Meletuslah hai balon yang telah menghijau terang!!

No 173-181 No 153-172 Semua (balik urutan) |

1peH@1peH : 2008-05-26 15:02:05 UTC+0000
diacu: >>180 >>181
Ketika pulang ke Indonesia, saya terkejut bahwa ternyata ada 4 stasiun TV lokal saat ini. Salah satunya mengkhususkan ke segmen anak2, berisi mayoritas film kartun. Salah satunya berisi tentang Buddha. Sungguh mengejutkan mengingat tidak ada wihara di seantero kota (bukan kelenteng lho). Hanya ada satu wihara yang sedang dalam masa pembangunan saat ini. Biasanya umat Buddha terpaksa bersembahyang di kota sebelah. Sang pendiri stasiun TV rupanya bersemangat besar. Entah apa yang terjadi di kota lain. Semestinya banyak juga stasiun TV lokal yang bermunculan.
Rin@1peH : 2008-06-29 01:56:37 UTC+0000
diacu: >>181
>>173
Eh, aku baru sadar.... Stasiun TV lokal bukannya udah ada sedikitnya 9 dari dulu-dulu, ya? Apakah maksudnya itu pulang ke *"Jakarta"*?

>>175
Apakah keyboardnya terganti?
1peH@1peH : 2008-07-14 12:02:58 UTC+0000
>>180
Bukan Jakarta-lah. Emang Jakarta gak ada wihara yah? Mana mungkin. Seumur-umur saya ke Jakarta baru dua kali saja. Wah, Jakarta ada 9 yah, padahal mayoritas TV nasional dari Jakarta juga.

Itu keyboardnya warnet kok, jadi saya gak tahu apakah sudah diganti atau belum.

>>173
Oya ternyata ada wihara di kota. Jadi bukannya tidak ada wihara. Saya baru tahu waktu sedang berjalan-jalan. Cuma wiharanya itu tak terlihat dari luar karena di dalam gang kecil yg mobil pun tak bisa masuk, hanya terlihat papan penunjuknya dari luar.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|