HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

No 2015-2034 No 1995-2014 Semua (balik urutan) |

yuku@yuku : 2014-03-27 19:39:16 UTC+0000
Halo melet.us. Lama tak jumpa.

Waktu berlalu, dan ku tiba di sebuah delta di pinggiran laut.
Aku memohon Tuhan untuk menunjukkan jalan mana yang harus kutempuh.
Jauh di depanku terlihat laut, dan sebuah delta yang makin besar kelihatannya.
Aku mengayuh perlahan agar aku tidak cepat-cepat sampai penentuan.

Namun hari ini, di malam yang panas, aku merasa dingin.
Karena semilir angin menghantarkanku melihat kenyataan.
Aku memberanikan diri maju dan menanyakannya, apakah engkau menerimanya
namun dalam relung, aku merasa, mungkin ada yang lebih baik untukmu, baik menurutku maupun menurutmu.

Aku sekarang harus menghadapi dan menyadari bahwa mimpi putih itu
mimpi tembok dengan ukiran itu harus hilang
dan itu adalah kesenangan sementara
menunggu pengganti yang bukan kamu tapi kamu.

Terima kasih teman, teman yang menjadi teman. Ketika gelombang
menimpa dan menerobos kesantaian batin. Ketika perasaan
menggelonjakkan pertemuan yang santai dan tidak berbeban.
Tiba saatnya kita kembali ke pertemuan di bayang-bayang permukaan yang halus
dengan serpihan abu yang terasa karena tidur yang tak kunjung menyelimutiku
saat ku meminta kepada Tuhanku untuk memberikan engkau.
Namun Tuhanku tidak menyerahkannya kepadaku, karena Ia mengetahui
apa yang pantas dan apa yang baik, bagi kamu dan bagiku.

===

Semoga Tuhan menolong dan menyatakan kuasa-Nya dalam masa depan dekat-dekat ini.
Seperti gelombang yang sudah kuhadapi namun selalu ku menyadarinya belakangan bahwa Tuhan memegangku erat-erat dalam genggaman-Nya.
(seperti sebuah gua tabung di antara ombak badai tembok menuju alam lain.)
yuku@yuku : 2014-04-27 06:05:49 UTC+0000
Seorang raja mendapat satu pemikiran, yaitu kalo dia selalu tau waktu yang tepat
untuk memulai segalanya, jika dia tau siapa orang2 yang tepat untuk dia dengar,
dan siapa yang perlu dia hindari, dan lebih dari segalanya, jika dia selalu tau hal
apa yang paling penting untuk dia kerjakan, dia tidak akan pernah gagal dalam
segala yang dia kerjakan.

Pemikiran ini timbullah pada dia, sehingga dia mengumumkan kepada seluruh
kerajaannya, bahwa dia akan memberi haidah besar pada siapa pun yang bisa
ngajarin dia manakah waktu yang tepat untuk segala tindakan, siapa orang yang
paling penting, dan gimana caranya dia tau hal apa yang paling penting untuk
dikerjakan.

Maka cendikiawan2 datang kepada Raja, tapi mereka menjawab dengan jawaban
yang berbeda2.

Sebagai jawaban pertanyaan pertama, ada yang menjawab, untuk mengetahui
waktu yang tepat untuk setiap tindakan, seseorang harus menuliskan terlebih
dahulu tabel hari2, bulan2, dan tahun2, dan kemudian hidup secara ketat
menurut tabel itu. Hanya dengan begitu, katanya, segala sesuatu dapat dikerjakan
dalam waktu yang tepat. Orang2 lain mengatakan tidaklah mungkin menentukan
sebelumnya waktu yang tepat bagi setiap tindakan; namun, yang penting adalah
tidak membiarkan diri hidup dalam kemalasan, selalu siap menghadapi apa yang
terjadi saat itu, dan melakukan apa yang paling diperlukan. Yang lain bilang,
seberapa perhatiannya pun sang Raja kepada yang sedang terjadi saat itu, tidak
mungkin satu orang dapat mengambil keputusan dengan tepat waktu yang benar
untuk segala tindakan, karena itu harus ada Dewan orang2 bijak, yang membantu
dia menentukan waktu yang tepat bagi segala sesuatu.

