yuku@
yuku
: 2010-03-19 15:30:24 UTC+0000
Seandainya diri mau kerjakan suatu perbuatan mulia, dan bermaksud tidak
membuat diri dikenal orang2 lain, maka diri bisa kerjakan perbuatan mulia itu
dengan diam2 dan tidak memberitahu orang2 sekitar.
Dengan itu diri mendapat "kerugian" yaitu tidak mendapat pujian dari orang2
sekitar [1].
Tapi karena memang tujuan diri adalah agar orang2 tidak memuji diri,
maka, walaupun [1], dengan gembira perbuatan mulia itu dilakukan.
Namun, ternyata untuk melakukan perbuatan mulia itu, diri harus menanggung
"kerugian" yang lebih besar, yaitu: orang2 tidak tahu bahwa diri melakukan perbuatan
mulia (yang tentu memerlukan waktu untuk melakukannya), sehingga yang pekerjaan
yang dilihat orang2 pada diri hanya yang diketahui mereka saja. Karena pekerjaan
yang *terlihat* itu lebih sedikit (karena waktu dipakai untuk mengerjakan perbuatan
yang tidak *terlihat* itu), maka diri jadi memunculkan kesan malas, ga ada kerjaan,
nyantai, dsb, yang ditangkap secara sadar maupun tidak sadar oleh orang2.
Dan orang2 itu tidak salah.
Namun ku jadi sadar betapa susahnya berbuat baik tanpa menonjolkan diri,
walaupun kelihatannya dan kedengarannya mudah.
