yuku@
yuku
: 2009-06-09 12:25:16 UTC+0000
Sebagian isi dari seminar tentang keluarga yang sempat kuikuti pada 20090509.
Seminar ini membahas hubungan keluarga dan masyarakat, dan juga hubungan antar-
manusia pada umumnya. Bukan seminar yang ngomongin gimana cara berdamai kalau
bertengkar, bagaimana cara mengajar anak matematika, dsb; tapi lebih secara umum
dan secara prinsip.
[Hubungan laki-puan (suami istri, dsb)]
Cewe yang jual mahal ga laku, yang jual murah diinjak2. Karena itu kenali diri dan
nilaimu. Menikah itu ada karena makhluknya sama2 manusia, tapi sifatnya beda,
itulah sebabnya perlu pernikahan. Kalau ga ada sifat yang beda justru ga perlu
pernikahan. Ketidaksamaan memang menjengkelkan, tapi justru itu yang perlu.
Istri harus dipandang sebagai bagian diri. Apakah kamu menganggap istri sebagai
manusia? Atau sebagai hewan, mesin, ato alat pelahir anak?
Istri makin memaksa suami, suami makin melarikan diri dari istri. Jangan menuntut
terlalu banyak, karena pasanganmu bukan malaukan.
Prinsip suami-istri hanya dua: suami mengasihi isri, istri menaati suami. Ga boleh
dibolak-balik dan ga boleh dilalaikan. Jika seorang wanita menjadi pemimpin, seperti
kepala sekolah atau presiden, dalam rumah harus jadi ibu rumah tangga!, ga boleh
berperan sebagai pemimpin dalam keluarga.
Istri yang ga puas-puas dengan suami, membuat suaminya seperti dalam neraka.
Prinsip dasar di atas berlaku dalam segala bidang. Raja, senior, bapak, dsb harus
paham dan mengasihi Rakyat, junior, anak, dsb. Yang kedua harus taat dan
setia pada yang pertama.
Ketika menyetir dan hampir menabrak sesuatu di depan, laki akan menajamkan
matanya dan berusaha menghindarkan tabrakan walau kadang nabrak juga.
Puan melepas tangan lalu berteriak, Aaaa. Makanya kepala hanya boleh satu,
ga bisa dua (dalam rumah tangga). Namun sebagai laki, bukannya "saya laki maka
sayalah kepalanya"! Justru yang jadi kepala harus bersedia kepala pusing.
Kadang suami berbuat salah dan istri cari kesempatan merebut kedudukan suami
sebagai kepala.
Lebih baik ga menikah daripada menikah salah. Lebih baik terlambat daripada gegabah.
Sebelum menikah buka mata lebar-lebar, tangan diam.
Sesudah menikah tutup mata, mulut jangan cerewet!
[Keluarga bahagia, pengembangan dari Mazmur 128]
1. Berusahalah dengan beres. Kerjalah dengan membanting tulang. Uang yang diterima
tidak dari jerih payah, akan dipakai dengan tidak masuk akal.
2. Jangan menuntut terlalu banyak, puaslah dengan yang sudah ada. Contohnya
uang banyak tapi ga puas dibandingkan dengan uang sedikit tapi puas, mana lebih enak?
3. Istri sehati dengan suami. *Jangan menghina suami* apalagi kalau istri lebih pintar.
Istri yang menghina suami di hadapan orang lain akan dihina masyarakat.
Jangan cari pasangan yang semua mirip, bahaya! Jangan terlalu ngomel ato benci.
4. Anak-anak adalah serupa biji zaitun yang pinggirannya tajam itu. Yaitu bersusah-susah
dulu, baru bahagia. Kalau ditanya apakah kamu melayani? Jawabnya: iya, tapi dengan
"asap" yang keluar dari kamu, yaitu Ngomel.
5. Baik Tuhan dan setan bisa memberi berkat materi. Pastikan hanya terima
berkat dari Tuhan.