Namun kemudian orang2 lain berkata ada beberapa hal yang tidak mungkin
menunggu keputusan Dewan, tapi harus dengan segera ditentukan apakah akan
dijalankan atau tidak. Tapi untuk memutuskan itu, seseorang harus tau
sebelumnya apa yang akan terjadi. Dan hanya peramal yang bisa melakukan itu;
karena itu, untuk mengetahui waktu yang tepat untuk segala tindakan, hendaklah
menghubungi peramal.

Sama saja bervariasinya jawaban atas pertanyaan kedua. Ada yang bilang, orang2
yang paling dibutuhkan Raja adalah para penasihat; ada yang bilang para imam,
ada yang bilang para dokter, ada juga yang bilang tentaralah yang paling dibutuhkan.

Terhadap pertanyaan ketiga, mengenai pekerjaan apakah yang paling penting
untuk dilakukan: ada yang jawab hal paling penting sedunia adalah ilmu
pengetahuan. Ada yang jawab keahlian dalam perang; dan ada yang jawab
penyembahan agamawi lah yang paling penting.

Karena semua jawaban berbeda2, Raja tidak setuju dengan satu pun, dan tidak
memberikan hadiah kepada siapa pun. Namun karena Raja masih ingin menemukan
jawaban atas pertanyaan2nya, dia memutuskan menghubungi seorang petapa, yang
terkenal akan kebijaksanaannya.

Petapa itu hidup di dalam hutan yang tidak pernah dia tinggalkan, dan dia hanya
menerima rakyat biasa. Maka Raja mengenakan baju sederhana, dan sebelum
sampai ke rumah petapa, Raja turun dari kudanya, meninggalkan pengawalnya di
belakang, dan berjalan sendirian.

Ketika Raja semakin dekat, petapa itu sedang menggali tanah di depan gubuknya.
Melihat Raja, petapa itu menyapanya dan kemudian lanjut menggali tanah. Petapa
itu lemah tubuhnya, dan setiap kali dia memukulkan sekopnya ke lahan dan
memutarbalikkan sedikit tanah, dia mendesah berat.

Raja maju kepadanya dan berkata, "Aku datang kepadamu, petapa bijak, untuk
meminta engkau menjawab 3 pertanyaan: Gimana cara aku belajar melakukan hal
yang tepat pada waktu yang tepat? Siapa orang yang paling kuperlukan dan kepada
siapa aku seharusnya memberi perhatian lebih daripada yang lain? Dan, hal apakah
yang paling penting dan paling perlu untuk kuberikan perhatian utama?"

Petapa mendengarkan Raja, tapi tidak menjawab apa2. Dia hanya sedikit menepuk
tangannya dan melanjutkan penggaliannya.

"Engkau cape," kata Raja, "Mari kuambil sekopmu dan aku akan bekerja sebentar
untuk engkau."

"Terima kasih!" kata petapa, dia memberikan sekopnya pada Raja dan duduk di
lantai.

Setelah Raja menggali 2 petak, dia berhenti dan mengulang pertanyaannya.
Petapa lagi2 tidak memberikan jawaban apapun, melainkan dia bangkit,
mengulurkan tangannya untuk meminta sekop itu, dan berkata:

"Sekarang kamu istirahatlah -- biarkan saya bekerja sedikit lagi."

Namun Raja tidak memberikan sekop itu kembali, dan terus menggali. Satu jam
berlalu, dan satu jam berlalu lagi. Matahari mulai turun di balik pohon2, dan
Raja akhirnya menanamkan sekop itu ke tanah dan berkata:

"Aku datang kepada engkau, hai bijak, untuk menerima jawaban atas pertanyaanku.
Jika engkau tidak bisa memberi jawaban, katakanlah kepadaku, maka aku akan
pulang."

