entah

No 2-21 Semua (balik urutan) |

yuku@Rin : 2007-09-14 10:51:45 UTC+0000
Wah, halo Rin, apa kabar?

>>1
betul juga sih, wah baru sadar kah? Ku uda sadar dari, mungkin skitar 4 taun lalu.
Makanya bagus kan, cuma agak cape aja karena tulisnya 3 huruf dan susah disingkat.

nya punya keunikan lain? Suara kucing dong... nya~
Rin@Rin : 2007-09-14 11:42:05 UTC+0000
diacu: >>5
Lagi agak sakit, nih. :(
Ya memang sih, karena kan sadarnya seseorang akan sesuatu memang beda2, ada yg dari kecil banget, ada yang sampai matipun tidak, tergantung keadaan sekeliling dan dirinya.
Bisa disingkat ko, jadi ɲ, ditulis mudah, diketik susah. ^^

Satu keunikkan lain yaitu karena -nya seharusnya adalah kata ganti orang ke 3, tapi kalau lihat contoh2 di atas, siapakah orang ke 3 yang dimaksud? Tidak ada, kan? Kalau dalam bahasa Inggris ada yang namanya *dummy pronoun*, misalnya "It is raining." Siapa atau apakah yang diacu oleh *it*? Kan tidak ada. Katanya ini biasanya ada di bahasa2 yang tidak bisa seenaknya membuang subyek dari kalimatnya. Bahasa Indonesia bisa membuang subyek kalau sudah jelas, tapi walau begitu juga punya yang beginian, makanya unik dan menarik.

Menurutku sih....
Rin@Rin : 2007-09-14 11:51:52 UTC+0000
diacu: >>9
Kebanyakan orang Indonesia sepertinya tidak tahu nama negaranya sendiri.

Sering orang menyingkat nama negaranya menjadi *Indo* saja, padahal Indonesia itu artinya Kepulauan India, dengan *Indo* berarti India dan *Nesia* berarti kepulauan. Jadi banyak orang Indonesia yang sebenarnya mengatakan bahwa mereka orang India.
Ada juga yang menyebut negaranya lengkap, tapi bilangnya *Endonesia*.

Begitulah....
asa@Rin : 2007-09-14 17:12:54 UTC+0000
diacu: >>6
>>3
wah singkatan nya ko mirip sama pangkon di aksara jawa yah ^^
Rin@Rin : 2007-09-14 19:23:43 UTC+0000
>>5
Segala kemiripan adalah tidak disengaja....
Rin@Rin : 2007-09-14 19:54:55 UTC+0000
diacu: >>8 >>11 >>14
Misalkan kita mengangkat satu barang berat lalu diam selama beberapa saat setelah itu kita taruh lagi. Nah, di sini kita hanya mempertimbangkan saat benda itu ditahan. Kata Fisika kita tidak melakukan usaha, karena bendanya tidak mengalami perpindahan tempat, bahkan menerima energi kinetik pun tidak, tapi tentu saja kita menjadi lemes dan merasa kehilangan tenaga. Nah, kalau tenaga yg hilang itu tidak pindah ke barangnya, jadi hilang ke mana, dong?
asa@Rin : 2007-09-15 04:14:15 UTC+0000
diacu: >>10
>>7
kita ga melakukan usaha tapi kita melakukan gaya dong. dan bendanya jg melakukan gaya ke kita.
jadi kesimpulan yg bikin cape adalah gaya bukan usaha yah.
asa@Rin : 2007-09-15 04:23:47 UTC+0000
diacu: >>10
>>4
kyaaa jadi malu karna ku jg sering singkat begt
kayanya smua anak indonesia ntu sering d >.<
lagian masi terdengar lebi bagus drpd indon
Rin@Rin : 2007-09-15 06:51:06 UTC+0000
>>8
Apa berarti cape itu ga ada hubungan dengan tenaga, ya?

>>9
Kayanya kebanyakan gitu, ga cuma NTU aja. Benernya gpp jg sih, tp ya....
Biarin aja deh, ini kan cuma ngeledek iseng. :p
Setiawan@Rin : 2007-09-15 07:01:33 UTC+0000
diacu: >>13
>>7
Definisi usaha ditinjau dari segi fisika mempunyai arti yang beda dengan arti fisiologisnya.
Itu adalah benar bahwa ketika seseorang sedang mengangkat suatu barang, ia harus melakukan usaha "fisiologis".
Itu dikarenakan karena di dalam tubuh manusia, ada dua macam otot: otot halus dan otot gerak.
Otot halus bekerja dgn sangat lambat. Selain itu, otot halus bisa mempertahankan posisinya selama berjam-jam tanpa lelah seperti otot halus yang berfungsi utk menutup cangkang kerang.
Kerang bisa mempertahankan posisi cangkangnya supaya tertutup walaupun ada gaya yang berusaha utk membukanya. Ia bisa mempertahankan posisinya selama berjam-jam tanpa lelah.
Ini sama halnya seperti ketika suatu benda diletakkan di atas meja. Tidak ada usaha yang dilakukan oleh meja itu.

Alasan mengapa kita harus melakukan usaha fisiologis ketika mengangkat benda adalah karena ketika kita mengangkat benda, kita menggunakan otot gerak. Otot gerak bekerja dgn sangat cepat dan ia tidak bisa mempertahankan posisinya utk jangka waktu yang lama.
Otak mengirimkan sinyal ke otot supaya berkontraksi dan kontraksi ini akan diikutin dgn relaksasi. Supaya kita bisa mempertahankan posisi waktu mengangkat benda, otot harus segera dikontraksi kembali setelah relaksasi.
Jadi, tenaga yang kita keluarkan ketika mengangkat barang tidak digunakan utk memindahkan barang tetapi utk mengkontraksi otot gerak.

