Goyang lagi, goyang lagi.....
Perdebatan mengenai goyang kembali terulang di Indonesia.
Kita mungkin ingat kasus Inul (Si Ratu Ngebor) vs. Rhoma Irama (Raja Dangdut) beberapa tahun lalu .
Rhoma mengecam keras goyangan Inul karena dianggap pornoaksi.
Masalah ini akhirnya berakhir "damai" stl (isunya) Inul "sungkem" bersimbah air mata sama Rhoma dan berjanji untuk tampil lebih sopan.
Karir Inul yang bersinar gemilang (sampai masuk Time magazine) akhirnya merosot krn banyak kehilangan job dan skrg lebih fokus ke bisnis karaoke.
Kasus yang (hampir) sama kembali terulang. Skrg yg dipermasalahkan adalah goyang Gergaji penyanyi dangdut Dewi Persik.
Walikota Tangerang, Bandung, disusul Depok and Probolinggo mengecam goyang Dewi Persik karena meresahkan masyarakat dan bahkan mencekal penyanyi tsb manggung di wilayah mereka.
Berbeda dengan Inul yang polos, Dewi Persik yang ceplas-ceplos malah menantang dan terkesan melawan Walikota2 tsb.
Melalui infotainment kedua belah pihak saling "menyerang" dan tidak mau kalah.
Akhirnya Menteri Pemuda dan Olahraga Adhiyaksa Dault sampai ikut2an turun tangan menelpon HP Dewi Persik dan menasihatinya agar tampil sopan spt Siti Nurhaliza.
Menteri Pariwisata dan Budaya Jero Wacik juga menganggap penampilan Dewi Persik kurang sesuai norma di masyarakat.
Di sisi lain sutradara spt. Riri Riza mengatakan penampilan Dewi Persik biasa saja, bahkan kebudayaan asli Indonesia spt Jaipong dan Ronggeng goyangnya juga tidak kalah parah.
Presiden RI ke-4 Gus Dur dan Ibu juga tidak mempermasalahkan ttg goyangan, bahkan dulu sempat membela Inul.
Penyanyi senior Titik Puspa juga demikian.
Menurut kalian bagaimana?
Perlukah/pentingkah masalah goyang ini diperdebatkan?
Sepenting apakah masalah ini dalam kaitannya dengan masa depan generasi muda dan bangsa ini?