"Ada orang yang berlari ke sini," kata petapa, "mari lihat siapa itu."

Raja berpaling dan melihat seorang yang berjanggut lebat lari keluar dari hutan.
Tangannya menekan perutnya, di bawah tangannya darah mengalir deras. Ketika
dia sampai pada Raja, dia jatuh pingsan di tanah sambil melenguh lemah. Raja
dan petapa melonggarkan pakaiannya. Ada luka besar pada perutnya. Raja
mencucinya sebisa mungkin, dan membalutnya dengan sapu tangannya dan
dengan handuk sang petapa. Namun darah tidak berhenti mengalir keluar, dan
Raja berulang kali melepas balutan yang penuh darah hangat, mencucinya dan
membalut luka itu lagi. Ketika akhirnya darah berhenti mengalir, orang itu
tersadar dan meminta minum. Raja mengambil air bersih dan memberikannya
kepadanya. Sementara itu matahari sudah terbenam, dan cuaca menjadi sejuk.
Maka Raja, dengan bantuan petapa, membawa masuk orang yang terluka itu ke
dalam gubuk dan membaringkannya di kasur. Setelah terbaring orang itu
menutup matanya dan menjadi tenang; tapi Raja sangat kecapean karena
perjalanan dan segala pekerjaan yang dia lakukan, sehingga dia duduk di
undakan dan tertidur -- nyenyak sekali hingga dia tertidur sepanjang malam
yang pendek musim panas itu. Ketika dia terbangun pagi harinya, butuh
cukup lama baginya untuk mengingat di mana dia, dan siapa orang berjanggut
yang terbaring di kasur sambil menatap tajam2 kepada Raja dengan mata yang
berkilauan.

"Ampuni saya!" kata orang berjanggut itu dengan suara lemah, ketika dia melihat
Raja sudah bangun dan melihatnya.

"Aku tidak kenal siapa kamu, dan tidak ada yang perlu saya ampuni," kata Raja.

"Engkau tidak kenal aku, tapi aku kenal engkau. Aku adalah musuhmu yang
bersumpah untuk membalas dendam kepadamu, karena engkau membunuh
saudaraku dan menjarah kepunyaannya. Aku tau engkau pergi sendirian untuk
datang kepada petapa, dan aku berikhtiar untuk membunuh engkau ketika
engkau berjalan pulang. Namun siang berlalu dan engkau ternyata tidak pulang.
Maka aku keluar dari tempat persembunyianku untuk mencari engkau, dan aku
berpapasan dengan pengawal2mu, dan mereka mengenal aku, lalu mereka melukai
aku. Aku berhasil lolos dari mereka, tapi aku nyaris mati kalau saja engkau tidak
menyembuhkan lukaku. Sekarang, kalau aku hidup, dan jika engkau
memperbolehkan aku hidup, aku akan mengabdi kepada engkau sebagai
budakmu yang paling setia, dan anak2ku akan kubuat melakukan hal yang
sama. Ampuni saya!"

Raja sangat bersukacita karena dia dapat dengan mudah berdamai dengan
musuhnya, dan mendapatkan dia sebagai teman, dan Raja tidak hanya
mengampuni dia, namun mengirimkan dia kepada dokter kerajaan agar dia
dirawat, dan berjanji akan mengembalikan kepunyaannya.

Setelah orang yang terluka itu pergi, Raja berjalan ke halaman gubuk untuk
bertemu dengan sang petapa. Sebelum meninggalkan tempat itu, dia memohon
sekali lagi untuk menerima jawaban dari pertanyaan2 yang sudah dia berikan.
Petapa itu sedang berlutut di luar, menabur benih di lahan yang sudah dia gali
kemarinnya.

