HORE <s>SERIBU</s>DUARIBU || ide yuku dan bukan ide yuku

No 2180-2199 No 2160-2179 Semua (balik urutan) |

yuku@yuku : 2019-08-06 22:57:46 UTC+0000
>>2179
Halooo Makhlukhidup, ... salam balik dari makhluk hidup yang ini

Semoga mu juga baik2 saja (dan senang) di sana 🤔
ななしさん(anonim)@yuku : 2019-08-07 19:04:33 UTC+0000
diacu: >>2183
Relasi ini sedang terasa tidak nyaman. Tidak seimbang.
Ibarat sumur digali, sudah mulai terbentur batu. Apakah sudah mencapai kedalaman maksimal?

Mari kucoba memakai takaran yg kaupakai terhadapmu. Kalau kau memberi kangen 20 persen, akan kubalas kangen 20 persen. Kalau kau memberi keterbukaan 45 derajat, kubuka 45 derajat.
yuku@yuku : 2019-08-10 08:04:48 UTC+0000
Ku benci dunia ini, penuh kepalsuan pada orang2 besar.
Acil tumbuh besar dengan penuh yang menjadikan
mereka orang "dewasa" yang bermulut manis, cantik
di permukaan dan busuk di dalamnya.

Di depan tersenyum, ngomong2 hal2 yang impersonal.
Di belakang dia berkata pada temannya "aku tidak suka yuku,
lebih baik tidak ada yuku. Aku tidak mau ada pengaruh
dari yuku. Aku tidak mau orang2 jadi tidak memperhatikan
aku karena ada yuku. Aku tidak mau yuku menginjakkan
kakinya di daerahku."

Dan ku tulis di mlt karena tidak bisa kuungkapkan lagi
secara langsung karena ku terlalu besar tubuhnya
dan akan dibenci orang.
ななしさん(anonim)@yuku : 2019-08-13 14:52:07 UTC+0000
>>2181
Ternyata aku salah. Ternyata bukan cuma cinta yg bisa membuat orang “buta” tapi juga iri hati/kecemburuan. Iri hati membuat orang menjadi tidak bisa melihat apa yg adil. Apa yg telah diterima tidak terlihat berharga dan apa yg tidak didapati, itu yg dikejar.

Aku telah mengukur dengan tidak adil. Aku tidak melihat usaha, waktu dan pemberian yg telah diberi. Aku menjadi kurang berterima kasih.

Indah, mengagumkan dan terlalu langka, membuatku jadi sangat tamak dan tak mau berbagi. Membuat orang yg biasanya stabil dan logis menjadi bergejolak dan penuh emosi.

Kamu tetap orang yg paling aku percaya dan andalkan. Aku mempercayaimu dg hal2 yg biasanya tidak pernah terkatakan. Perkara penting. Nama baik.  Bahkan hal2 yg sensitif dan bisa menyakiti.

Kamu tetap orang yg aku kagumi. Orang yg tidak ada kepalsuan, yg tidak mudah terkagum-kagum oleh jabatan atau kemewahan. Orang yg menjaga rahasia. Orang yg berani mengatakan hal yg sesungguhnya. Orang yg mau bekerja keras. Orang yg berani melakukan hal yg berbeda; dan yg paling penting: orang yg takut akan Tuhan.
Cabe@yuku : 2019-10-29 16:18:52 UTC+0000
>>2168
Selamat 34!
yuku@yuku : 2019-11-01 04:17:05 UTC+0000
Lagi capeee, pengen saat2 santai dan ga usah
terbeban. Tapi kalau sekarang ga kuselesaikan beban ini,
ku akan merasa terbeban terus selama bertahun2 ke depan.

Fuh.
yuku@yuku : 2019-11-13 08:14:19 UTC+0000
*Kalimat asli*
Ga boleh, karena di sini itu ilegal.

*Kalimat berbumbu (dan berbantal)*
Mungkin bisa ditanyain ada kemungkinan lain gak buat dia,
kali ada tempat teman lain yg kuotanya masih ada.
Soalnya sebetulnya illegal buat terima dia. Kalo pendek2 masih ok.
Tapi ini agak lama 😛.