Utk lebih detail. baca buku "Feynman Lecture on Physics" volume 1.
Setiawan@Rin : 2007-09-15 07:02:30 UTC+0000
Rin, boleh taukah anda siapa?
Rin@Rin : 2007-09-15 17:27:28 UTC+0000
>>11
Pernah sih curiga begitu, energinya menghilang di getaran otot, tapi ga tau persisnya bagaimana dan juga bagaimana memastikannya di mana. Terima kasih atas informasinya.

Tapi kalau begitu, menurutku definisi usaha masih berlaku, karena tenaga dipakai untuk mengencangkan otot2 yang sudah mengendur (ada pergerakan).
RayS@Rin : 2007-09-15 18:14:40 UTC+0000
diacu: >>15
>>7
Halo Rin, wah menarik ya soalnya. Sebenernya dulu di fisika mandang usaha
dll nya secara makro mungkin. Sebenernya di setiap sel yang kerja butuh
energi juga buat macem-macem. Si sel mindah-mindahin ion Na dan K aja
harus lewat pintu sel yang butuh energi (ATP) penting waktu "mempertahankan
kondisi kontraksi", lalu untuk ngasih sinyal kontraksi perlu jg saraf yg ngalirin
sinyal (pake pintu pintu tadi jg ^^), lalu karena kepanasan akibat proses tsb,
kulit ngeluarin keringet yg butuh energi, dll...dll... Lalu kalo kelamaan otak bisa
"bosen" dan nimbulin rasa pegel/cape sentral ^^
Rin@Rin : 2007-09-16 11:03:16 UTC+0000
>>14
Bukan urusan makro atau mikro, tapi kalau kita anggap memegang benda lalu diam itu seperti batang besi sebuah derek, kan tidak perlu ada perpindahan ion, tidak perlu buka-tutup pintu sel, dan juga tidak perlu mengalirkan sinyal kontraksi. Tapi karena sebenarnya otot bekerjanya bukan seperti itu, maka butuh lah itu semua. Jadi kelihatannya kunci permasalahannya adalah otot bukan bekerja seperti tadi itu. Menurutku sih....
1peH@Rin : 2007-09-17 12:58:26 UTC+0000
diacu: >>17
>>1
Sebenarnya ada lagi sih di bahasa Indonesia (bukan Indo lho:D) yang penggunaannya ada sedikit mirip 'the', yaitu "sang". Misalnya di Inggris, "Felix the cat"
Kata 'yang' juga bisa, spt "the last chapter" atau "My house is the one with a blue door"

Rin ini cewek atau cowok ya? Kan rin bisa Rini atau Rinto. hehe...
Tp sptnya cewek sih
Rin@Rin : 2007-09-17 14:00:33 UTC+0000
>>16
Ya, benar, *si dan sang* juga mirip dalam hal itu, tapi saya lebih tertarik dengan -nya, karena juga seperti dummy pronoun. Selain itu, *si* dan *sang* itu agak susah dibahas, karena penggunaannya juga banyak berbeda dengan *the*, dan karenanya juga menjadi salah satu hal yang sangat unik dari bahasa Indonesia. Keren juga ya, ternyata bahasa kita ini mempunya hal2 yang susah dijelaskan ke pengguna bahasa yang ga ada hubungannya....

Saya.... tidak berjenis kelamin. ^^
Rin@Rin : 2007-09-19 14:26:23 UTC+0000
diacu: >>25 >>26
Iseng nulis lagi....

Berdasarkan pengamatan selama beberapa tahun terakhir, entah mengapa orang Indonesia zaman sekarang mempunyai kecenderungan *memisahkan imbuhan* dan *menggabungkan kata depan*. Maksudnya itu seperti contoh rekaan di bawah ini:
*Barang yang diatas meja sudah di ambil.*

Apakah anda termasuk salah satunya?
Rin@Rin : 2007-09-19 18:53:07 UTC+0000
diacu: >>20 >>23
Ah bingung.
Sebenarnya sesuai dengan perjanjian yang namanya Tuition Grant Agreement, saya diwajibkan bekerja 3 tahun di perusahaan Singapura, tapi saya tidak mau, bukan karena saya malas, tetapi karena setelah mendengar dan mengalami sendiri yang namanya bekerja di bidang keinsinyuran (Inggrisnya: Engineering), saya menyadari bahwa pekerjaan seperti itu tidak cocok dengan saya. Ingin rasanya sekolah lagi, tapi entah mengapa semua yang pernah ngomong tentang hal setelah S1 tidak pernah menganggap sekolah lagi sebagai suatu pilihan, selalu hanya ada 2 pilihan:
1. bekerja: padahal ga cocok dengan pekerjaannya
2. lanjut kuliah: pada akhirnya setelah lanjut kan tetap di bidang itu juga, jadi sama aja, ga cocok
jadi maunya:
3. balik sekolah lagi ganti bidang yang lain: tapi kan sekarang sudah terikat dengan perjanjian 3 tahun.
Ah, bingungnya.... :(
asa@Rin : 2007-09-20 02:47:15 UTC+0000
diacu: >>21
>>19
kalo ambil s2 ato s3 ga bisa ganti bidang yah? seti bisa pindah dr MSE ke SCE tuh :P
kan byk jg yg s1nya entah apa dan s2nya bisnis
Rin@Rin : 2007-09-20 08:53:11 UTC+0000
>>20
Dari teknik yang satu ke teknik yang lain masih umum, karena masih mirip.
Dari yang berbau teknik ke yang berbau ekonomi masih umum, karena yang dibisniskan bisa aja hal2 yang berbau teknik.
Tapi saya dari teknik mau pindah ke seni, ini yang susah....

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (satu tuju)+(lima tuju)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|