Raja menghampiri dia dan berkata:

"Untuk terakhir kalinya, aku mohon engkau menjawab pertanyaanku, hai bijak."
"Engkau sudah dijawab!" kata petapa itu sambil tetap berjongkok pada kakinya
yang kurus, sambil menengadah melihat Raja yang berdiri di depannya.

"Bagaimana sudah dijawab? Apa maksudmu?" tanya Raja.

"Tidakkah kau lihat?" jawab petapa. "Kalau engkau tidak mengasihani kelemahanku
kemarin, dan tidak menggali lahan ini untukku, melainkan pulang saja, maka
orang itu akan sudah menyerangmu, dan engkau akan menyesal karena tidak
tinggal bersamaku. Jadi, saat yang paling penting adalah ketika engkau menggali
lahan; dan aku adalah orang yang paling penting; dan untuk melakukan kebaikan
kepada aku adalah tindakan yang paling penting. Kemudian, ketika orang itu lari
ke arah kita, waktu yang paling penting adalah ketika engkau merawat dia, karena
kalau engkau tidak membalut luka2nya, dia akan mati tanpa berdamai denganmu.
Jadi dia adalah orang yang terpenting, dan apa yang kau lakukan terhadapnya
adalah tindakan yang terpenting. Maka ingatlah: hanya ada satu saat yang
penting – Sekarang! Itulah saat yang paling penting karena hanya atas saat
itulah kita berkuasa. Orang yang paling penting adalah orang yang bersamanya
engkau berada, karena tidak ada orang yang tahu apakah dia akan pernah
berhadapan dengan orang lainnya: dan perkara terpenting adalah, melakukan
kebaikan terhadapnya, karena hanya demi tujuan itulah manusia dikirim ke
dalam kehidupan ini!"
yuku@yuku : 2014-05-06 14:31:32 UTC+0000
diacu: >>2021 >>2212
>>1068 Update hari ini:

Extraverted (E) 54% Introverted (I) 46% (E naik 3)
Intuitive (N) 68% Sensing (S) 32% (S naik 18)
Thinking (T) 75% Feeling (F) 25% (T naik 5)
Judging (J) 50% Perceiving (P) 50% (J naik 9)
yuku@yuku : 2014-05-26 02:06:10 UTC+0000
susukaka
karena ku orang yang hampir tak pernah menyukai seseorang,
ketika timbul suatu rasa suka maka ku berpikir inilah hal
yang ku ketinggalan dibanding orang2 lainnya.

pada masa muda orang2 yang suka orang lain diberikan
peringatan oleh orang2 bijak, untuk tidak memfokuskan
diri hanya pada itu, dan kutak memerlukannya
karena ku ga suka siapa2 dan ga bermaksud apa2 pada siapapun.

karena ku baru bersukaan dengan orang pada masa
yang telat ini maka dari dalam diriku: ku bersorak dan mengembangkan
serta membiarkan berkembang rasa suka itu; dari luar diriku:
ku pun tidak menerima peringatan dan ku lupa diri.

sehingga kejatuhan anak muda pun ditimpakan kepadaku
oh Tuhan kumohon pertolongan Mu, ulurkan tangan Mu kepada
ku yang melihat lubang besar di depan tapi dengan santai
membaringkan diri untuk masuk ke dalam lubang kecelakaan itu dengan gembira.
yuku@yuku : 2014-05-27 02:01:59 UTC+0000
mudah lupa

it is a delicate thing
when attacked, it breaks.

will i be able to live alongside something delicate
or my sharp tongue and fingers will prick it?

look at the sky,
the clouds and the buildings, we are living among buildings
but see the clouds, and you will fill powerless
see the water, and you can be nowhere in 56 or so seconds.