*Analisa kata yang ditambahkan*
- mungkin
- kemungkinan lain
- kali
- sebetulnya
- agak
yuku@yuku : 2019-12-25 13:37:44 UTC+0000
and even though my life not perfect, far from perfect in the
eyes of man; farerer in the eyes of God;
it seems that somehow God will perfect it,
for until now He has made it towards aforementioned,
and will continually do so.
yuku@yuku : 2020-02-14 07:34:33 UTC+0000
diacu: >>2189
May be i was bullied too much that I think bullying people are ok.
yuku@yuku : 2020-02-14 07:34:59 UTC+0000
>>2188
is, not are. But peduli amat sama is are, ga guna pembedaannya
yuku@yuku : 2020-03-25 14:01:58 UTC+0000
Hmm melet.us abis mati karena phpnya diapgred dari 5 ke 7.
Gada lagi `split` dan `ereg` dan `eregi` dan `mysql_*`.
Dibetulkan dengan cepat, semoga ga ada eror2.
yuku@yuku : 2020-05-10 11:50:47 UTC+0000
Kayanya orang2 petugas di gereja ngga dibayar,
jadi mereka (dan saya) memuaskan diri tidak bisa dengan uang,
tapi dengan kekuasaan, rasa dihormati, pangkat dan jabatan.
Orang yang di atas sangat ga suka dengan orang2 yang di bawah
yang berpendapat lain, bukan karena pendapatnya bagus atau tidak,
tapi karena orang di atas ga mau mengakui orang di bawah bisa
lebih baik. Orang paling atas mencari orang atas yang pintar menyenangkan
mereka, karena itulah penghargaan mereka.

Tentu saja kalau kutulis ini di sini, ini sebuah anekdot,
cerita segelintir kasus, yang harus menjadi kewaspadaan kita.
yuku@yuku : 2020-05-18 16:08:58 UTC+0000
When you say thanks to somebody, you’re expressing gratitude. You’re telling the person that you really appreciate what he/she did for you. If somebody has given you something without wanting anything in return (and even if they did want something in return, it never hurts to be polite) you really should be grateful. The best way to mess this up is to say “thx” or “10x” or “ty” or something like that. I can’t believe that somebody is really grateful when he doesn’t even have time to type “thanks” but instead abbreviates it to “thx” or something to save himself from typing–get this–three extra letters.

Another thing is saying “sorry.” It’s often said that “sorry” is the most important and at the same time the most difficult word to say. If somebody doesn’t bother to type the whole word “sorry” but instead uses “sry” or “soz” etc, I can’t really believe that he’s truly sorry. It’s more like “Okay, whatever, I’ll just settle this huge mistake I’ve made by saying ‘sry.’”

And the third word, “please,” shouldn’t be abbreviated either. It’s a bit like “thanks” in advance, it means approximately “I’ll appreciate if you help me with my problem here.” It’ll send out a message saying that you’re a nice enough person and will hopefully increase your chances of getting help. Don’t mess this great opportunity up by using “plz” or “pls” or something similar.

I don’t really mind people abbreviating other words although abbreviating just to save the trouble of typing two letters is dumb. I guess abbreviating words like that is fine when you’re talking with people you know really well, and know they won’t mind, but not on some support IRC channel or forum where people donate their time to the community to help others for free. Just don’t abbreviate “thanks,” “sorry” and “please” because they’re meant to express “strong” things, gratitude and regret.

Thank you for reading this.

Matti “Lumpio-“ Virkkunen
yuku@yuku : 2020-09-12 00:05:42 UTC+0000
Kalo ku akan bertemu seseorang dan ku merasa
akan menimbulkan emosi yang sulit dikontrol
atau ga begitu kenal, sering kali ku berdoa

Tuhan tolonglah aku agar bisa menjadi berkat bagi mereka.

Kemudian ku tersadar bahwa belum tentu
aku jadi berkat, maka direvisi

Tuhan tolonglah aku agar menjadi saluran berkat-Mu
bagi mereka, sebab aku tau Engkau memberkati
mereka, hanya jadikanlah aku salah satu salurannya.
yuku@yuku : 2020-11-30 12:22:42 UTC+0000
Setelah bertahun-tahun ga merasakannya, skarang
ku merasakan lagi, efek jelek dari berteman dengan orang2 yang ga seumur.

Cepat atau lambat, orang2 yang ga seumur denganku
itu akan berkumpul
dengan yang seumur, karena mengasingkan satu di
antara mereka itu banyak kerugiannya bagi mereka; tapi
mengasingkan yuku bisa dengan mudah dilakukan tanpa
ada repercussion dari teman2 seumur mereka.
Black blue red(ptybVh1hU+xx)@yuku : 2020-12-24 06:53:56 UTC+0000
yuku@yuku : 2020-12-30 04:33:51 UTC+0000
This brings us to an important question: does neuroscientific
research disprove a subject’s perceived interaction with God
(or spiritual realities more broadly), or does it merely suggest
a correlation between religious experiences and brain activity?

