entah

No 180-199 No 160-179 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2008-05-26 15:04:44 UTC+0000
>>179
Kayanya sih HDnya ud rusak sedikit, mungkin di directorynya.
Rin@Rin : 2008-06-17 09:07:10 UTC+0000
diacu: >>182 >>183
Sedikit terpikir, kenapa ya orang suka banget memfitnah seperti ini:

Kasus 1:
Misalkan aku coba memakai satu alat/program tapi tidak berhasil, jadi aku bilang:
"Bagaimana sih caranya? Ga ngerti, nih."

Lalu orangnya maju dan mencoba melakukannya dan berhasil, lalu bilang:
"Nih bisa! Tadi katanya ga bisa."

Padahal kan aku bilang ga ngerti cara melakukannya, sama sekali tidak mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan.

Kasus 2:
Aku mencari satu barang tapi tidak berhasil, jadi kukatakan, "Barangnya mana, ya? Ga ketemu, nih."
Lalu orangnya mencari dan menemukan, kemudian sambil sombongnya menunjukkan barang tersebut dan berkata, "Nih ada! Mana katanya ga ada."

Padahal aku bilangnya tidak berhasil menemukan, sama sekali tidak mengatakan barangnya tidak ada.
Rin@Rin : 2008-06-17 09:14:21 UTC+0000
>>181
Kasus 3:
Yang ini agak *borderline case*

Katakanlah aku sedang mencoba memakai satu radio, tapi karena suaranya tidak keluar maka aku bilang:
"Suaranya ga keluar nih, harus diapain?"

Lalu orangnya maju dan setelah melakukan sesuatu akhirnya suaranya keluar, terus bilang:
"Keluar tuh, mana katanya ga keluar?"

Ya memang aku tadi bilang suaranya ga keluar, makanya kan aku tanya caranya mengeluarkannya bagaimana, kenapa malah dijawab seperti itu? Harusnya ya bilang dong kenapa ga keluar, misalnya kabelnya kurang kencang. Lagipula pernyataan bahwa suaranya tidak keluar tentu saja hanya berlaku saat kalimat itu dikeluarkan, kalau setelah itu keluar tentu tidak kontradiksi.
yuku@Rin : 2008-06-21 18:12:47 UTC+0000
diacu: >>184
>>181
"ngerti" itu bagian dari "bisa" bukan sih?

"aku ngerti" dan "aku bisa ngerti" bedanya apa?
Rin@Rin : 2008-06-22 04:01:46 UTC+0000
>>183
Ngerti itu terlepas dari bisa.
"Bisa" di sini maksudnya "bisa terjadi", contohnya "bisa menyala". Walau mengerti sepenuhnya cara pakai suatu alat belum tentu suatu hal bisa dilakukan kalau memang tidak dibuat untuk bisa begitu. Dan sebaliknya, cuma karena tidak mengerti cara melakukan sesuatu belum tentu hal itu tidak bisa dilakukan, misalnya ya orang ga ngerti bagaimana cara menjumlahkan 1 dengan 1, tapi selalu bisa dilakukan, kan?
Rin@Rin : 2008-07-11 06:36:02 UTC+0000
diacu: >>186

img/46

Di atas adalah suatu gambar yang menyeramkan.

Begini ceritanya:
Setelah mengirim suatu file ke recycle bin, aku menunjuk ke sana dan menekan "empty recycle bin", lalu menyetujui. Seharusnya setelah itu iconnya menjadi tempat sampah kosong, tapi ajaib, gambarnya masih isi!
Dengan iseng kucoba menekan "empty recycle bin" lagi, dan bisa! Kadang memang ada glitch, iconnya berisi sesuatu tapi tombol tadi mati, tapi kali ini tombolnya nyala. Dan ketika ditekan, keluarlah tulisan di atas....