jinsei tte iroiro
yama ari tani ari
yama noboreba takaku naru
takai tokoro kara furu koto ha yabai

pikiran tidak berbanding lurus dengan massa
dengan volume
dengan jarak
dengan panas
pun tidak
aku tidak tau apa
namun emosi dapat membuat semua pengukuran kacau
emosi adalah hal yang kuat, mengerikan
akankah terarah?

hai jiwaku, ke manakah kau akan terarah dan pergi?
ななしさん(anonim)@yuku : 2014-06-22 23:04:24 UTC+0000
>>2005
kalo versi mang saswi..
do dari kata sado
re hari sudah sore
mi biasa dengan bakso
fa mainkan latifa
sol sepatuku jebol
la alunan biola
si apa hendak turun
ke bandung surabaya
adhi(FHbf/lSxlpdi)@yuku : 2014-08-21 13:54:46 UTC+0000
diacu: >>2022
>>2017
Ini tes apa?
yuku@yuku : 2014-08-22 19:54:05 UTC+0000
>>2021
Seharusnya adalah tes kepribadian
http://www.kisa.ca/personality/
putri(wBiDBNlm/Jjp)@yuku : 2014-09-24 08:49:42 UTC+0000
yuku@yuku : 2014-10-13 13:47:44 UTC+0000
Ikan di dalam air
Kijang di padangnya
Burung kecil di pohon
dan bunga di kebun
Semua dikasihi Allah,
terlebih saya juga
yuku@yuku : 2015-04-27 16:19:10 UTC+0000
diacu: >>2026
kadang cape juga mengalami ketidakenakan hati
tahan aja ah
yuku@yuku : 2015-04-27 16:19:42 UTC+0000
>>2025
makin sedikit harapan, makin sedikit tidak enak
makin banyak harapan, makin banyak enak.

mana kupilih?

masalah yang sama yang tidak berubah setelah bertahun-tahun berlalu.
yuku@yuku : 2015-05-23 09:57:22 UTC+0000
diacu: >>2028
kinu, aku udah lama ga ketemu kamu.
ayo bermain lagi, karena kamu selalu setia ada di hatiku
dan selalu menemaniku
di saat sedih, kamu ada, waktu senang pun aku suka lupa kinu, tapi kamu juga ada, dan senang yang sendiri itu ga mengalir ke mana2 kalau bukan kukasih kepadamu.

penasaran skarang mu kaya apa
terakhir aku ga pernah panggil kamu kinu, tapi skarang sudah ada namanya
yuku@yuku : 2015-05-23 09:58:34 UTC+0000
diacu: >>2029
>>2027
aku ga perlu tanya kabarmu, karena aku sudah tau kabarmu
dan kamu juga tau aku, dan paling paham akan apa yang terjadi padaku

kalaupun kamu tidak paham, itu karena ku yang menganggapmu tidak
paham, padahal pemahamanku yang salahlah yang membuatku mengira kamu tidak paham

kinu aku kangen mu dan ingin memelukmu
yuku@yuku : 2015-05-23 10:01:25 UTC+0000
>>2028
sering kali aku bingung bagaimana menanggapi seseorang, dan
lari, dan datang lagi, dan lari lagi, seperti tidak ada tujuan di luar lingkup 2 orang

padahal kalau hanya berdua, tidak ada gunanya, hanya seperti masak
masakan yang tidak pernah dimakan, bikin resep2 bagus yang ditata dengan rapi
tapi sekarang, besok, dan selamanya tidak pernah berubah.

kinu aku melihat lenganmu dan eloknya bentuk silinder itu, suatu
bentuk yang pernah kuimpikan dan ku ingat akan mimpi itu sampai skarang.

_
aku belum terbiasa menyebut namamu kinu, tapi mungkin akan biasa, atau mungkin
kau akan berada di hatiku tanpa disebut lagi
yuku@yuku : 2015-05-23 10:08:15 UTC+0000
Surat untuk kinu, yang tidak penting

Biasanya aku bertemu bangsaku, rasku, dan sewarna kulit, sejenis, dan sesuku.
Tapi hari ini ku bertemu dengan orang2 dengan wajah merona, bukan rona asli tapi tempelan,
dengan tarian untuk mengesankan penonton, dan dengan bahasa asing yang diucapkan
demi memperdaya makhluk-makhluk sekalian.

