*Brooklyn (2015)*

No 3 Semua (balik urutan) |

kuroneko@kuroneko : 2016-07-23 09:31:07 UTC+0000
*Brooklyn (2015)*


img/144

Directed by John Crowley
Written by Nick Hornby, Colm Tóibín
Genre: romance, drama

*"Homesickness is like most sicknesses. It'll make you feel wretched and then it'll move on to somebody else."*

Bersetting di tahun 1950-an, *Brooklyn* menceritakan tentang Eilis Lacey, seorang gadis Irlandia yang merantau ke Amerika, tepatnya di Brooklyn, New York. Tapi, kisah dalam film ini bukanlah sekedar kisah tentang adaptasi Eilis di kota baru. Lebih dari itu, Brooklyn sepertinya mau memberikan gambaran nyata yang mungkin juga dihadapi oleh kita-kita yang merantau di negara asing ataupun kota lain. Ketika kamu mulai merasa betah di tempat baru, kemudian kamu ada dalam situasi dimana kamu harus memilih antara kota baru dan kampung halamanmu, manakah yang akan kamu pilih? Dimanakah "rumah"mu saat ini?

Eilis Lacey datang ke Brooklyn dengan harapan akan menemukan kesempatan-kesempatan yang menurutnya tidak akan ia temui di kota kelahirannya. Berasal dari kota kecil, tentu tidak gampang baginya beradaptasi. Segera setelah mulai bekerja, ia langsung merasa homesick, minder, dan ingin pulang.

"I want to be an Irish girl in  Ireland".

Tapi kerinduan itu tak bertahan selama yang ia kira. Semua berubah sejak ia bertemu Tony, pria sederhana asal Italia, yang membangkitkan sesuatu dalam dirinya, rasa percaya diri. Itulah yang membuat Eilis mulai "bersinar", baik dalam pergaulannya maupun dalam pekerjaaannya. Ia mulai betah dan ada rasa "excited" yang tak ia dapat saat ia masih di Irlandia. Singkatnya ia mulai mendapatkan hidup yang ia inginkan di Brooklyn.

Di tengah kenyamanan inilah, Eilis ditempatkan pada 2 pilihan, Irlandia atau New York? Mendadak ia mendapat kabar bahwa Rose, kakaknya yang ia cintai meninggal dunia dan ibunya sekarang tinggal sendirian di Irlandia.  Jika ia tetap di New York, tentu ia ga tega mengingat ibunya. Jika ia pulang ke Irlandia, bagaimana dengan Tony? Bagaimana dengan kehidupan barunya yang mulai cemerlang di New York? Tanpa memilih, Eilis mengambil jalan tengah, pulang selama 1 bulanan untuk menemani ibunya yang masih sedih, lalu kembali ke New York. Di tengah kekuatiran akan kehilangan Eilis, Tony mengajukan satu syarat sebelum Eilis pergi: mereka harus menikah dulu, dan orang lain tidak perlu tahu. Well, cukup aneh memang, karena rasanya tidak salah kl keluarga mereka tau.

Apa yang akan terjadi setelah Eilis pulang ke kampung halamannya? Mengejutkan bagi Eilis, satu demi satu hal yang ia miliki di New York mulai datang padanya di kampung halamannya, baik itu pekerjaan, pria yang tertarik padanya, dan segala pengalaman fun yang membuatnya mulai melupakan New York. Kita bisa melihat bahwa ternyata  kesempatan-kesempatan yang ia pikir tidak ada di kampungnya itu ternyata ADA. Apakah kota kecil itu sudah berubah? Tidak. Yang berubah adalah Eilis. Pengalaman yang ia alami di Brooklyn telah merubahnya menjadi orang yang berbeda.

Rasa rindu akan Brooklyn pun mulai menghilang. Ia mulai malas membaca surat dari suaminya karena ia tak tahu harus menulis balasan apa. Tadinya ia pikir hanya ibunyalah yang akan menahan dia pergi, padahal ternyata dirinya sendiri mulai merasa terlalu nyaman tinggal di sana, dan terlalu nyaman bersama dengan Jim, pria baru dalam hidupnya. Ia mulai kompromi. Daripada mengaku kalau ia sudah menikah dan bicara dengan ibunya untuk mencari jalan keluar terbaik, ia lebih suka mengulur-ulur waktu dan menikmati hari-harinya di sana, dekat dengan Jim dan menjalani profesi yang memang ia inginkan. Ia seperti lupa bahwa ia sudah punya suami.

Apa yang membuatnya akhirnya kembali pada Tony? Sadly, Eilis tidak kembali karena kesadaran diri sendiri, dan bukan juga setelah ia menerima hukuman dari ketidakjujurannya. Setelah Miss Kelly, orang yang paling tidak dia sukai, tahu akan pernikahannya, Ia ingat apa yang tak ia sukai kota kelahirannya itu. Tanpa pikir panjang ia langsung kembali ke Brooklyn, kembali kepada Tony. Di akhir kisah, bagi Eilis, tempat dimana orang yang hanya miliknya, yang tidak ada hubungan dengan masa lalunya berada, disanalah rumahnya akhirnya berada.

Gosip di kota kecil memang serem. Aku ingat cerita seorang teman yang lahir di kota kecil, bagaimana setiap orang kenal dengan setiap orang yang ada di kota itu. Maka tidak heran, kesalahan kecil yang kamu lakukan pun bisa diketahui oleh seiisi kota. Itulah yang membuat Eilis melarikan diri. Setidaknya itu yang aku tangkap, dia tidak berani face to face dengan apa yang jadi konsekuensi dari perbuatannya. Jika cerita ini terus berlanjut, aku yakin dia akan terlalu malu untuk kembali ke Irlandia. Aku kasihan dengan ibunya (dan juga dengan Jim), bayangkan betapa sakit hati perasaannya saat Eilis mengaku dengan singkatnya, dan langsung pergi keesokan harinya. Kasihan juga Tony, he's clueless.

Sejujurnya aku geram dengan tokoh Eilis di film ini, tapi ga bisa menyangkal juga kalau merantau memang cenderung membuat orang lupa akan banyak hal. Ketika merantau kita seperti punya dua tempat tinggal. Kita belajar banyak hal di kota baru, menemukan banyak hal, memiliki banyak hal, sanking asiknya kita bisa lupa kalau kita masih punya keluarga dan relasi lainnya di kota kelahiran kita. Atau sebaliknya, untuk kasus Eilis, ia sudah punya suami di kota baru tapi ia lupa akan suaminya ketika ia kembali ke kampung halamannya. Dua tempat tinggal berarti mudah bagi kita juga untuk melarikan diri jika terjadi sesuatu yang tak kita sukai di salah satu tempat. Selain itu, film ini juga menunjukkan bahwa kesuksesan itu bukan masalah dimana kamu berada tapi bagaimana pembawaan dirimu sendiri.

Daripada happy ending feeling, sebenarnya aku lebih setuju kalau ending dalam film ini dijadikan seperti tragedi. Sayangnya, Eilis somehow tetap disoroti sebagai protagonis dan yang menjadi antagonis adalah kota kelahirannya. Karena ia kembali pada suaminya bukan karena ia sadar akan kesalahannya sendiri, tapi lebih karena ia mau melarikan diri dari gosip kota kecil.

Tetap film yang cukup bagus dari sisi akting dan produksi, tapi kesimpulan ceritanya yang "too good for Elise" sedikit menyebalkan.

My rating: ★★★

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nam mpat)+(dua bilan)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|