Kasus lain:

No 96 No 76-95 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2008-03-18 08:40:06 UTC+0000
diacu: >>97 >>105
Kasus lain:
Pernah aku ngomong dengan orang lain, yang merupakan guru. Kali ini lagunya dari Symphony no. 9-nya Beethoven, bagian yang lebih terkenal sebagai Ode to Joy atau Song of Joy (atau apapun lah variasinya).
Sebagai penyegar ingatan, begini sepotong melodinya: 3 3 4 5 | 5 4 3 2 | 1 1 2 3 | 3 2 2 .
(itu titik terakhir bagian dari melodi)
Untuk mudahnya, kita anggap saja lagunya dalam C mayor.

Karena dari dulu aku sangat bego urusan chord, dan saran orang biasanya: "coba aja satu per satu", maka kucoba ikutin.
Itu cara yang bego sih, menurutku, karena jumlah chord itu dengan mudah bisa mencapai setidaknya 13 * (2*3*2*2) + 4 + 3 = 319, belum termasuk inversi. Tapi toh biasanya orang menambahkan saran, "pakai 7 yang dasar saja". Nah, lebih manusiawi.

Dengan 2 saran itu, kucoba masukin.
Bar pertama: C, tidak ada protes dari orangnya
Bar kedua: Kucoba G enak, tapi coba F enak juga, jadi ya kutanya orangnya.
Langsung orang yang bersangkutan marah besar, karena itu sangat tidak mungkin. Katanya nadanya "sol", jadi ga mungkin chordnya IV.

Sakit hati lagi, cuma bertanya dengan polos dibalas dengan marah besar. Karena penasaran aku berusaha cari tau bagaimana cara berpikirnya Master Ludwig. Sebagai perbandingan, aku coba juga lihat Kidung Jemaat edisi akor. Ternyata kedua sumber itu memakai chord IV juga di deretan nada yang seperti itu, bedanya mereka pakai di baris terakhir, bukan awal. Mungkin memang aku bego pakai di baris awal, tapi toh nadanya di bagian itu sama persis, jadi ya dilihat dari sepotong itu tidak ada beda. Kalau tebakanku sama dengan sang maestro, berarti yang bego siapa?

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nol tiga)+(lapan lima)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|