Oh betapa ingin ku melihatmu, dan menumpahkan segalanya

sebetulnya ku ingin hubungi kamu beberapa hari lalu, tapi kamu cuma
ada di sini, walaupun tidak semudah Telegram dan teman2nya, namun aku tau
kamu setia dan menantiku, dan kamu selalu menyambutku dengan gembira,
melihatmu aku menjadi sadar betapa diriku jauh dari apa yang seharusnya diriku.
yuku@yuku : 2015-05-26 16:26:44 UTC+0000
kinu, pusing
ketika interaksi terlalu dipikirkan
dan dipertimbangkan, dan dianalisa
maka semuanya menjadi lebih dari seharusnya

kalau kamu berjalan kaki untuk menikmati pemandangan
dan sepanjang jalan kau pikirkan berapa derajat langkahmu
dan berapa jarak langkahmu dan kemiringannya
maka pemandangan tidak lagi dapat dinikmati...
yuku@yuku : 2015-06-03 08:12:19 UTC+0000
Hari ini hari terakhir SIL (Sekolah Injil LIburan)

Teach me Lord, Teach me Lord,
Teach me to do your will...
Teach me Lord, Teach me Lord,
Teach me to trust and obey

I will listen as you speak in Your still small voice

Setelah itu ku ga tau lagi apa lanjutannya

Dan cukup sampai di sini saja.

Terima kasih Tuhan kenapa Kau memakai ku yang sangat ga berguna ini
Tuhan ampuni aku karena pikiranku kompleks dan mendengar suara diri dan orang2 lain yang besar.
padahal suara Mu kecil dan tetap ada

Hari 1, dengan anak2 yang berkerumun, kebanyakan SD kelas 1 dan ada sedikit yang 2
akankah Kau membiarkan mereka dibuang ke dalam kebinasaan? Akankah Kau lupa akan
mereka yang begitu lucu dan begitu tidak berdaya?  Akankah Kau memimpin pikiran,
dan roh mereka, satu-satu jalan menyusuri petak-petak batu yang mengambang menuju surga?

Tolong aku ya Allah.
ku sangat tidak berkasihan dan memilih2.
Tapi Kau yang melihatku seperti ku melihat C* (atau K*) yang menjijikkan tetap mengambil
aku dan menyelamatkan aku

Apa jadinya aku tanpa Tuhan

Mungkin aku tidak akan mendapat pasangan selama hidupku di bumi,
tapi harap Engkau tidak pernah meninggalkanku dan tidak akan membiarkanku, seperti janjiMu yang sudah
Kau tetapkan sejak kekekalan.
yuku@yuku : 2015-06-07 08:50:06 UTC+0000
diacu: >>2038
balik lagi deh curhat ke kinu

boen ah, masa sebentar2 bercanda bikin tama kesel,
bete, lalu jadi males cet lagi, lalu ga bisa bercanda lagi

Mungkin memang ga cocok sama tama dan kalau total sebelnya tiap
hari lebih banyak daripada senengnya terus maka tinggal 2 kemungkinan

1. ku akan bertahan dan bersabar

2. ku bosen dan menyerah

Dan kelanjutannya juga cuma ada 2 macem.