Penasaran, kubuka recycle binnya, dan memang kosong, tapi kalau tekan "empty recycle bin" keluar tulisan tadi.
Hii... seram....
yuku@Rin : 2008-07-14 00:12:50 UTC+0000
diacu: >>187
>>185
Coba tekan Yes dong, lalu rekam perubahan yang terjadi, biar seru!
Rin@Rin : 2008-07-15 06:30:01 UTC+0000
>>186
Kalau cari di google, ternyata masalahnya cukup umum, dan katanya sih hasilnya itu "file not found" atau apa gitu, pokoknya ga ada hasil.
Jadi ternyata ga serem....
Rin@Rin : 2008-08-10 17:28:22 UTC+0000
Belakangan ini aku sempat bertemu satu kata yang sempat membuat kepala berputar-putar, yaitu:

*pengrajin*

Kata ini kelihatannya adalah kata "rajin" yang diberi awalan, dan setahuku cuma ada 3 awalan dalam bahasa Indonesia yang dimulai dengan "pe-", yaitu:
1. pe-
2. per-
3. peN-

Tapi yang manapun, saat bertemu huruf 'r' hasilnya akan jadi "perajin", bukan "pengrajin".
Ko aneh ya....
Rin@Rin : 2008-09-11 04:06:36 UTC+0000
diacu: >>191
Kantor yang sangat tidak efektif (bagian I):

Kondisi pertama:
Misalkan ada orang yang cukup ahli (di atas rata2) menggunakan komputer, apapun alasannya (misal: di lulusan Computer Engineering). Orang ini punya komputer pribadi dan suatu hari komputernya mengalami masalah. Karena dia cukup mengerti, maka dengan mudah dia tahu bahwa masalahnya itu di power supplynya, maka segeralah ia pergi ko toko perlengkapan komputer dan membeli yang baru. Singkat cerita, diagnosanya tepat dan komputernya bener lagi.

Makan waktu kurang dari 1 hari.
Biaya paling biaya transport dan power supplynya.

Kondisi kedua:
Misalkan orang yang sama bekerja di kantor di pekerjaan yang tidak butuh keahlian komputer, misalnya dia mengurus SDM. Suatu hari komputer kerjanya rusak dengan gejala yang sama persis seperti di atas. Apa yang akan dia lakukan? Menurut prosedur kantor dia harus menelpon tukang servis.

Tukang servis biasanya butuh minimal:
1 hari untuk datang
1 hari untuk servis
1 hari untuk mengembalikan
Dan itu masih waktu minimum.
Biayanya harusnya termasuk biaya servis dan power supply, dan dalam biaya servis seharusnya ada biaya transpornya juga (transpornya si tukang servis).

Kalau kedua hal ini dibandingkan, selisih biaya waktu dan uangnya bisa banyak sekali. Kantor memang sangat tidak efektif.....
Rin@Rin : 2008-09-14 06:57:08 UTC+0000
diacu: >>194
Teknik mengetik 10 jari

Banyak orang yang mengajarkan atau mungkin menganggap teknik mengetik 10 jari itu bagus, tapi benarkah demikian?

Belum lama ini ku sadar bahwa itu cukup ga bener. Misalnya nih, teknik 10 jari itu mengajarkan bahwa Z ditekan dengan kelingking, lalu, bagaimana dong cara mengetik ctrl+z? Ctrl kiri jelas tidak mungkin ditekan dengan kelingking kiri, atau bisa aja tapi jadinya Z tidak dengan kelingking. Lalu ctrl kana? Posisinya sangat jauh jadi lebih mustahil. Jadi aku merasa ada yang tidak beres.
Baru saja aku cari referensi tentang teknik mengetik 10 jari, dan ternyata ctrl malah tidak masuk. Gawat....

Bagaimana dengan, misalnya: ctrl+shift+T? Ctrlnya mungkin kelingking kiri dan karena T itu huruf kiri, mungkin pakai shift kanan, tapi benarkah ini cara yang terbaik? Bukannya lebih mudah semuanya pakai tangan kiri, ya?

