HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

No 759-770 No 739-758 Semua (balik urutan) |

Rin@yuku : 2007-12-19 16:43:14 UTC+0000
diacu: >>760 >>761
>>753 >>758
Masalahnya gini, kadang ada orang bilang kaya gini:
"Ngapain percaya hantu? Harusnya percaya tuhan!" (sengaja huruf kecil, alasannya di tempat lain saja yah, hehe....)
Ini namanya majas syllepsis (ejaan bahasa Inggris), yaitu satu kata yg sama dipakai untuk 2 arti yang berbeda.

Kalau orang bilang "Percaya hantu" biasa maksudnya percaya bahwa hantu itu ada, dalam hal ini biasanya tidak ambigu. Lain halnya dengan "Percaya tuhan", ini ambigu karena bisa berarti "Percaya bahwa tuhan itu ada" atau "Percaya akan sesuatu dari tuhan" (entah perkataannya atau kebaikannya).
Kalau seandainya "Percaya tuhan" itu dianggap "Percaya keberadaan", berarti seharusnya percaya keduanya tidak masalah, tidak bertentangan, karena kan mungkin bahwa keduanya ada, tapi biasanya orang maksudkan "Percaya tuhan" itu yang satu lagi, jadilah syllepsis....
Tentunya tidak syllepsis kalau "Percaya hantu" itu dianggap "Percaya akan perkataan hantu", tapi rasanya biasanya tidak diartikan sedemikian.


Kayanya sih, dalam bahasa Inggris yang normal, kalau ngomongnya:
- "Believe in xyz", artinya percaya akan keberadaan (atau bs jg dibilang "bahwa itu mungkin")
- "Believe xyz", artinya percaya akan sesuatu dari si xyz

Tapi rasanya orang juga ngomong "Believe in God" dengan maksud percaya "That God will help me" atau "That God will not forsake me".

Agak kurang jelas sih, tapi tentu saja "believe" dan "trust" itu sudah beda lagi.


Nah, kalau frameword-nya yuku, agak bingung nih, soalnya kayanya 2 dan 3 itu ga umum deh.
Rin@yuku : 2007-12-19 16:45:51 UTC+0000
diacu: >>762
>>757
Itu "diri" maksudnya apa ya? Kayanya ga pernah lihat ad yang pakai kata itu dengan cara demikian....

>>759
Yg di atas itu "framework"....
yuku@yuku : 2007-12-22 10:30:27 UTC+0000
diacu: >>766
>>759
Wah, ko jadi bingung yah. Kalo di TB, ada yang beda lagi malahan.

Kel 4: 1 Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak *percaya kepada* ku dan tidak mendengarkan perkataanku

Mzm. 52:8 (52-10) Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku *percaya akan* kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.

Selain cuma "percaya" ada "percaya kepada" dan "percaya akan", ko banyak versinya yah
yuku@yuku : 2007-12-22 10:30:43 UTC+0000
>>760 lupakan, lupakan, bingung dewe nih
Rin@yuku : 2007-12-22 13:52:30 UTC+0000
diacu: >>768
>>761
Hm... berhubung sekarang udah ada contoh jelasnya jadi bs lebih berpikir. ^^
Mungkin di bahasa aslinya memang dibedakan dengan penggunaan kata seperti itu, jadinya penerjemah jg membedakan, tapi bisa juga memang yang benar itu begitu.
Jadi mungkin:
- kalau terhadap fakta, berita, atau kebenaran --> "percaya xyz", e.g.: "Percaya berita di koran"
- kalau terhadap si pemberi atau si empunya dari hal2 di atas --> "percaya kepada xyz", e.g. "Percayalah kepadaku"
- kalau terhadap keberadaan suatu benda --> "percaya akan xyz", e.g.: "Percaya akan pertolongannya", "

Kelihatannya sih, secara umum bahasa membedakan cuma jd 2, yaitu 1+2 dan 3, yaitu terhadap isi suatu hal dan terhadap keberadaan suatu hal.
Untuk 1+2, dalam bahasa Inggris, "Believe xyz", dalam bahasa Jepang pakai "wo".
Untuk 3, dalam bahasa Inggris, "Believe in xyz", dalam bahasa Jepang pakai "ni".

1 dan 2 itu kelihatannya mirip, yaitu baik berita maupun orang hanyalah pembawa hal untuk dipercayainya, dalam OOP = "Container class".

Hm... tp kayanya engga juga.... Bisa menambahkan?
derianto@yuku : 2007-12-22 19:16:56 UTC+0000
diacu: >>770
>>766
menurut pengalaman ku dengan american english,
"believe in" itu bukan percaya akan keberadaan.

penggunaan:
- believe in capitalism
- believe in love
- believe in you
- believe in myself
- believe in your ability to change the world

(ku ga tau apa translationnya)
Rin@yuku : 2007-12-23 10:10:23 UTC+0000
>>768 >>769
Kayanya "goodness" itu terlalu condong ke 1 arah deh, soalnya kan bs juga: "Believe in superstition." atau "Do you believe in that crap?" Penggunaan kata "crap" di sini sepertinya menunjukkan betapa jeleknya hal yg dimaksud.

Bagaimana kalau begini:
"Believe me!" (apa yg kukatakan itu benar)
"Believe in me!" (aku pasti akan menolongmu/menepati janji)

Jadi mungkin, selain "believe in" itu percaya terhadap "keberadaan xyz", bs jg terhadap "keberadaan sesuatu yg diwakili oleh xyz", contohnya ya "its goodness", tapi tidak termasuk "its truth", karena untuk yg ini pakenya yg transitif, yg "believe xyz".

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|