HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

No 749-770 No 729-748 Semua (balik urutan) |

yuku@yuku : 2007-12-18 12:23:53 UTC+0000
diacu: >>750
Kopian tanpa ijin dari Notes >>[derianto] di facebook

(Ku iseng coba facebook setelah cukup banyak orang suruh ku coba
dan kutemukan tulisan ini di notesnya. Terjemahan ah)

<note>
Tiap kali ku belajar sesuatu di kuliah, ku kehilangan hal yang harusnya
bisa kupelajari kalau ku ga kuliah.

Waktu kecil aku bikin program2 yang lebih rumit daripada Bunny World
(CS 108 final project di Stanford). (Walau tanpa desain OOP...
tepatnya tanpa OOP sama sekali)

Sekarang untuk bikin program seukuran setengah Bunny World pun
aku takut.

Aku takut kuliah telah mencuri hidupku.
Aku harus bertahan. Aku harus jadi anak kecil sekali lagi.
</note>

Mengapa kutulis ini? Karena ku mengalami hal yang sama.

Entah penyebabnya sama atau ga, tapi gara2 belajar cara bikin program
yang 'baik', untuk bikin satu program sederhana aja jadinya lama bukan
main, kadang keburu males sebelom beres.

Misalnya, mau bikin program menggambar di Java,
dulu: Gambar saja daerah jendelanya dengan set pixel (dan sejenisnya)
sekarang: gimana sih cara repaint yang bener? harus override method
paint()? loh lalu repaint buat apa? kenapa ada Graphics di method paint,
ko ga pake timer aja dan ambil objek Graphicsnya?

Contoh lain, mo bikin web app di php:
dulu: ah seenaknya ajaaaaa, misal:  <h1>Halo, <?php echo $nama ?></h1>
skarang: framework apa yang bagus? harus misah dong view dan
controllernya, harus ada sistem template yang bagus.. Smarty kah?
ato Zend Framework yang komersial? ato coba cakephp, symfony?

kenapa gawad sekaliiii

pemilik note di atas dipersilakan tanggapi juga kalo mau ^^
asa@yuku : 2007-12-18 14:45:33 UTC+0000
diacu: >>751
>>749
hmm ku gada pengalaman bikin program rumit dr kecil si
tapi emang pas pertama bljr oop ku merasa oop bikin repot
ga paham apa bagusnya, merasa kode tambah panjang klo pake oop
lalu pas bljr sofeng jg jd merasa perencanaan terlalu tele2
pake ribut2 dulu sekelompok, kalo uda jadi diagram kelaspun jd ga yakin apa itu uda bener
uda bagus ato belon
dan setelah dikode kelas diagram jd berubah lg.
jadi lebih lama bikin diagram dan ribut2 (diskusi) drpd ngode.
derianto@yuku : 2007-12-19 00:32:37 UTC+0000
diacu: >>752
>>750
haha iya ^^
gapapa diterjemahkan tanpa ijin karena ku percaya dalam
(believe in) free software (bukan software gratis, tapi software bebas)
(eh salah bukan software tapi ide! (-> ide bebas))  !!

iya nih tul setuju.  skrg jadi terlalu pusing mikirin sistem apa
yg bagus etc.  tapi ada bagusnya juga sih misalnya cs final
projectku yang terakhir.
cs final project: bikin seperti macromedia flash tapi jauh lebih
sederhana, dikasi waktu 3 minggu, tim 4 orang
^^'' kalo semua orang semaunya pasti udah ancur berantakan.
Rin@yuku : 2007-12-19 03:32:30 UTC+0000
diacu: >>753
>>751
Haha, itu harus dikasih catatan "believe in" maksudnya soalnya "believe in xxx" artinya beda dengan "believe xxx", ya?

Bahasa Indonesia yang *normal* ga beda ya?
yuku@yuku : 2007-12-19 06:52:52 UTC+0000
diacu: >>758 >>759
>>752
Loh, iya juga, kenapa keterangannya:
percaya dalam (believe in).

1. Percaya xyz
2. Percaya akan xyz
3. Percaya dalam xyz

kata2 yang bisa masuk ke dalam xyz di atas sama semua kah?
Kayanya beda, tapi apa bedanya yah?

Jika xyz nama paham/ajaran, cocoknya yang mana?
Jika xyz suatu peristiwa, cocoknya yang mana?
Jika xyz suatu benda, cocoknya yang mana?
derianto@yuku : 2007-12-19 07:27:49 UTC+0000
diacu: >>759
>>753
eh kenapa ya?
1 2 3 emangnya ada bedanya?

believe in A itu maksudnya percaya bahwa A adalah suatu yang baik.
eh ato gimana gitu deh

contoh:
- believe in love
- believe in capitalism

^^ (setidaknya di amrik penggunaannya gitu)
Rin@yuku : 2007-12-19 16:43:14 UTC+0000
diacu: >>760 >>761
>>753 >>758
Masalahnya gini, kadang ada orang bilang kaya gini:
"Ngapain percaya hantu? Harusnya percaya tuhan!" (sengaja huruf kecil, alasannya di tempat lain saja yah, hehe....)
Ini namanya majas syllepsis (ejaan bahasa Inggris), yaitu satu kata yg sama dipakai untuk 2 arti yang berbeda.