Masih ada lagi, yaitu, tombol Alt. Seperti saudaranya si Ctrl, tombol ini juga tidak dimasukkan dalam teknik mengetik 10 jari, padahal huruf2 tertentu perlu tombol Alt kanan (yang namanya Alt Gr). Yang lebih parah, Alt Gr dan tombol2 yang perlu itu letaknya semua di kanan, cukup bertentangan dengan prinsip "tombol fungsi pakai tangan yang berbeda dengan yang dipakai mengetik" (sebenarnya sih "tombol fungsi" yang dimaksud cuma "shift", tp bisa kan dipakai sebagai analogi).
yuku@Rin : 2008-09-14 07:07:04 UTC+0000
diacu: >>192
>>189
Sangat tidak efektif atau efisien, kah?
Rin@Rin : 2008-09-14 07:12:09 UTC+0000
>>191
Rasanya sih masalahnya itu efektifitas, soalnya lagi membandingkan cara yang menurutku salah dengan cara yang menurutku benar.
Kalau mengubah dikit supaya hasilnya lebih optimal, rasanya itu baru masalah efisiensi.
Rin@Rin : 2008-09-15 05:44:56 UTC+0000
Seperti layaknya banyak orang yg baru lulus, aku sering ditanya mau apa, apakah mau:
1. langsung kerja
2. melanjutkan pendidikan

Sebenarnya aku ga mau keduanya, jadi kujawab bahwa maunya balik lagi ke sekolah. Biasanya orang akan mengatakan bahwa itu sama saja dengan melanjutkan sekolah. Menurutku sih bukan "lanjut", karena lanjut itu artinya naik tingkat, sedangkan kalau S1 lagi itu "mengulang". Yah, memang sih biasanya orang itu tidak tahu bahwa aku maunya balik S1 dan setelah tau pun biasanya akan menanyakan kenapa tidak S2. Jawabannya cukup sederhana, karena S2nya tidak mengakui gelar S1ku, jadi harus S1 lagi. Pada tahap ini hampir selalu orangnya marah karena itu artinya mengulang sekolah.

Jadi dari awal aku sudah bilang itu bukan lanjut, tapi malah dimarahi, sedangkan pada akhirnya dia juga yang bilang itu bukan lanjut....
>_<
yuku@Rin : 2008-09-16 10:28:44 UTC+0000
diacu: >>195
>>190
Kayanya keterampilan ketik 10 jari itu asalnya dari waktu jamannya mesin tik yah?
Lalu karena banyak orang yang kerjanya di komputer ketik2 dokumen, balas imel, bikin
artikel, maka keterampilan itu diperlukan.

Padahal dulu waktu mesin tik, belom ada tombol ctl, alt, apalagi win, yang ada cuma shift.
Sedangkan di kompu banyak yang perlu lakukan operasi lain dengan aplikasi, bukan cuma
mengetik teks, makanya perlu digeser2 formasi jarinya.

Jadi kesimpulannya apa yah? Pake 2 cara aja, kalo lagi ketik tulisan panjang, pake yang 10
jari, kalo selain itu pake berapapun jari. Ku sendiri cuma bisa 7 jari, kelingking malah kurang
kuat ngapa2in (terbukti waktu main guitar hero susah pencet tombolnya).

coret[eNodjk1Ow0AMhZ89vyEKaResgAU36g0QEgKVlkg0EZkwToYcuTfAQU-2bOt7tq-H3259XLsF0o_P8uq_4hiWSNaEhhvsEeGR6IgXvOPihzC5bMBkot-Zlloldv-MgQVp3lQw8Yk_cEKHQetvTpxNMXConLVsEFCrbtGoavVXOnHqZMy4mDfb25HL1hrjvfNkySvtldw41kuk92Ykp__EHGcHy6TrpZaYb7L_qcZKXLbC18PD-rkeC6QMc4czRpr0m4kJjlt_Z-_DE_YlCMmSU07SS1oEhTTwB_NtLuQ$] -> Mana yang kelingking, mana yang jempol?
Rin@Rin : 2008-09-22 10:08:34 UTC+0000
>>194
Belum lama ini cari di wikipedia, dan kalau ga salah ada halaman tidak pernah bilang soal "10 jari", yang ada cuma "8 jari". Jadi yang benar 8, kah?

