HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

Kisah pertama dari sisi lain sudah diterima.
Kisah sedih, sedikit haru, dan menyentuh.
Kisah pengakuan dan pengharapan.

Terima kasih karena ⇧ memberikan alasan
yang utama, tanpa ⇧ tidaklah jelas tujuan kami,
dan uniknya, bahkan yang membuat
kami terus melihat kepada ⇧ adalah ⇧!

(bagi yang membaca ini sebelum 11 november,
sekarang juga mandilah dan renungkanlah
perbuatan ilegal anda ketika mandi)

ku tau akan xyz yang terpasang, tapi semoga xyz itu janganlah semakin nyata sehingga xyz terlihat seperti yang sejati dan dikira yang sejati!

... jika itu terjadi, ku tak tau akan menganggap apa ketika bertemu yang sejati.

Hai orang yang jauh di sana..

Ku ingin mengatakan sesuatu, tapi harus
menahan diri..

Semoga anda tidak mengira yang buruk2..
melainkan jalankanlah "puasa" ini sebagai
ibadah, dan gunakanlah kesempatan untuk
mendekatkan diri pada ⇧.

Karena dalam pengenalan akan ⇧, anda akan
mengenal dirimu lebih baik, dan demikian juga
dengan cara anda memandang dan memikirkan
tentang orang lain..

Kesulitan dan masalah tanpa bisa dipungkiri
pasti akan muncul, keraguan dan kecurigaan
pun pasti muncul. Namun semua itu bisa
berguna karena menyadarkan kita bahwa
semua yang ada di bumi ini tidak ada yang
meyakinkan kalau kita melihatnya terpisah dari
⇧.

Mari kita dengarkan suara dari ⇧.

Hari ini terjadilah pukulan keras pertama kalinya

=(

Sekejap saja dan aku tidak bisa membedakan
lagi mana asli dan palsu.

Kuharap semuanya itu palsu, karena tampak
sungguh asli sehingga tak bisa kubedakan lagi.

Sekarang yang bisa kulakukan hanya percaya.

Percaya bahwa xyz tidak sekejam itu.

Dan sekali lagi, keyakinan akan kebaikan
lebih baik daripada kebaikan.

Hal yang terakhir ini sempat terlupakan.

Aku tidak tau harus ke mana lagi.

Menjauh dan menjauhkah diriku. Namun untuk
menjauh berarti harus kuputus ikatan dan
berarti akan lebih banyak orang disakiti.

Ketika dekat aku tak tau harus bagaimana.

Aku melakukan banyak kesalahan dalam
kepalsuan, ah seandainya saja hanya ketika
dalam kepalsuan, namun sesungguhnya dalam
diriku banyak kesalahan

Terima kasih bagi teman yang rela menerima
kelemahan2ku, betapa aku berharap jangan
menjadi beban dan kerepotan bagimu, tolong
ajarlah aku, tegurlah aku dengan tak jenuh2nya,
aku yang keras kepala ini.

>>1944
dan kenapa pula hal ini harus terjadi ketika
aku sakit, sakit yang aneh karena setiap hari
berubah jenisnya, sampai ga bisa tidur.

dan semoga ku masih percaya bahwa sakit
ini keharusan untuk menyadarkanku akan
diriku yang sudah menganggap diri terbang
tinggi mengatasi sesamaku manusia..

Siapakah aku sehingga aku layak dikasihi
orang2 yang mengetahui kedalamanku?

Aku tampak baik dari luar, dan mudah bagi
banyak orang mengasihiku. Tapi setelah
melihat kedalamnya, masih ada orang yang
mengasihiku. Betapa orang itu pasti merasakan
kasih Tuhan pada dirinya sehingga bisa
mengasihi aku.

Setelah kubaca ulang teks 2 jam yang
kukira mengerikan, ternyata lebih baik dari dugaanku.

Benar2, teks susah membawa emosi yang tepat.
Tadinya aku lebih bisa berhubungan di dunia teks,
tapi tampaknya bagaimana pun, bertemu muka
dengan muka lebih penuh.

Semoga baik2 saja...  [|.........]

Hening, sepi, dan kelam.

Dalam semua kebisingan mol, aku merasa sepi. Sedikit kedinginan baik di tengah
suasana panas dan lembab. Apel dan melon berkeliaran. Baunya sungguh aneh. Dan
aku tidak tahu kenapa aku memakannya. Kupikir, sudah lama tidak makan apel
maupun melon, boleh juga sekali2 makan.

300 gram lebih dan harganya 14 krp. Sangat harga kota besar walaupun ku di kota kecil.

Taksi minimum 15 krp, tapi sudah cape jalan ke sana 45 menit, pulangnya naik taksi aja.

Di saat hening, sepi, dan kelam, aku mendapat sedikit harapan.
Mari kita hadapi hari esok dengan suasana hati yang segar dan penuh pengharapan!

Terima kasih xyz, engkau menusuk2 hatiku dengan kebenaran. Sering kali ku tidak
sadar sebelum ditusuk. Namun tusukan itu sakit. Bagaimanakah tusukan diarahkan
ke bagian yang mati rasa?

