HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

Laporan agak panjang NREC Hari 1, 2007-12-26

NREC = National Reformed Evangelical Convention

Ini laporan yang bukan berisi isi kotbah maupun ringkasannya,
tapi berbagai hal yang mungkin ga gitu penting bagi banyak orang,
namun kutulis saja untuk kenang2an diri.

Ada bis dari bandung, bis ga resmi, kumpul jam 8, tapi jam 745
ku uda sampe, sepi, orang ga ada yang kenal, kutunggu saja,
sampe akhirnya ketemu Andi dan ku diperkenalkan pada sekitar 20
orang, akibatnya tentu saja hampir ga ada orang yang hapal
namanya.

Salah satu yang ku kenalan adalah adik Andi yaitu Ipa, tadinya
kukira dia bukan adik Andi, wah orang ini super bergairah dalam
melakukan hal2, termasuk teriak2, melet, suka difoto, dsb.

Bis berangkat, kukira ke Sukabumi dekat cuma 2 jam an, tapi
ternyata setelah keluar tol macet sekali, 4 jam baru sampe tujuan.
Sebelum sampe tujuan, ketua rombongan bilang, nanti ngantri daftar
ulang bisa sampe 2 jam, karena sekitar 1200 orang yang ikut.
Kenyataannya jalur daftar ulang ada sekitar 10, dan daftar ulang
ga lebih dari 10 menit.

Sebelum daftar disuruh isi kertas pilihan sesi. Jadi dari 15 sesi
yang ada, 4 di antaranya workers (>30 tahun) dan youth (>17 tahun)
dipisah, masing2 ada 2 pilihan yang perlu dipilih. Namun hanya judul
saja yang dikasi tau, jadi beberapa ku asal pilih saja, ga ngerti
maksudnya.

Abis daftar ku terpisah dari teman2 seperti Imam dan Andi, wah
ternyata ku dapat tempat tidur di aula yang berisi 25 orang.
Ku masuki aula itu setelah cukup tersesat, ku pilih letak hampir
pojok dan sebelahku orang tak kukenal, sebelah satunya lagi
kosong. Orang sebelahku ternyata bernama Feri, kelas 2 SMU,
sangat pemalu kalo belom kenal, jadi ku kenalan dan orangnya
ga ngomong apa2. Sebelah satunya lagi orang kuliah di Malaysia,
bernama Kane tapi dipanggilnya Ken, katanya, aneh juga.

Baru sekitar jam 13, padahal acara mulai jam 17, maka bengong mau
ngapain. Walau susah, akhirnya ngobrol juga beberapa hal dengan
feri dan kukenalkan dia dengan imam, lalu puter2 lingkungan dan
cari makanan. Diketahui ternyata feri pergi sama mamanya, ga ada
yang kenal lagi, karena masih terlalu muda juga (umur 17). Kasian
juga, dan sejak itu Feri selalu bersama ku atau Imam dalam setiap
acara.

Acara dimulai di ruang besar. Ternyata peserta sekitar 1300, 500
lebih dari jakarta, sekitar 140 dari singapura, dan sisanya banyak
dari jawa, pulau2 lain di indo, dan luar negeri.

Setelah sesi beres, makan malam, sesi lagi, dan tibalah saatnya
tidur. Sebelum tidur mandi dulu. Ada yang bilang gawad airnya hitam.
Pas dicek, ternyata yang hitam cuma air di bak, air di keran normal
saja, mandilah dengan sukses, tapi ku tetep tidur paling lambat,
ku tunggu semua orang bobo dulu, baru ku matiin lampu dan bobo...

>>801 PT. Telecomunikasi (Telecomm plus Komunikasi ??) bahasa indo yang aneh..

>>802 adiknya andi si ivanna? banyak jg ternyata 1300 orang..

>>801
hore jujur

mu ko ga ol2? bukannya uda sampe singa ya?

>>805
masi di kota kembang,
ga ada gugl di sini.
critamu bagaikan tinggal di tempat terpencil, ya

>>796
Buktikan Tuhan ada itu ga perlu, karena kemanapun kita melihat disana ada bukti
bahwa Tuhan ada.
Yang sulit adalah membuktikan Tuhan tidak ada.
Ada dialog yang lucu antara orang yg ngaku etheis asli dgn temannya
# Tuhan itu ada.!
***  Aku tidak percaya
# Banyak  buktinya loh
***  Aku tetap ga percaya..!
# Dengar dulu, nanti pasti kamu percaya.
***    Pokoknya tidak!!!
# Bentar aja diceritain ya, ya...
***    ( mulai emosi, berteriak) Demi Tuhan saya tidak mungkin percaya.!!!

Jadi sebenarnya dalam hati setiap manusia
ada satu kesadaran (meskipun tidak diakui) bahwa Tuhan itu ada.

>>807
Tapi kan bagi atheis, bisa jadi "bukti" itu cuma hal yang dicari-cari, jdnya tetep ga bs jd "bukti".

Eh, tau ga bahwa agama Buddha itu sebenarnya atheis, tp di Indonesia kitabnya diubah dikit supaya sesuai dengan sila pertama....

Yuku, Imam berganti nama atau menghapuskan diri-kah? Kok tak nampak di jagat melet.us lagi?