Meletuslah hai balon yang telah menghijau terang!!

Kemarin di perayaan ultah seseorang, org yg diulangtahuni diberi kado berupa parfum alias wangi-wangian. Tetapi ternyata setelah usai acara, orang yg diulangtahuni memberi uang 50 sen sebagai ganti atas kado tersebut.
Usut punya usut, ternyata bila memberi kado parfum pada orang yg sudah mempunyai gandengan akan berakibat orang yg bersangkutan lekas putus. Maka utk menghindarinya org yg diberi mesti memberi uang sebagai 'simbol' bahwa parfum itu dibeli, walau dgn harga teramat murah.
Saya baru tahu ada kebiasaan seperti itu. Saya coba menyelidiki dan saya mendapatkan situs ini: http://hubpages.com/hub/bad-gifts. Barang2 yg tak boleh diberikan kepada kekasih adalah:
-pisau atau segala yg tajam, karena hubungannya akan menjadi lekas berakhir.
-sepatu, karena menyebabkan gandengan berjalan pergi.
-parfum, karena melambangkan hubungan lama-lama akan habis seperti bau parfum yg menghilang setelah beberapa lama disemprotkan.
-jam, karena kau akan selalu menunggunya kembali kepadamu.

>>285
Wah, iya, ku pernah mengalami hal yang serupa waktu SMU. Ketika teman diberi hadiah parfum,
dia memberi koin 500 rupiah padaku. Dengan alasan yang tidak begitu kupedulikan, hanya
kutahu bahwa itu berhubungan dengan kepercayaan tertentu.

Karena teman itu teman dekat, akhirnya ku menolak menerima uang itu sambil menasehati
untuk tidak perlu percaya dengan hal semacam itu.

Aneh juga yah, penasaran ini asal mulanya dari mana. Ada temuan?

>>286
Gak tahu dari mana asalnya.

Dulu Menkes Indonesia Siti Fadilah Supari  mengatakan bahwa virus H1N1 tak mungkin berkembang di Indonesia yg beriklim tropis. Hanya berkembang di negara dgn 4 musim. Pada kenyataannya dengan adanya kasus di Malaysia dan Singapur serta Indonesia, sebenarnya pernyataan itu telah dipatahkan.
Kalau nantinya menyebar luas, apa Menkes bersedia mundur ya? Dia itu benar2 mampu atau asal menjabat saja?
Begitu pula dgn pernyataannya bahwa ada kemungkinan virus itu hasil rekayasa manusia.