Dunia kita penuh manusia, bermacam bangsa dan bahasanya
Alangkah indahnya jikalau mereka hidup rukun bahagia.
Hidup rukun bahagia. Hidup rukun bahagia. Hidup rukun bahagia. *

Di dunia ini semua bisa terjadi
dan apa yang akan terjadi
kita tak akan pernah mengetahui
marilah kita hadapi
pasti ada jalan keluar
hari ini entah siapa yang kan bahagia!

2 hari lalu ku merayakan ultah ku yang ke 3³

Dapat hadiah

img/135

Tuhan adalah gembalaku
takkan kekurangan aku
Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau

Ia membimbingku ke air yang tenang
ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntunku di jalan yang benar
oleh karna namaNya

Sekalipun aku berjalan
dalam lembah kekelaman
Aku tak takut bahaya
sebab engkau besertaku
Gadamu dan tongkatmu
itulah yang menghibur aku

Hari demi hari berlalu.

Aku belajar untuk melihat isyarat yang keciil
sekalipun. Cukup sedikit saja sudah melegakan
dan memberi tanda keniatan. =)

Satu lagi pasel yang masih mengambang pun
diletakkan. Semoga bukan hanya imajinasi
yang tidak menjadi kenyataan. [||........]

Selamat pagi matahari yang cerah dan hangat
(tidak terik)!

Hari baru dengan harapan baru, semoga
semuanya masih kuat dan tahan dalam
menghadapi ujian!

img/136

Dan inilah saat untuk belajar tidak merendahkan
orang lain. =|

zaa zaaa hujaaan

semoga engkau baik2 saja dan bahkan menikmati hujan! =)

Tampaknya ku lebih/terlalu mencari
atau mencoba menggapai sesuatu yang
ada ukurannya daripada yang tak terukur
atau yang ukurannya tak kusadari.

Misalnya, lebih mau taat peraturan yang
tertulis daripada yang lisan, apalagi yang tersirat.

Lebih mencoba mendapat nilai bagus dalam
tes yang dinilai.

Lebih berusaha mendapat kemenangan dalam
suatu lomba yang hasilnya ada penilaian atau
pembandingannya.

Lebih berjuang menepati janji yang benar2
sudah dijanjikan sebelumnya daripada
melakukan sesuatu lain yang diri belum tau
apakah pihak satunya mengharapkannya.

Lebih tahan dan tekun menguruskan badan
setelah punya timbangan digital di kamar
dengan resolusi 0.1 kg.

Lebih senang dan rajin kalau ada teman yang
membaca buku bareng, menonton film bareng,
bekerja dengan saling melaporkan kemajuan,
memperhatikan (ataupun menyemangati).

hmmmm......
mmmm.....
mmm....
mm...
m..
.

Kenapa begitu? bingung. Ini bisa jadi kelebihan
tapi juga kekurangan yang parah. Ini bisa
melengkapi dan dilengkapi orang yang justru
kebalikannya, yaitu orang yang lebih
memperhatikan perasaan, yang lebih
memikirkan hal-hal yang tidak kelihatan,
yang lebih tidak mencari penghargaan, tapi
mendapat kepuasan dari apa yang sudah
dilakukannya sendiri, namun kadang kurang
lecutan semangat. (Paragraf ini sungguh
ngarang...  gp)

=| 

Semoga yang begini pun bisa dipakai
dan diperkenan...  =)

Rentang waktu menjadi fleksibel

Apa ini? Sejak kapan 3 hari terasa seminggu
atau bahkan lebih? Sejak kapan 25 hari terasa
berbulan-bulan? Sejak kapan 21 hari terasa
aneh, lama, dan menegangkan? Bagaikan
masuk ke daerah baru yang asing, hari-hari
terasa panjang, matahari tak kunjung terbenam,
saat ngantuk untuk terlelap tak kunjung tiba.
(Bukan dalam arti menunggu2 saat malam
dan tidur, sih. (Bikin kata-kata puitis gagal.)
Maksudnya hanyalah satu hari terasa lamaaa
sekali, dan berisi penungguan maupun penuh
kejutan dan rasa syukur atas terwujudnya
kebaikan atas keyakinan kebaikan yang terwujud
di tengah2 penampakan yang jelek!)

>>1939 berlalu dan berlalu. Asing, aneh dan
normal, kembali dekat dan hilang kejauhannya,
namun secara tidak sadar harus tiba lagi
masa yang asing dan gamang. Namun kali ini aku
percaya sampai akhirnya, keasingan itu akan
berakhir dan pertandingan akan diselesaikan
di garis akhir yang lebih cemerlang dari
sebelumnya! [|||.......]

Orang atau benda yang mu perlukan akan mengontrol mu.

Apakah orang lain membuat dirimu marah atau depresi?
Apakah mereka membuatmu gila? Jika iya, mungkin
mereka adalah pusat kontrol hidupmu.

... kutipan belum selesai...

>>1958
Menyatakan diri tidak butuh siapa pun,
membuktikan bahwa diri takut akan manusia
(dan bukan Tuhan).

Masalah kita adalah kita memerlukan mereka demi diri kita,
lebih daripada kita mengasihi mereka demi kemuliaan Allah.

Salah satu paradoks lagi...
Melayani adalah jalan menuju kebebasan.
(Seluruh hal di atas masih abstrak)