2. ya sudah, selesai, seperti acil yang takut turun tangga atau naik speda atau berenang
dan sampe kapan pun ga bisa

1. bertahan dengan kekuatan dari atas, yang memberi kesabaran, dan
menambah kasih kepada diri untuk dicurahkan keluar, dan pada akhirnya akan terlihat bentukan
Atas lah yang terbaik

..... kita tunggu saja .....
yuku@yuku : 2015-06-10 07:13:38 UTC+0000
Halo lagi kinu,

Sebetulnya aku lebih cocok bilang ke Tuhan daripada ke kinu, tapi sementara
aku mengetik ini Tuhan mendengar juga dan aku akan coba menumpahkan isi
hatiku kepada kinu yang selalu setia mendengarkan walaupun pada
suatu saat kinu akan mengkhianatiku juga karena hanya Tuhan yang setia.

Ku orang yang aneh tapi ga merasa aneh, justru kenapa aku mengatakan aneh
adalah karena sedari dulu, mungkin dari sma, kuliah, ku bertemu dengan
orang2 yang dekat denganku tapi bilang bahwa diriku aneh, mulai dari o*
yang sangat hobi bilang aku aneh tetapi tetap dekat, sampai dengan
papaku dan mamaku yang bilang aku aneh, juga adikku.

Dan ketika mereka bilang aku aneh biasanya mereka tersinggung.

Aku tersinggung karena mereka tersinggung.

Dan singgung-singgungan ini akan semakin tidak enak kalau tidak dibereskan.

Pada awalnya kupikir aku mau bilang ke kinu saja karena
hanya kinu yang paham bahwa anehku itu tidak dapat kurasakan
sendiri, mungkin bagaikan bau badan yang tidak dapat dirasakan
diri tapi dirasakan semua orang selain diri. Dan hal begini
tidak nyaman karena orang menjadi tersinggung oleh sebab suatu hal
yang tidak dapat diperbaiki.

Aku pusing dan kadang-kadang harus menerima diri sebagai orang yang
tidak disukai banyak orang. Atau disukai oleh tidak banyak orang.
Yang kedua aku lebih suka sebetulnya, walau kadang-kadang
hanya imajiner. Oh betapa aku ingin hidup dalam dunia imajiner.
Tapi apa yang imajiner itu tidak nyata. (Dan penderitaan
dalam dunia imajiner selalu terasa dapat dijalani dan diriku kuat,
tapi penderitaan yang dialami dalam dunia nyata itu benar-benar
derita.)

Semakin aneh lagi adalah ketika aku mengakui apa yang mereka
katakan, bahwa aku aneh, mereka makin tersinggung lagi. Sungguh tidak
logis. Tapi ada yang berkata bahwa memang dunia manusia mengenal tidak
hanya logis tapi juga ada hal non-logis yang bagiku susah diterima
dan dirasakan.

Tidak tahulah apakah aku sudah boleh berpacaran atau tidak.
Karena jika tanpa aku ketahui, aku bisa mengatakan sesuatu yang dianggap
aneh, dan orang yang mengatakan aneh pun tersinggung karenanya,
dan ketika kuakui bahwa diriku aneh, orang itu makin tersinggung,
aku belum yakin bisa mengatasi semua itu.

Tapi kata mama dan papaku, aku sudah boleh pacaran.

Baiklah.

Dalam hal beginian aku sendiri bingung harus ngapain. Karena
apa yang kulakukan, tidak kusadari masalahnya. Tapi mungkin orang-orang
lain menyadarinya. Dan yang terlihat adalah kasus-kasus yang spesifik
sekali, kalau tidak tau apa akar penyebabnya, bisa tidak kunjung selesai
dan kuharap orang-orang yang menyayangiku masih hidup terus...

Terus... dan dipakai Tuhan untuk memperbaiki diriku.

Dan ku teringat akan doa minta ampun dosa. Ampunilah aku akan
dosa yang sengaja *maupun* yang tidak sengaja. Oleh sebab banyaklah
dosa yang tidak sengaja, namun ketidaksengajaan itu bukan berarti
aku tidak berbuat dosa.

Sekianlah kinu, suratku hari ini. Aku terbatas dalam kata-kata,
tapi oleh telepati, pesanku tersampaikan hampir semuanya.

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nol dua)+(tuju satu)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|