punyanyanyanya

>>67
segampang itukah?

seandainya semua penjual ngeset harga dg cara gitu.. pertanyaannya berubah: gmn caranya konsumen bisa tau harga x itu kemahalan ato kemurahan ato pas? bukankah nilai uang tergantung dr apa yg bisa didapet dari uang itu (maksudnya kalo dituker barang/jasa)? nah kalo ga ada standar nilai tuker, gimana cara tau nilai uang (dg kata lain, gmn bisa blg barang y mahal/murah?)?

>>68
ga tau juga ^^''
mungkin karena itulah harga relatif barang A terhadap barang B bisa beda-beda di
berbagai negara.  misalnya harga di Indonesia dan Amrik:

Indonesia:
- McD burger Rp 15.000
- Tukang cukur Rp 30.000
- Internet DSL Rp 300.000 / bulan
- Air di restoran Rp 5.000
- Parkir di jalanan gratis, kalo ada tukang parkir Rp 1.000

Amrik:
- McD burger $2
- Tukang cukur $20
- Internet DSL $25 / bulan
- Air di restoran $0
- Parkir di jalanan $1 - $2 / jam

Aneh bukan?  Kok orang Amrik ga protes ke tukang cukur dan org Indo ga protes harga
air kemahalan?

Tapi entah juga.  Misalnya harga barang elektronik di desa mungkin lebih mahal dari di kota
karena mesti beli dari kota, tapi harga makanan bisa makan nasi uduk kenyang dengan Rp 2.500

kesimpulan: entah