yuku@
yuku
: 2009-06-30 07:53:42 UTC+0000
Liputan outing persekutuan pemuda pada 20090530.
-- Tadinya dibikin buat dimasukin buletin, tapi di edisi Juni 2009 belum dimuat,
jadi kumasukin sini aja dulu.
Persekutuan Pemuda mengadakan outing di MacRitchie Reservoir yang merupakan
waduk tertua di Singapura. Hujan yang tiba-tiba turun membuat kami terpisah menjadi
tiga bagian, karena bergegas mencari tempat berteduh di bawah tiga payung agak besar.
Namun syukurlah tidak lama setelah jumlah orang cukup lengkap, hujan berhenti dan
berubah menjadi panas terik, ada yang tetap memakai payung untuk menghalangi matahari
alih-alih hujan.
Setelah urusan administrasi dan pembagian plastik alas duduk, kami pun mengelilingi sang
pemandu acara dan Budiman yang memberikan renungan singkat. Renungan yang diambil
dari Matius 7 membicarakan dua macam dasar yaitu mendengar dan melakukan. Tema
renungan itu cocok dengan situasi di sana, di dekat pohon durian yang bisa menjatuhkan
buahnya kapan saja.
Dengan terbaginya kami menjadi tujuh kelompok, permainan pertama pun dimulai. Dengan
kata-kata yang terkumpul dari hasil menjawab pertanyaan pribadi seperti “Apa kota asalmu?”
dan “Lagu himne apa yang kau sukai?”, setiap kelompok ditugaskan menyusun suatu cerita
yang boleh dilucu-lucukan atau serius. Permainan membuat lapar, untunglah disuguhkan nasi
bungkus dari restoran Minahasa lengkap dengan kerupuk aci.
Permainan kedua bukanlah hal mudah, setiap kelompok diberikan satu kutipan ayat seperti
“Banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi
yang terdahulu,” lalu membuat pantomim yang berhubungan. Tentu membutuhkan waktu lama,
bukan?
Dengan misi itulah kami memasuki rute mengelilingi waduk. Ternyata jalan di sekeliling waduk
sudah dibikin terlalu indah dengan papan-papan kayu yang membuat kami tidak
berbecek-becek dan berserangga-serangga. Terjadi pergulatan batin antara keinginan
menikmati pemandangan dan menyusun cerita untuk pantomim, namun waktu yang tersedia
cukup lama sehingga keduanya bisa terpenuhi. Yang suka berfoto pun gembira.
Di puncak acara sekaligus puncak kelelahan, kami duduk di bawah pohon lagi dan menonton
pantomim dengan damai. Tidak disangka banyak yang berbakat akting. Hasil voting
menunjukkan pantomim dengan maskot Jaya “ting” paling disukai. Semua tampak puas
dan terhibur melihat karya sesamanya. Seperti tema outing ini, semoga kita bisa
“menghidupi iman kita.”