HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

No 1006-1298 No 986-1005 Semua (balik urutan) |

yuku@yuku : 2008-04-05 07:55:06 UTC+0000
Surat dari Menteri Komunikasi dan Informatika ngeblok penyiaran film Fitna (
img/40)

Ku kecewa liat surat ini karena berbagai hal.

*1* Nomor dan tanggal surat ko sepertinya dicetak terpisah? jangan2 tadinya
emang dikosongin dulu lalu diketik manual. Ko sungguh ga berteknologi yah.

*2* Kalimat pertama di isi: "Berkaitan dengan adanya penayangan film Fitna
melalui media internet yang dibuat oleh politisi Belanda Geert Wilders, disinyalir
dapat mengakibatkan gangguan hubungan antar umat beragama dan harmoni
antar peradaban pada tingkat global."

Maka kalo diliat polanya:

1{Berkaitan dengan 2{adanya penayangan film Fitna melalui media internet
yang dibuat oleh politisi Belanda Geert Wilders}}, 3{disinyalir} 4{dapat
mengakibatkan 5{gangguan hubungan antar umat beragama dan harmoni
antar peradaban pada tingkat global}}.

1 = keterangan
3 = predikat
4 = pelengkap predikat

Nah, 2 dan 5 itu anak kalimat, jadi kita ganti saja dengan SESUATU untuk
menyederhanakan analisis.

1{Berkaitan dengan SESUATU}, 3{disinyalir} 4{dapat mengakibatkan SESUATU}.

1 = keterangan, sedangkan keterangan itu hanya keterangan yang berarti
bisa dibuang dengan tetap mempertahankan kebenaran struktur kalimat.

Maka:

3{disinyalir} 4{dapat mengakibatkan SESUATU}.

Nah. Kacaulah jadinya. APA yang disinyalir?

Kesimpulan: kalimat tersebut ga ada subjeknya. Kalo mau lebih bener juga
harusnya begini: Adanya penayangan film Fitna melalui media internet yang
dibuat oleh politisi Belanda Geert Wilders, disinyalir dapat mengakibatkan
gangguan hubungan antar umat beragama dan harmoni antar peradaban pada
tingkat global.

*3* Kalimat kedua di isi: Sehubungan dengan hal tersebut *diatas*, .... .... ^^;;;;

*4* isi suratnya.. sangat ga mikir gimana sifat blog dan hostingan2.. weleh.
(lagi males ketik sini penjelasannya).
Rin@yuku : 2008-04-05 16:43:50 UTC+0000
diacu: >>1010
>>1006
Masih salah, seharusnya tidak ada komanya. ^^;;;;

Atau bisa juga struktur awal dipegang tapi komanya diganti "yang", tapi perlu jadi ada lain yang perlu diubah, yaitu antara:
1. alinea pertama dan kedua digabung, tapi perlu perubahan pada klausa pertama di alinea kedua
2. alinea pertama di awalnya ditambah dengan "Surat ini ditulis ....".

Kalimat yuku yang ini:
*3* Kalimat kedua di isi [sic]: Sehubungan dengan hal tersebut *diatas* [sic], .... .... ^^;;;;
Ko sangat weleh di "di"nya, sih? ^^;;;;
derianto@yuku : 2008-04-07 05:08:28 UTC+0000
>>1007
parah nih grammar Indo ^^'''
nasibbangsaku@yuku : 2008-04-07 16:42:58 UTC+0000
>>1006
Penasaran, Pak Menteri pas sebelum tanda tangan kira2 mbaca isinya ga yah
ato cuman "asal" tanda tangan?
yuku@yuku : 2008-12-21 05:23:22 UTC+0000
>>1006
Penomoran surat yang dibikin terpisah itu mungkin memang disengaja yahh.
Beberapa saat lalu kepikiran gimana sebuah departemen yang terdiri banyak orang
bisa mengedarkan surat yang nomornya ga boleh berganda tapi harus urut.
Kalo di komputer, biasanya masalah gitu terjadi kalau pake multi-thread,
berarti harus ada 1 objek yang bisa dikunci saat satu thread masuk.

Nah mungkin kalau dalam instansi, ada 1 orang yang mengurus penomoran, jadi
surat2 dari orang yang berbeda diserahkan ke 1 orang yang memberi nomor secara urut,
jadi ga ada konflik nomor.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|