entah

No 94-145 No 74-93 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2008-03-18 08:04:47 UTC+0000
Pernah suatu kali aku berbicara dengan seorang bernama Billy Kristanto.
Percakapannya kira2 begini:
Aku: Pak, ini aku lagi bingung: ko bisa sih ada lagu tangan kiri dan kanan main chordnya beda, yang kiri D, yang kanan Cm.
Billy: Ah, ga mungkin!
Aku: Tapi kayanya hasilnya bagus.
Billy: Oo, itu orangnya pasti ga beres!
Selanjutnya aku mau ngomong lagi tapi orangnya ga menanggapi, jadi ya aku pergi dengan bingung, sambil sakit hati dibilang "gila". Tentu dia tidak bilang aku "gila", tapi dia bilang orang yang berpikiran itu bagus, "ga beres", berarti aku termasuk yang "ga beres". Tentunya "ga beres" = "gila".

Tidak lama setelah percakapan itu, aku menemukan bahwa ada notasi chord yang khusus menandakan tangan kiri dan kanan main chord berbeda, bentuknya 2 nama chord dipisah garis horisontal. Jadi, memang ada bentuk chord seperti itu. Terlebih lagi, bentuk Cm di atas D itu sebenarnya bukan 2 chord berbeda, tapi cuma D11, jadi sangat tidak aneh.

Kesimpulan: si Billy itulah yang gila, punya gelar musik tapi hal begitu saja tidak tahu.
Selain itu, ada yang menyedihkan, karena ada orang yang tiap kali begitu mengagung-agungkan si gila ini, mengatakan dialah... apa ya istilahnya, semacam "pahlawan" pelaksana mandat budaya bagi gerakannya.
Rin@Rin : 2008-03-18 08:21:33 UTC+0000
>>94
Setelah dipikir lagi, kayanya bukan Cm di atas D, tapi C di atas D. Yah ga gt penting sih, yg penting notasi chord di atas chord itu ada, jadi terlepas dari apa anggotanya, itu bukan hal yang aneh.
yuku@Rin : 2008-03-25 14:23:24 UTC+0000
diacu: >>112 >>113
Pada 2008-3-19, ku pos link ke >>94 kepada milis pemuda-griis@yahoogroups.com dengan
subjek "Tentang Billy Kristanto" dan isi seperti ini:

===
Halo milis pemuda,

Temanku ada yang tulis sesuatu mengenai Billy Kristanto dan gila2an.
di http://melet.us/Rin/94-95

Waktu diajak KKR, katanya dia masih sebel sama Stephen dan Billy itu.

Di situ dibilang mengenai akord D11 dan D + C atau gimana lah, ku kurang
paham. Sebetulnya mana yang betul sih? Tolong *pencerahannya* :D

yuku
===
yuku@Rin : 2008-03-25 14:27:56 UTC+0000
diacu: >>114
Akibat dari imelku (>>111), selain orang yang bertanya "Siapa Rin" secara lisan
padaku, ku menerima imel dari 2 orang juga yang ditujukan hanya padaku,
bukan ke milis.

Imel yang sangat membantu datang dari Akbar, cukup menjawab kebingungan >>94.
Berikut sebagian dari kutipannya.

===
setauku chord 11 itu memang ada.....di musik itu ada chord ke 7, 9, 11, 13 dst....
tapi ga terlalu sering dipakai karna memang bunyinya ga terlalu "nyaman"
di telinga :)

chord 11 itu adalah chord yg ditambah/direplace salah satu nadanya dengan
nada ke 11...
kalo standar biasa kan chord itu nada 1-3-5....ditambah nada 11 itu jadi 1-3-4-5

nah mungkin nada 4 jadi seperti kunci D...tapi ga sepenuhnya bener juga karna
ga semua komponen chord D masuk ke situ....

mungkin ko billy nangkap pertanyaannya ada lagu yg tangan kiri (yg biasa maen
chord rythm) maen C...sedangkan melodinya (di tangan kanan) nada dari kunci D...
kalo itu emang terasa aneh :)
mungkin partitur yg dimaksud itu tangan kiri dan kanan sedang digabung untuk
membunyikan chord 11 itu....
jadi bukan sedang memaenkan 2 kunci yg berbeda secara bersamaan....:D

semoga jawaban yg terbatas dan belon tentu benar ini bisa membantu :)
===
iya nada ke 11 itu sama aja ama nada ke 4....soalnya nada ke 8 kan sama balik
lagi ke nada 1...jadi kalo di kunci C....nada ke 11 itu adalah nada F itu

berarti memang bener itu satu chord...bukan tangan kiri dan kanan maenin chord
yg berbeda hehehe...
===
yuku@Rin : 2008-03-25 15:06:26 UTC+0000
diacu: >>115
>>94
Nah, yang agak mengagetkanku, pada 2008-3-25, ada seorang yang mengaku
"Hamba Tuhan GRII Singapore" mengirim imel pada milis
pemuda-griis@yahoogroups.com, yang seharusnya sih tanggapan terhadap
imelku >>111.

