entah

No 113-115 No 93-112 Semua (balik urutan) |

yuku@Rin : 2008-03-25 15:06:26 UTC+0000
diacu: >>115
>>94
Nah, yang agak mengagetkanku, pada 2008-3-25, ada seorang yang mengaku
"Hamba Tuhan GRII Singapore" mengirim imel pada milis
pemuda-griis@yahoogroups.com, yang seharusnya sih tanggapan terhadap
imelku >>111.

Ku akan pos sebagian dulu di sini, jika tidak ada penyelesaian dari dirinya mungkin
akan kupos lebih banyak.

Subjek: e-mail dari seseorang dengan user id yuku
- Tanggapanku: Kenapa ga langsung reply saja imelku, sehingga ga usa ganti subjek
dan membuat orang lain perlu mencari imel dari yuku yang mana.

Isi imel seluruhnya ditulis dengan *bold*
- Tanggapanku: seperti kebiasaannya waktu menulis kata saat katekisasi dengan
garis bawah beberapa lapis dan dengan tanda kutip kadang beberapa lapis,
dalam dunia digital tampaknya dia memilih bold.

Salah satu kalimat dalam imel.
"bahasa yg dipakai oleh yang bersangkutan didalam menjelaskan e-mail tersebut
sangatlah tidak sopan,tidak etis dan tidak mencerminkan orang yang sudah dididik
didalam gerakan Reformed, bahkan sama seperti orang yg tidak pernah kenal Pak
Billy dan Pak Tong."
- Tanggapanku: siapakah "yang bersangkutan didalam menjelaskan e-mail tersebut"?
Adakah orang yang menjelaskan imelku? OK, jika yang dia maksud yang menjelaskan
imelku adalah ku sendiri, maka... menurutnya bahasa yang kupakai sangat tidak
sopan dan tidak etis. Lalu menurutnya bahasa yang kupakai sama seperti (yang
dipakai) orang yang tidak pernah kenal Pak Billy dan Pak Tong. Berarti bahasa
dipengaruhi juga kenal atau tidaknya dengan Pak Billy dan Pak Tong.
(Menurutku di sini udah cukup ngelantur, jadi ku akan sudahi dulu sampai di sini.)
Rin@Rin : 2008-03-25 16:37:53 UTC+0000
>>113
Mungkin yang dimaksud "e-mail tersebut" adalah tulisan di melet.us di atas. Yah, anggap saja salah kata/istilah. Kalau benar begitu, ya diterima saja.

Kalau menurut orang tertentu (yang silahkan angkat tangan kalau mau), mungkin bahasa yang dimaksud tidak sopan itu penyebutan nama tanpa gelar.
Kalau aku sendiri sih maklumi saja, menganggap itu sebagai bagian dari idiolect seorang yuku, yang di dalamnya penggunaan seperti itu tidak bermaksud tidak sopan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Idiolect

Tapi....
seperti aku sudah bilang entah berapa kali, aku tidak suka melihat tulisan yang *imbuhannya dipisah dan kata depannya disambung*.
Jadi orang ini: *tidak mencerminkan orang yang sudah dididik*.
(quoted verbatim out of context for ironic effect)

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|