nasibbangsaku

No 3-8 Semua (balik urutan) |

Rin@nasibbangsaku : 2008-01-17 07:04:25 UTC+0000
diacu: >>8
>>1
Dengan keadaan sekarang kayanya sih bangsa Indonesia ga bs jadi lebih baik.
Aku sih kurang tahu soal ekonomi maupun keadaan ekonomi Indonesia, tapi kalau baca tulisanku seharusnya tau bahwa aku prihatin terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Sepintas memang terkesan tidak ada hubungannya, tapi menurutku kekacauan bahasa Indonesia disebabkan oleh hal2 yang pada akhirnya juga menyebabkan kekacauan ekonomi.

Hal2 yang dimaksud itu antara lain: keengganan untuk berpikir maupun belajar; ketidakpedulian dan sikap seenaknya saja; dll.

Indonesia itu sebenarnya butuh pemimpin kuat yang patriotis, seperti Hitler, dan untuk itu maka Demokrasi harus dihapuskan. Demokrasi itu sebenarnya jelek, tapi banyak yang mau, karena dengan adanya demokrasi rakyat biasa yang bego2 itu jadi merasa punya bagian dalam pemerintahan, padahal mereka sebenarnya tidak pantas untuk itu.
derianto@nasibbangsaku : 2008-03-23 08:46:56 UTC+0000
>>3
Aku ada setuju dengan ini.
China, pada masa-masa pembangunan (1970 - sekarang) pemerintahnya keras,
agak otoriter (atau cukup otoriter).  Apa-apa dikontrol dari pusat dan rakyat
harus menurut.  Hasilnya selama 30 tahun pertumbuhan per tahun rata-rata
10% (ato jadi 15x lebih kaya dalam 30 tahun).  Sekarang pertumbuhan masih
11% setahun, tapi ekonomi dan politiknya sudah agak lebih bebas dikit.

Dan kalo mau lihat di website2 pemerintah China, petinggi pemerintah
China itu kebanyakan lulusan jurusan Engineer / Science, jadi adalah mereka-
mereka yang memang sudah terlatih berpikir logis dan analitis, bukan mereka
yang suka bs (bull-shit) and korupsi.  Yang korupsi digantung.

Aku juga ga setuju demokrasi di Indonesia dengan alasan yang sama dengan Rin.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|