Ku akan pos sebagian dulu di sini, jika tidak ada penyelesaian dari dirinya mungkin
akan kupos lebih banyak.

Subjek: e-mail dari seseorang dengan user id yuku
- Tanggapanku: Kenapa ga langsung reply saja imelku, sehingga ga usa ganti subjek
dan membuat orang lain perlu mencari imel dari yuku yang mana.

Isi imel seluruhnya ditulis dengan *bold*
- Tanggapanku: seperti kebiasaannya waktu menulis kata saat katekisasi dengan
garis bawah beberapa lapis dan dengan tanda kutip kadang beberapa lapis,
dalam dunia digital tampaknya dia memilih bold.

Salah satu kalimat dalam imel.
"bahasa yg dipakai oleh yang bersangkutan didalam menjelaskan e-mail tersebut
sangatlah tidak sopan,tidak etis dan tidak mencerminkan orang yang sudah dididik
didalam gerakan Reformed, bahkan sama seperti orang yg tidak pernah kenal Pak
Billy dan Pak Tong."
- Tanggapanku: siapakah "yang bersangkutan didalam menjelaskan e-mail tersebut"?
Adakah orang yang menjelaskan imelku? OK, jika yang dia maksud yang menjelaskan
imelku adalah ku sendiri, maka... menurutnya bahasa yang kupakai sangat tidak
sopan dan tidak etis. Lalu menurutnya bahasa yang kupakai sama seperti (yang
dipakai) orang yang tidak pernah kenal Pak Billy dan Pak Tong. Berarti bahasa
dipengaruhi juga kenal atau tidaknya dengan Pak Billy dan Pak Tong.
(Menurutku di sini udah cukup ngelantur, jadi ku akan sudahi dulu sampai di sini.)
Rin@Rin : 2008-03-25 16:29:44 UTC+0000
diacu: >>134
>>112
Menarik, tp yg dari "Akbar" itu yang mana, ya? Yang pertama atau kedua? Atau keduanya?

Jawaban yang bagus, karena gaya bicaranya terlihat berpendidikan, sebab diakhiri dengan pernyataan mengakui kemungkinan tidak benar. Kenapa kutekankan itu? Karena teorinya memang tidak benar. ^^;;;;
Salahnya yaitu karena chord 11 bukan nada ditambah atau diganti nada ke 11 saja, tapi ditambah nada ke 7, 9, dan 11. Supaya tidak ad yg protes kalimat tadi, perlu dijelaskan (singkat) bahwa "7, 9, dan 11" bisa sudah dipengaruhi mol dan kres. Lanjut, karena aku ngomongin tentang D11, jadi justru seluruh D masuk, yang ini tidak mungkin ditentang. ^^;;;; "Ketahuan ga nyimak". (jadiin catchphrase, ah)
Tambahan: kalau cuma tambah nada 11, namanya itu "add 11", ada kata "add"nya.

Dan tentu saja, kalau dianalisa terpisah, tangan kiri dan kanan ya main chord yang berbeda, karena kiri chord D lengkap, kanan chord Cm lengkap, kalau digabung jadi D11. Berhubung aku pada saat itu tidak langsung bisa melihat itu sebagai D11, ya yang kelihatan mainin chord berbeda. Toh dilihat dari segi praktek (="practically speaking"), daripada susah ingat apa itu D11, lebih mudah mengingat Cm di atas D, jadi tidak terlalu salah juga.
Rin@Rin : 2008-03-25 16:37:53 UTC+0000
>>113
Mungkin yang dimaksud "e-mail tersebut" adalah tulisan di melet.us di atas. Yah, anggap saja salah kata/istilah. Kalau benar begitu, ya diterima saja.

Kalau menurut orang tertentu (yang silahkan angkat tangan kalau mau), mungkin bahasa yang dimaksud tidak sopan itu penyebutan nama tanpa gelar.
Kalau aku sendiri sih maklumi saja, menganggap itu sebagai bagian dari idiolect seorang yuku, yang di dalamnya penggunaan seperti itu tidak bermaksud tidak sopan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Idiolect

Tapi....
seperti aku sudah bilang entah berapa kali, aku tidak suka melihat tulisan yang *imbuhannya dipisah dan kata depannya disambung*.
Jadi orang ini: *tidak mencerminkan orang yang sudah dididik*.
(quoted verbatim out of context for ironic effect)
adhia@Rin : 2008-03-28 08:31:16 UTC+0000
diacu: >>125
Rin, rin.. hehe.. kamu lucu juga ya.. jadi pengen kenalan.

