pertama2x mau bilang, karena tak kenal, maka tak sayang. yah.. maklum deh.
Kalo yang kenal sama Ko billy, ada suatu perasaan kalau ko Billy itu memang orang yang agak unik.
Ko billy gak ngerti musik? hmm... yah enggak juga lah, kalo emang gak tau musik, gak lulus sekolah juga lah..
tapi mungkin memang dia tidak menanggapi pertanyaan kamu dengan serius. gak tau kenapa.. yang pasti gak usah dimasukin ke dalam hati lah.

btw, gue juga gak ngerti seh pertanyaan elo hehe.. (emang gak ngerti musik).
Martin(7cOBYpAh5CGn)@Rin : 2008-03-27 13:27:35 UTC+0000
diacu: >>121
Mau share a few thoughts =)
Awalnya (sampe beberapa waktu lalu :p) aku jg agak troubled sih... Soalny aku jg mayan kagum sama pak Billy. Ha3
Tapi setelah dipikir2, meski pak Billy salah waktu itu pun (aku ga tau, ga ngerti teori musik >.<), mestinya ga masalah yah...
Soalny itu cuma mengingatkan kalo pak Billy masih manusia, yg tentunya punya kelemahan ^^.
Justru kalo pak Billy ada kelemahan, berarti Tuhan harus makin dimuliakan, soalny bisa memakai manusia yang lemah seperti pak Billy dengan luar biasa. (In this case, aku berpendapat pak Billy pelayan Tuhan yang baik, meski ga sempurna ^^)
Soli Deo Gloria :).

Cuma mungkin, yang menimbulkan "keributan" gini cuma masalah komunikasi kali yah... Miskomunikasi ato pemilihan kata2 yang kurang baik aja. Maklum, soalnya manusia berdosa. He3
Kalo kesalahan seseorang (siapapun itu) at one instance, rasanya ga perlu dipermasalahkan terus2an. Kan emg pasti pernah salah ^^. Apalagi remark yang dibuat tanpa berpikir matang2.

Note: Pernyataan2 di atas di bawah asumsi pak Billy waktu itu salah ya :)
Aku ga tau soalny yg bener yg mana. Aku masih termasuk orang2 yg coba satu2 untuk mencari chord, soalnya ga tau teori musik. Ha3
Eniwe, untuk tau yg bener yang mana, mungkin Rin bisa coba tanya lagi aja ke pak Billy? Kalo ada salah paham jadi kan bisa lebih mudah diluruskan ^^.
Kan sayang banget kalo tubuh Kristus pecah hanya karena hal2 sepele begini :).

P.S. Aku dah berusaha sebisanya utk ati2 dlm post ini, biar ga malah nyiram minyak ke api. Tapi in case ada yang kurang tepat (pasti sih...) ato menyinggung, minta maap in advance yah ^^
Soalnya jarang buka link ini :)
Rin@Rin : 2008-03-27 15:41:25 UTC+0000
diacu: >>122 >>123
>>119
Apakah anak SD yang lulus Matematika dengan nilai 10 mengerti Matematika?
Bukankah kalau dia tidak mengerti tentu tidak bisa dalam 10?

Mungkin kau tidak mengerti karena kau termasuk dari kebanyakan orang: mengira hidup ini sederhana, masalah-masalahnya bagaikan soal ujian sekolah, pertanyaannya jelas dan semua yang diperlukan untuk menjawab ada di soalnya. Padahal kenyataannya dunia ini tidak demikian; biasanya petunjuk yang ada justru tidak memadai, dan untuk menjawabnya perlu mencari tau apa pertanyannya, dan seringkali harus juga bertanya balik untuk mencari tahu petunjuk yang kurang.
Sederhananya: mungkin lebih tepat kalau dibilang "pertanyaannya tidak ada", dan kalau ini soal ujian, maka mungkin bunyinya, "Comment on the following problem!"

(bagian di bawah mungkin menjawab >>120 jg)
Yang aku permasalahkan sebenarnya bukan apakah Billy tau atau tidak tahu, tapi karena dia menolak untuk "melihat", "mendengar", dan "berbicara".
- "melihat", maksudnya "melihat sendiri keadaannya"
- "mendengar", maksudnya "mendengar dengan penuh semuanya sebelum ambil keputusan, atau mengutip Pak Tong: "Cepat mendengar lambat berbicara."
- "berbicara", maksudnya "berdiskusi dengan yang membawa kasusnya", karena yang dia lakukan justru langsung banting muka dan tidak pernah balik2 lagi.

Masalah terakhir:
Kasus ini terjadi sekitar 4 tahun yang lalu, waktu yang cukup lama untuk:
1. kasusnya terlupakan, *DAN*
2. untuk aku menceritakan ke banyak anggota GRII, tapi tetap saja tidak ada balasan, ini menandakan betapa cueknya orang2 yang sudah mendengar masalahnya.

Dan terus terang aku tidak tahu pemilihan kata mana yang salah, karena rasanya semuanya sudah tepat, selain kesalahan kecil pada detail yang toh tidak pernah diperhatikan.
Jadi "Billy" ya "Billy", toh "Yesus" juga "Yesus", "Musa" juga "Musa".
adhia@Rin : 2008-03-28 08:31:16 UTC+0000
diacu: >>125
Rin, rin.. hehe.. kamu lucu juga ya.. jadi pengen kenalan.