Kalau orang bilang "Percaya hantu" biasa maksudnya percaya bahwa hantu itu ada, dalam hal ini biasanya tidak ambigu. Lain halnya dengan "Percaya tuhan", ini ambigu karena bisa berarti "Percaya bahwa tuhan itu ada" atau "Percaya akan sesuatu dari tuhan" (entah perkataannya atau kebaikannya).
Kalau seandainya "Percaya tuhan" itu dianggap "Percaya keberadaan", berarti seharusnya percaya keduanya tidak masalah, tidak bertentangan, karena kan mungkin bahwa keduanya ada, tapi biasanya orang maksudkan "Percaya tuhan" itu yang satu lagi, jadilah syllepsis....
Tentunya tidak syllepsis kalau "Percaya hantu" itu dianggap "Percaya akan perkataan hantu", tapi rasanya biasanya tidak diartikan sedemikian.


Kayanya sih, dalam bahasa Inggris yang normal, kalau ngomongnya:
- "Believe in xyz", artinya percaya akan keberadaan (atau bs jg dibilang "bahwa itu mungkin")
- "Believe xyz", artinya percaya akan sesuatu dari si xyz

Tapi rasanya orang juga ngomong "Believe in God" dengan maksud percaya "That God will help me" atau "That God will not forsake me".

Agak kurang jelas sih, tapi tentu saja "believe" dan "trust" itu sudah beda lagi.


Nah, kalau frameword-nya yuku, agak bingung nih, soalnya kayanya 2 dan 3 itu ga umum deh.
Rin@yuku : 2007-12-19 16:45:51 UTC+0000
diacu: >>762
>>757
Itu "diri" maksudnya apa ya? Kayanya ga pernah lihat ad yang pakai kata itu dengan cara demikian....

>>759
Yg di atas itu "framework"....
yuku@yuku : 2007-12-22 10:30:27 UTC+0000
diacu: >>766
>>759
Wah, ko jadi bingung yah. Kalo di TB, ada yang beda lagi malahan.

Kel 4: 1 Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak *percaya kepada* ku dan tidak mendengarkan perkataanku

Mzm. 52:8 (52-10) Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku *percaya akan* kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.

Selain cuma "percaya" ada "percaya kepada" dan "percaya akan", ko banyak versinya yah
yuku@yuku : 2007-12-22 10:30:43 UTC+0000
>>760 lupakan, lupakan, bingung dewe nih
Rin@yuku : 2007-12-22 13:52:30 UTC+0000
diacu: >>768
>>761
Hm... berhubung sekarang udah ada contoh jelasnya jadi bs lebih berpikir. ^^
Mungkin di bahasa aslinya memang dibedakan dengan penggunaan kata seperti itu, jadinya penerjemah jg membedakan, tapi bisa juga memang yang benar itu begitu.
Jadi mungkin:
- kalau terhadap fakta, berita, atau kebenaran --> "percaya xyz", e.g.: "Percaya berita di koran"
- kalau terhadap si pemberi atau si empunya dari hal2 di atas --> "percaya kepada xyz", e.g. "Percayalah kepadaku"
- kalau terhadap keberadaan suatu benda --> "percaya akan xyz", e.g.: "Percaya akan pertolongannya", "

Kelihatannya sih, secara umum bahasa membedakan cuma jd 2, yaitu 1+2 dan 3, yaitu terhadap isi suatu hal dan terhadap keberadaan suatu hal.
Untuk 1+2, dalam bahasa Inggris, "Believe xyz", dalam bahasa Jepang pakai "wo".
Untuk 3, dalam bahasa Inggris, "Believe in xyz", dalam bahasa Jepang pakai "ni".

1 dan 2 itu kelihatannya mirip, yaitu baik berita maupun orang hanyalah pembawa hal untuk dipercayainya, dalam OOP = "Container class".

Hm... tp kayanya engga juga.... Bisa menambahkan?
derianto@yuku : 2007-12-22 19:16:56 UTC+0000
diacu: >>770
>>766
menurut pengalaman ku dengan american english,
"believe in" itu bukan percaya akan keberadaan.

penggunaan:
- believe in capitalism
- believe in love
- believe in you
- believe in myself
- believe in your ability to change the world

(ku ga tau apa translationnya)
Rin@yuku : 2007-12-23 10:10:23 UTC+0000
>>768 >>769
Kayanya "goodness" itu terlalu condong ke 1 arah deh, soalnya kan bs juga: "Believe in superstition." atau "Do you believe in that crap?" Penggunaan kata "crap" di sini sepertinya menunjukkan betapa jeleknya hal yg dimaksud.

Bagaimana kalau begini:
"Believe me!" (apa yg kukatakan itu benar)
"Believe in me!" (aku pasti akan menolongmu/menepati janji)

Jadi mungkin, selain "believe in" itu percaya terhadap "keberadaan xyz", bs jg terhadap "keberadaan sesuatu yg diwakili oleh xyz", contohnya ya "its goodness", tapi tidak termasuk "its truth", karena untuk yg ini pakenya yg transitif, yg "believe xyz".

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|