>>297
>>298
Satu lagi yang membuat penolakan terhadap redundancy dalam bahasa berat adalah karena berbagai bahasa dalam tata bahasanya sendiri memiliki redundancy. Ada yang banyak ada yang sedikit, mungkin ada juga yang tidak punya (entah).
Contohnya:
1. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja dalam kalimat aktif harus diberi awalan "me-", padahal untuk membedakan cukup dari keberadaan awalan "di". Mungkin karena ini maka dalam bahasa sehari-hari awalannya hilang (walau perubahan bunyi masih tetap).
2. Dalam bahasa Inggris, "to be" ada 3 jenis, "am", "is", "are". Toh sebenarnya tidak perlu karena salah satu dari "I am" sudahlah cukup.
3.