Terlihat sepertinya kamu punya dendam pribadi rupanya (sampe disimpen 4 thn) dan melihat kalau tidak ada yang menanggapi kasus kamu itu, boleh bertanya yang problem kasusnya apa kamu-nya?
Yah kalo emang sebuah kasus dipendam sampe 4 tahun, apa yang kamu pelajari? apakah kamu sudah menemukan jawabannya?
Dendam dapat memicu seseorang untuk bergumul untuk mendalami sesuatu. hopefully, you find the answer for your question.

tapi yang interesting di sini, dendam pribadi kamu terlepas dari pertanyaan kamu.
jadi ada 2 masalah dari pertanyaan dendam kamu >>94:
1. kamu dendam karena dibilang "orangnya ga beres" (kamu ngertinya gila)
2. kamu masih cari jawaban untuk pertanyaan kamu

tapi yang terlihat dari post2x kamu, kamu cari jawaban untuk membuktikan bahwa pernyataan kamu "beres" (ga gila), bukan mendalami mengenai pertanyaan kamu itu.
of course, there is no easy answer. jadi yah kamu harus research, baca banyak buku, cek internet,dll.


ini menurut gue:
GA BERES tidak sama dengan gila. dan pengertian saya tentang tidak beres artinya tidak memuliakan Tuhan. so "mungkin" emang lagu itu ok2x aja, tapi lagu yang sedang di mainkan bukan lagu rohani.
kenapa saya berpendapat gini? karena emang ko billy specialis belajar bacground musik, dan theology. kamu gabungin deh itu dua, hasilnya apa? yah akhirnya dia menggumuli akan lagu spt apa yang memuliakan Tuhan dan lagu yang tidak memuliakan Tuhan.
itu yang biasanya dibilang di GRII "lagu yang beres" dan "lagu yang ga beres".

kamu sendiri bilang, kalo di dunia ini tidak se-sederhana seperti yang saya mengerti, karena itu juga untuk menjawab pertanyaan kamu, juga tidak se-sederhana itu.
kamu mengharapkan Ko billy menjawab (quick answer). tapi kamu juga tidak mengerti bacground dia, dan mengambil kesimpulan sendiri. hmm.. yah memang bener yang kamu bilang..
>>121
"Mungkin kau tidak mengerti karena kau termasuk dari kebanyakan orang: mengira hidup ini sederhana, masalah-masalahnya bagaikan soal ujian sekolah, pertanyaannya jelas dan semua yang diperlukan untuk menjawab ada di soalnya."

moga2x kamu ngerti maksud gue.

Adhya
adhia@Rin : 2008-03-28 08:45:50 UTC+0000
diacu: >>125 >>126
tanggapan mengenai >>121
Dan terus terang aku tidak tahu pemilihan kata mana yang salah, karena rasanya semuanya sudah tepat, selain kesalahan kecil pada detail yang toh tidak pernah diperhatikan.
Jadi "Billy" ya "Billy", toh "Yesus" juga "Yesus", "Musa" juga "Musa".

btw, kamu orang apa ya? kalo orang bule emang biasa panggil orang lain dgn nama, tapi since kita orang indo (dgn bahasa indo)
manggil orang yang lebih tua itu biasa pake kakak, cici, omm, bapak, ibu, dll.

orang bule saking biasanya, dia manggil bokap nyokap dgn first name, walaupun ini juga gak umum.
kamu manggil bokap pake nama? atau dgn panggilan papa/ bapak/ pak or dgn first name?

Tuhan Yesus saja, memanggil Allah dgn Bapa (eg: doa bapa kami). orang yahudi panggil Tuhan Yahwe. kamu tau kalo jaman perjanjian lama, memanggil nama Allah dgn nama itu tabu atau dianggap berdosa.
jadi kamu harus tau tata cara dan tata krama.

Kita bangsa indonesia, punya kultur, tata cara, dan tata krama. ikuti kultur yang baik dan sopan. kalo kamu tidak merasa menjadi orang indonesia, jangan pake bahasa indonesia.
mungkin memang orang tua kamu tidak pernah mengajarkan tata krama yang sopan. sehingga kamu manggil orang yang lebih tua itu dgn first name..
yah kalo begitu yah saya maklumi.

adhya.
Martin(7cOBYpAh5CGn)@Rin : 2008-03-28 10:05:39 UTC+0000
diacu: >>127
Sekedar short remarks:
Pertama, yg aku maksud 'salah' bukan 'salah' dalam pengetahuan (masalah tau atau tidak tau), tapi lebih ke 'salah' bersikap.
So, maksud asumsinya adalah, asumsikan waktu itu pak Billy 'khilaf'. Kira2 gt. Dan memang ga ada anehnya kan beliau 'salah' ('khilaf')

Kedua, miskomunikasi yg kumaksud itu yg berdasarkan perspektif ato presuposisi awal seseorang.
Kadang, kata yang sama dipakai ke orang yg berbeda artinya bisa beda. Contohnya intepretasi kata 'ga beres' yg sedang di-discuss :).
Mungkin aja memang, definisi kata 'ga beres' pak Billy dan Rin tuh beda. Tentu kata2 lain pun mungkin aja begitu.
Kira2 gt maksudnya ^^. Semoga jadi lebih jelas. He3

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nol satu)+(tiga bilan)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|