yuku@
yuku
: 2013-01-03 22:08:49 UTC+0000
4 Januari 2013. Ini pertama kalinya ku mengetik 2013 di tahun 2013. Lagi2 kalimat gp mengawali pos ini, termasuk kalimat ini.
(Hari ini ku akan kembali ke sg untuk setidaknya beberapa bulan atau lebih, setelah 4 bulan di indo. Cerita mengenai ini, lain kali atau takakanterjadi.)
Diri dan relasi
Kenapa ku menjadi orang yang sulit? Kenapa ku ga menjadi orang yang mudah dalam pergaulan, lancar dalam relasi, disenangi orang2, mudah ditebak daripada dikira lebih hebat daripada sesungguhnya maupun lebih kacau daripada sebenarnya?
Tidak tahu, tapi sepertinya ada maksudnya. Ketika ku lancar dan hubungan dengan orang bebas masalah, berapa kali pun ku telah melayang.. melayang.. melayang tinggi sekali, dan mulai memanfaatkan, mempermainkan, berharap terlalu tinggi, mudah kecewa, memaksa, dan sulit membedakan mana benar dan mana menyenangkan. Ah tapi itu hanya segelintir saja, mungkin bukan itu, mungkin jauh lebih banyak daripada itu.
Inti utama dari pos ini adalah:
Ketika relasi lancar dan menyenangkan, kita melihat kasih Tuhan yang mengalir melalui orang2 yang dengannya kita berelasi. Namun ketika relasi menjadi sulit, tidak menyenangkan, keinginan kabur dan menyendiri meningkat pesat, dan pikiran putus asa mengerayangi, kurasa salah satu dari dua hal ini dimaksudkan bagi kita: kesatu, menyadari bahwa kita, dan setiap manusia, perlu *anugrah* untuk bisa tetap terbangun dalam kesulitan relasi -- tanpa anugrah, manusia yang penuh dosa hanya akan saling merusak satu sama lain, bukannya memperbaiki dan membangun; kedua, menyadari dan merasakan dengan lebih nyata besarnya, sulitnya, dan berharganya kasih dari Tuhan yang suci dan sepenuhnya bersih kepada manusia yang "menyebalkan", "menyusahkan", "menghabiskan kesabaran", dan bahkan melawan Tuhan, kotor, dan ditambah lagi tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan, melalui sulitnya kita mengasihi sedikit saja sesama yang, kalau dibandingkan dengan tadi, tidak ada perlawanan apa2 nya kepada kita.
Kembali ke kasus diriku
Kupikir mungkin kalau ku dari kecil lancar dalam relasi, ku tidak merasakan nyatanya karya Tuhan! =)