Terlihat sepertinya kamu punya dendam pribadi rupanya (sampe disimpen 4 thn) dan melihat kalau tidak ada yang menanggapi kasus kamu itu, boleh bertanya yang problem kasusnya apa kamu-nya?
Yah kalo emang sebuah kasus dipendam sampe 4 tahun, apa yang kamu pelajari? apakah kamu sudah menemukan jawabannya?
Dendam dapat memicu seseorang untuk bergumul untuk mendalami sesuatu. hopefully, you find the answer for your question.

tapi yang interesting di sini, dendam pribadi kamu terlepas dari pertanyaan kamu.
jadi ada 2 masalah dari pertanyaan dendam kamu >>94:
1. kamu dendam karena dibilang "orangnya ga beres" (kamu ngertinya gila)
2. kamu masih cari jawaban untuk pertanyaan kamu

tapi yang terlihat dari post2x kamu, kamu cari jawaban untuk membuktikan bahwa pernyataan kamu "beres" (ga gila), bukan mendalami mengenai pertanyaan kamu itu.
of course, there is no easy answer. jadi yah kamu harus research, baca banyak buku, cek internet,dll.


ini menurut gue:
GA BERES tidak sama dengan gila. dan pengertian saya tentang tidak beres artinya tidak memuliakan Tuhan. so "mungkin" emang lagu itu ok2x aja, tapi lagu yang sedang di mainkan bukan lagu rohani.
kenapa saya berpendapat gini? karena emang ko billy specialis belajar bacground musik, dan theology. kamu gabungin deh itu dua, hasilnya apa? yah akhirnya dia menggumuli akan lagu spt apa yang memuliakan Tuhan dan lagu yang tidak memuliakan Tuhan.
itu yang biasanya dibilang di GRII "lagu yang beres" dan "lagu yang ga beres".

kamu sendiri bilang, kalo di dunia ini tidak se-sederhana seperti yang saya mengerti, karena itu juga untuk menjawab pertanyaan kamu, juga tidak se-sederhana itu.
kamu mengharapkan Ko billy menjawab (quick answer). tapi kamu juga tidak mengerti bacground dia, dan mengambil kesimpulan sendiri. hmm.. yah memang bener yang kamu bilang..
>>121
"Mungkin kau tidak mengerti karena kau termasuk dari kebanyakan orang: mengira hidup ini sederhana, masalah-masalahnya bagaikan soal ujian sekolah, pertanyaannya jelas dan semua yang diperlukan untuk menjawab ada di soalnya."

moga2x kamu ngerti maksud gue.

Adhya
Rin@Rin : 2008-03-28 14:50:13 UTC+0000
diacu: >>135
>>122
Ada 2 kesalahan:
1. Aku tidak dendam, aku cuma sedih melihat orang sesat seperti itu dijadikan pahlawan mandat, dan seperti kata Martin Luther King, Jr, "I have a dream," aku maunya orang yang dipasang di jabatan penting seperti itu bukanlah orang yang sesat. Kecuali bagimu yang seperti itu bisa dibilang dendam.
2. Aku tidak mencari jawaban, karena menurutku aku sudah tahu bahwa aku yang benar sedangkan dia yang salah. Kalau aku salah, biarlah ada yang maju dan membeberkan permasalahannya, tapi kenyataannya setelah lama juga tidak ada seorangpun. Bukan tidak ada seorangpun yg maju, tapi yang ada cuma jawaban yang ga lengkap dan jawaban yang salah sasaran.

Dan lagi, yang dibicarakan kan bukan "lagu ga beres", tapi "orang ga beres". Dan menurut kamus, "gila" itu salah satu penjelasannya "tidak beres". "Orang tidak beres" kalau bukan "gila", berarti apa? Tidak waras? Idiot (tingkat pemikiran di bawah rata2).

Aku tidak paham maksudnya membalikkan kembali kata2-ku itu apa. Karena, ya aku tahu dunia memang demikian, tapi Billy kan menjawab dengan sederhana, "... orangnya ga beres!", yang bisa berarti, "kamu juga ga beres".

Kalau mau lebih praktis, sebenarnya yang rugi siapa sih?
Aku? Tapi menurutku dia sesat, ko. Jadi ga berasa rugi.
Kalian? Tapi kalau kalian merasa aku memang tidak sepantasnya ada di antara kalian ya berarti kalian juga tidak merasa rugi.
Atau kalian merasa harusnya aku justru ada di antara kalian? Tapi kalau begitu ko dibiarkan saja.

>>123
Jawaban: Aku orang dunia, tidak berumur, dan tidak berjenis kelamin.

