HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

Karena kita selalu bersama aku tidak sadar
dengan kata2 yang sederhana kau mendukungku
namun "terima kasih",
saat itu aku tak dapat mengatakannya

aku bertemu denganmu, untunglah, dalam hati kupikirkan
perasaan ini saja
ingin kusampaikan (ucapkanlah)
bisa kusampaikan (tiba padamu) Ah~

ayam: kau harus minta maaf padaku!
ayam: kamu sedikitpun ga minta maaf!
ayam: ayo minta maaf!
ayam: bilang maaf aja ngga!!

...... waktu berlalu .......

yuku: maaf [1]

...... kilat menyambar

ayam: gak tulus!
ayam: yang serius!

-- kejadian yang sudah dialami berkali2. apa sih senangnya diucapkan maaf? Ku belom begitu
pernah dapat perasaan senang kalo (seandainya) ku menyuruh orang minta maaf pada ku
lalu orang itu minta maaf padaku.

[1] yuku bisa minta maaf sungguh2 maupun bisa karena terpaksa karena diminta

ku ga tau ini betul ga, tapi beberapa kali ku merasa bahwa perkembangan cara pikirku
dan perasaanku agak terlambat. jadi kalau ku uda umur 22 dan orang2 menganggapku
mempunyai cara pikir orang umur 22, ketika berinteraksi denganku mereka mendapati
cara pikirku yang sekitar umur 17, mereka jadi kecewa dan susah menerimaku.

ku ga yakin hal di atas betul, cuma kadang2 kupikirkan dan keliatannya betul demikian [1].
jadi untuk yang membaca tulisan ini, tolong maklumi keadaan ini dan jangan berharap terlalu
banyak dari ku. kalau anda sebaya ku, tolong anggap ku lebih muda, supaya jika aku
berlaku ga bijaksana, anda bisa memakluminya karena lebih muda daripada anda [2].

[1] belum tentu demikian dalam seluruh hal, mungkin hanya sebagian hal, yang ku juga ga tau
[2] walau tubuh cepat menuanya dan ga keliatan terlalu muda juga

ngomong2, pikiran ini sudah muncul cukup lama lalu dan ga berhubungan dengan >>1364

>>1362
?

deceited

Kemarin ku ikutan photography workshop yang diadakan Wilson Hidayat dkk.
Kali ini, ga seperti sebelumnya, ga membicarakan tentang hal2 teknis, tapi
terdiri 2 sesi.

Sesi pertama tentang membidik anak2. Bagus banyak contoh2 foto dan cara2nya,
seperti gunakanlah pencahayaan alami, beranilah bersikap malu2in, jongkok
ato turunkan kamera biar setinggi anak, bersabarlah, buat perbandingan, dsb.
(Oleh istri Wilson)

Sesi kedua banyak membahas teori tentang fotografi yang lebih banyak
filosofi ataupun apapun yang membuatku ngantuk. Ada beberapa contoh
komposisi tapi tidak begitu menarik dan menurutku pembahasannya terlalu
bertele2. (Ini bukan Wilson)

Setelah itu Adi telepon jadi ku keluar ruangan 20 menitan, pas balik sang
pengada Wilson sedang memberikan patahan kalimat penutup, tapi ku heran
dengan munculnya kalimat dia di depan semua pendengar:

*yuku inspirasional (menghilhamkan)*
(atau, yuku contohnya orang yang inspirasional
atau, yuku ini yang inspirasional)

Ku ga ingat kalimat persisnya, terlalu kaget dan senang.

Lalu selesai sesi ku tanya emangnya ada apa, bukankah ku cuma pernah
kasih 5 foto waktu dulu workshop lain. Tapi katanya bukan fotoku, melainkan
diriku. Ku urungkan niat bertanya lebih jauh, biarkanlah begitu.

Penuhi cawanku
≒≒≒≒≒≒≒

Seperti perempuan Samaria ku mencari hal yang tak puaskan hati
Ku mendengar Yesus berkata, "Minum air hidup kau tak dahaga"

⁂ Penuhi cawanku ini Tuhan
  Puaskan dahaga jiwaku!
  Roti surga kenyangkanlah hatiku
  Inilah cawanku, penuhi Tuhan

Tak terbilang orang yang merindukan nikmatnya dunia yang fana
Tetapi tiada harta indah setara Yesus Kristus Tuhanku

Hai saudara bila jiwamu haus jangan kau kejar yang fana
Kau pasti diselamatkan Tuhan bila engkau berdoa pada-Nya

===
Richard Blanchard 1959
Fill My Cup

(sperti prempuan pnuhi dislamatkan s'perti p'rempuan p'nuhi dis'lamatkan)

*po·lan* (polan) n sebutan kpd orang yg tidak diketahui namanya; si -- , si Anu sebutan kpd orang yg tidak ingin disebutkan nama sebenarnya atau lupa: bapak si -- itu telah pergi kemarin