Terpengaruh Singlish? [terjemahan] [milasidah]
(terjemahan
http://milasidah.wordpress.com/2008/01/15/singlish-influencing-indonesian/)
Banyak orang bilang Singaporean English jelek. Mereka ngomong Inggris, dengan
mencampur kata-kata Melayu dan Hokkien. Itulah yang disebut Singlish.
Tidak jarang kata "salah", "makan", "botak", "lobang", dll terdengar.
Sebetulnya menurutku banyak orang Indonesia di Singapura berbicara dengan
bahasa Indonesia yang buruk. Menurut saya buruk karena mereka tidak berbicara
bahasa Indonesia sebaik orang Indonesia yang berbahasa tunggal. Mereka
cenderung mencampurkan kata-kata Inggris tanpa naturalisasi. Biasanya secara
tata bahasa mereka berbicara bahasa Indonesia, tapi beberapa kata sambung
dan istilah mereka ucapkan dalam bahasa Inggris, walau ada bahasa Indonesianya.
Misalnya, kecenderungan memakai kata "meeting" daripada "rapat"; "basically",
"reply", dan "for the sake of" daripada "pada dasarnya", "membalas", dan
"demi". Sebaliknya, berbicara dalam bahasa Inggris menggunakan kata-kata
bahasa Indonesia, jarang terjadi. Memang ada beberapa orang Indonesia yang
bisa berbicara Mandarin, tapi aku tak pernah mendengar mereka menggunakan
Mandarin ketika berbicara bahasa Indonesia. Ini mengenai generasi muda, bukan
orang-orang tua.
Apa ini karena pengaruh orang Singapura? Ingin ikut-ikutan bergaya Singlish?
Mungkin tidak. Kuharap bukan karena mereka hanya ingin seperti kebarat-
baratan, seperti figur publik atau aktor/aktris di Indonesia. Dengan mengatakan
kata-kata Inggris, mereka tampak lebih 'berpendidikan' atau 'gaul' (Aku tak tahu
apa bahasa Inggrisnya. Tahukah Anda?).