Sepertinya sih memang dari zaman mesin tik, tapi apa masih sangat relevan untuk dipakai sekarang? Mesin tik biasa tidak bisa bold maupun italic, dan underline kalau tidak salah harus dibuat terpisah, jadi apakah untuk memakai typesetting seperti itu di zaman sekarang tetap yg terbaik dilakukan setelah selesai mengetik?

Di lain pihak, kalau kita melihat orang bermain alat musik seperti piano, gitar, atau violin, biasanya pemula akan meletakkan tangannya di posisi yang tetap dan dipaksa untuk menekan tempat tertentu dengan jari tertentu. Tapi, kalau sudah memainkan lagu yang rumit, tangannya akan melompat-lompat ke sana-sini. Tentu saja lagu rumit hanya bisa dimainkan orang jago, jadi orang jago tangannya tidak diam di satu tempat.
Bisa dipakai sebagai analogi atau tidak ya...?
Rin@Rin : 2008-09-22 10:12:20 UTC+0000
diacu: >>197 >>198
Sering orang bertanya pertanyaan seperti, "Kemarin malam tidur jam berapa?"

Menurutku ini salah satu pertanyaan terbodoh, karena kan tidak mungkin orang yang bersangkutan tau dia tidur jam berapa. Yang bisa tahu kapan seseorang itu hanya orang lain, tapi kalau orang itu hanya melihat maka perkataannya sulit dijadikan patokan, karena orang yang sudah tidur dan berusaha tidur tidak terlihat jauh bedanya. Satu-satunya cara untuk mengetahui kapan seseorang itu mulai tidur ya dengan menggunakan alat2 yang umum dipakai di rumah sakit.

Heran deh.
1peH@Rin : 2008-09-22 13:44:21 UTC+0000
diacu: >>199
>>196
Kayaknya itu hanya berlaku untuk orang yang jarak antara mengatupkan mata dan tidur pulas cukup lama. Kalau yg langsung pulas dalam 5 menit sih ya aja jawabannya bisa dipercaya.
yuku@Rin : 2008-09-23 06:33:14 UTC+0000
diacu: >>199
>>196
Masi mending kalo misalnya ku mulai ke kasur untuk bobo jam 2:00, lalu
kan ku ga tau pasti beneran bobonya jam berapa, tapi karena pertanyaannya
cuma "Jam berapa?", maka bisa kubilang "Jam 2" (kalo bukan ga bisa tidur).
Beda lagi kalo pertanyaannya "Tadi malam bobo jam berapa dan menit berapa?"
coret[eNr7GMDSVNZQzMDCpM8s-TGArWlqQzkjL4MEAy8DKyPHxwDOppCGPYyMnKIiwsqMouUcBWzFTPUAgRMM3Q$$]
Rin@Rin : 2008-09-24 06:47:52 UTC+0000
>>197
Sayangnya aku termasuk yang lama, makanya jadi kesal.
Bisa aja aku jawab dengan asumsi yang orangnya tanya itu kapan "go to bed"-nya, tapi apa guna dan relevansinya? Misalkan aku dengan jujur jawab, "Jam 11," padahal tidurnya sendiri sebenarnya jam 2, terus kan jawaban tadi sebenarnya tidak menjawab apa2. Sedangkan kalau aku menjawab "Jam 2," nanti dimarahin karena telah bergadang....
Menjawab lengkap sebenarnya sih bisa, tapi itu kalau orangnya mau mendengarkan jawaban sepanjang itu.... Repot....

>>198
Weleh, itu mah kamunya sengaja mengartikan "jam" ke arti yang satunya lagi. ^^;
XD
(not that I'm always not guilty of the same thing....)

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (mpat tuju)+(dua tiga)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|