Iseng aku cari di google demikian:
site:kompas.com "susilo bambang yudhoyono"
Dan seringkali kompas menyebut nama itu tidak dengan gelar apapun. Kenapa tidak ada yang protes? Apa karena memang tidak salah?
Ada yang diawali "Presiden", tapi setahuku harusnya sebelum "Presiden"-pun ada kata "Bapak"-nya, dan ini tidak.

Dan kelihatannya ada salah pemahaman tentang nama Allah. Banyak orang Israel di namanya ada nama Allah, entah "Ye" entah "El", jadi saat memanggil teman, mereka menyebut nama Allah juga; masa itu berdosa?
Justru orang zaman perjanjian lama tahu cara menyebutnya jadi mereka menyebut; yang tidak tahu justru orang sejak zaman perjanjian baru, jadi merekalah yang tidak berani menyebut.

Dan kamu sendiri apakah merasa jadi orang Inggris jadi pakai bahasa Inggris?
Apakah Stephen Tong juga merasa jadi orang Inggris makanya pakai bahasa Inggris saat mengutip bahkan saat kutipannya itu aslinya bahasa Yunani atau Cina (maksudnya kutipannya diterjemahkan ke bahasa Inggris).
Dan kalau kamu merasa orang Indonesia yang memakai bahasa Indonesia, tulislah bahasa Indoensia dengan cara yang tepat. Jangan gunakan all-caps untuk mengutip karena ada caranya sendiri (pakai tanda kutip). Kalimat dan nama suku harus diawali huruf besar. Imbuhan "di" jangan dipisah. Ga penting? Menurutku mempermasalahkan penggunaan gelar juga tidak penting, ko.

Kata Yesus, "Lakukanlah pada orang lain apa yang kau mau orang lain perbuat kepadamu."
Nota bene (="perlu dicatat"): Alkitab sendiri sering memakai "Kata Yesus" bukan "Kata Pak Yesus" atau gelar apapun)
Aku tidak mau dipanggil pakai gelar, jadi aku juga tidak menyebut orang pakai gelar. Adil, kan? Alkitabiah, kan?
derianto@Rin : 2008-03-31 18:27:16 UTC+0000
diacu: >>136 >>145
>>114
ku sukanya pake D11 tapi not ke-3 dan ke-5 dihilangkan, lalu not 7, 9, 11
biasanya diputer-puter.  karena F# dan A biasanya bikin suaranya aneh..
contoh: D E G C, atau D G C E, dll
suka juga D G C Eb, D F# C Eb, dll

suka main2 dengan chords juga ya?
derianto@Rin : 2008-03-31 18:29:55 UTC+0000
>>125
Hai Pak Yesus :P
Rin@Rin : 2008-04-02 04:45:46 UTC+0000
>>134
Kalau not 3-nya dihilangkan bukan D11, dong, soalnya itu kan yang memberi "jiwa" pada chordnya. Maksudnya jiwa minor atau mayor.
Lalu kalau adanya cuma tinggal 1, 7, 9, 11, itu kan berarti cuma jadi chord baru yang nadanya 1, 3, 5, 9 (1-nya ini = 11-nya tadi).
Jadi kalau misalnya D E G C tadi, itu ya jadi C add9, bukan D11. ^^; (pernah denger C add9 dan C2 ada bedanya, tapi lupa apa, untuk sementara aku sebut "add9" aja)
D G C Eb = Cm add9
Kalau ini, D F# C Eb, baru D11.

Aku ga suka main chord, malah sebenarnya ga ngerti chord sama sekali (secara praktis). Jadi cuma tau nama aja, tapi itu pengetahuan yang tidak bisa diterapkan dalam menentukan chord.
Rin@Rin : 2008-04-03 08:07:24 UTC+0000
Semakin lama pembicaraan semakin melantur. Tidak satupun orang GRII yang menyentuh masalah pertamanya, yang paling baik juga agak tidak tepat sasaran.
Setuju atau tidak setuju bukan intinya, yang terpenting adalah menyentuh permasalahan dengan benar.

Bukan berarti jawabannya harus setuju seperti >>134; boleh saja tidak setuju, tapi harus jelas alasannya. Kalau ada pengecualian dalam kasus itu ya harus disampaikan, ini kan bukan debat; dalam debat yang begitu disembunyikan.

Menghindari masalah utama dan malah membicarakan yang sampingan, yang bukan utama, mungkin dengan maksud tambahan agar semua orang lupa ada masalah itu.
Ciri khas orang GRII, kah? Ciri khas orang Indonesia, kah? Ciri khas orang Asia, kah?

Yang aku tahu sistem pengadilan yang berlaku sekarang dikembangkan oleh orang Eropa, bukan orang Asia.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|