Sudah lama aku tidak nonton bioskop dan tadi ku nonton Transformer 2. Tujuan utamanya

Sudah lama aku tidak nonton bioskop dan tadi ku nonton Transformer 2. Tujuan utamanya
bukan karena ada film itu atau tertarik dengan filmnya sehingga mau nonton, tapi karena
sudah lama ga nonton bioskop, ingin tau apa sih perkembangan film saat ini dan ingin tau
gimana kebiasaan teman2 lain yang rajin nonton. Jadi akhirnya ku tetap ikutan nonton.

Film yang hampir 2.5 jam itu berlangsung dengan lambat, sebetulnya bahasa inggrisnya pun
tak kupahami sekitar 70%nya, ku sambil bawa laptop mencari kesempatan cari teks (subtitle)
dan berhasil ketemu beberapa tempat unduh, namun teks yang kuunduh tampak sangat
berbeda dengan yang diomongkan, entah teks apa yang kuunduh, jangan2 penulisnya lebih
tak bisa bahasa inggris daripada saya.

Tadinya kukira ini film animasi 3d seperti Shrek, atau malah animasi 2d seperti Doraemon.
Ku tak tahu apa2 mengenai film ini dan kaget ketika melihat aktor2 nyata memerankan film
ini dengan dibubuhi gambar-gambar rekaan komputer sebisanya.

Tampak masih sama seperti pasaran, di saat2 yang tidak nyambung ada adegan cowo
berkecupan dengan cewe. Ku masih heran kenapa film2 dibubuhkan adegan berkecupan
maupun penayangan tubuh cewe dari sudut pandang yang tidak biasa terlihat, walaupun
tema dan alurnya sedang tidak membicarakan soal itu.

Karena orang2 yang nonton bersamaku cukup banyak, maka ketika muncul adegan cewe
bertumpang tindih dengan cowo, seseorang yang kena setrum pada bagian yang tidak biasa,
dan adegan2 yang sengaja dibuat lucu lainnya, ku mendengar para penonton ketawa
terbahak2, sebagian sambil menutup mulutnya. Sementara mereka menonton layar,
saya menonton wajah mereka, tidak kalah lucunya loh.

Ketika para robot berperang antar pihak, satunya dari pihak protagonis dengan manusia
yang dibuat terlihat culun tapi berani, digunakan efek2 penghancuran gedung, piramid,
kendaraan2, dsb. Mengapakah unsur ini juga sering dimasukkan? Apakah penghancuran
adalah suatu tontonan yang menyenangkan? Hmm.

Berhubung tokoh protagonis yang dibuat sedemikian rupa, ku sudah cukup yakin pada
akhirnya perang yang sangat besar yang sampe membuat piramid tampak seperti lego itu
pun akan dimenangkan sang protagonis. Maka dalam menonton adegan spektakuler itu,
aku tidak merasa tegang, melainkan lebih memikirkan "bagaimana yah cara membuat ini?"
"kenapa orang ini tidak disatukan dalam layar yang sama dengan robot2? mungkin lebih
mudah bikinnya" "Adegan ini cocok untuk diprint-screen dan bisa dijadikan poster atau
wallpaper" "Oke saya udah puas dan mari segera tampilkan endingnya."

(Terima kasih pada pembaca yang telah membaca ulasan yang mungkin tidak sesuai
harapan pembaca. Namun komentar sangat diharapkan ^^ )