Religious believers might feel that they are
experiencing God as real, but there is no scientific reason to
think that such experiences are caused by a supernatural
being.

Given the myriad studies linking religious experiences to specific
patterns of brain activity, the predictable correlation of
specific neural activation patterns with specific religious
practices and experiences disqualifies God as an explanation.

Religious experiences can actually be induced in laboratory
settings. For example, taking certain hallucinogenic drugs can
initiate experiences that are reported as being remarkably
spiritual and accompanied by long-term positive effects in
one’s life. Additional research has suggested that temporal
lobe stimulation (via electromagnetism) can create a felt sense
of spiritual presence.

Others, however, will argue that experimental research on the
neural correlates of religious experience proves nothing about
the reality of God. They point out that the causal connection
between the brain and religious belief has not been
established. They argue that if God exists and interacts with
human beings, then surely the brain would respond
accordingly. In other words, if God does indeed interact with
humans, it would be more surprising if the brain did not
exhibit altered activation patterns. From this perspective,
one would actually expect the brain to mirror and respond to God;
brain scans could never disprove God’s causal role in this situation.
Zaskya Iswanda(BKqswZ8/nOTt)@yuku : 2021-02-03 03:34:02 UTC+0000
>>1224
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, yang tidak henti-hentinya melimpahkan rahmat,nikmat,dan hidayahnya kepada kita semua yang mana akhirnya kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat dan tanpa halangan sedikitpun.Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,keluarga,sahabat,dan seluru umatnya.Semoga kita diberikansyafaatnya di yaumul akhir kelak amin.Pada kesempatan yang berbahagia ini,saya akan menyampaikan pidato tentang peringatan hari Kartini.

Mungkin pada saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan Tokoh pahlawan yang satu ini yakni Raden Ajeng Kartini. Beliau adalah salah satu Pahlawan Nasional Republik Indonesia, Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara, Jawa tengah pada tanggal 21 April 1879 dan beliau meninggal di Rembang, Jawa tengah, pada tanggal 17 September 1904 pada umur 25 tahun. Raden Ajeng Kartini juga dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita yang ada di Indonesia.

Hari Kartini merupakan hari yang diperingati tepat saat hari kelahiran Raden Ajeng Kartini yaitu setiap tanggal 21 April tiap tahunnya, yang dimulai sejak tahun 1964 oleh semua Rakyat Indonesia, Memperingati hari Kartini bertujuan memperingati dan menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk mewujudkan keseimbangan derajat antar Pria maupun wanita pada era modern yang dimana secara khusus falam bidang pendidikan dan secara umum kesetaraan gender di semua bidang pekerjaan.

Hadirin yang berbahagia,

Perjuangan Raden Ajeng Kartini belum sepenuhnya selesai, Masih bisa kita amati banyak wanita yang ada di indonesia perlu diperjuangkan nasibnya. Saat ini masih banyak kaum wanita yang membutuhkan bantuan dari tangan kita, Itulah tanggung jawab kita sebagai laskar Kartini. Oleh karena itu Marilah kita menteladani pemikiran Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan nasib wanita seperti mengawasi dan ikut berpartisipaso terhadap gelora pembangunan sekarang ini sehinggan cita cita ibu kita Kartini dapat segera terwujud

Itu saja yang mungkin bisa saya sampaikan, Semoga yang saya sampaikan dapat berguna bagi kita semua dan jika ada kekurangan dalam melakukan penyampaian saya mohon maaf, mudahan kita dapat meneladi dan mengambil hikmah dari perjuangan Raden Ajeng Kartini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

"Majulah Wanita Indonesia"

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
hulu(QAd1Y6PkWpB3)@yuku : 2021-02-09 01:04:50 UTC+0000
ooooo
yuku@yuku : 2021-03-25 05:30:02 UTC+0000
Ada huruf O yang bisa dikasih titik: Ꙩ jadi kaya mata.

Ada yang bintik itemnya 2 dalam satu lingkaran: Ꙫ

Dan ada 2 mata bersebelahan: Ꙭ

Kalau masih merasa kurang banyak, 7 biji juga boleh: ꙮ

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nol satu)+(tuju tuju)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|