entah

No 57-64 No 37-56 Semua (balik urutan) |

derianto@Rin : 2008-01-01 11:48:57 UTC+0000
diacu: >>58
>>53
wah sangat menarik sekali!
ternyata betapa susahnya speaker Inggris (Amrik / British) mengucapkan
Indo.

membuktikan perbedaan aksen memang susah di...perbaiki

ku akan sangat senang sekali kalo ada cara mengucapkan Inggris untuk
speaker Indo

(eh ato sebenernya dengan membaca artikel di atas bisa mengerti kira2
aksen Inggris itu seperti apa)
Rin@Rin : 2008-01-03 12:16:20 UTC+0000
diacu: >>60 >>62 >>64
>>56
ada 4 yg jelas: A I O U
'E' bisa melambangkan 2 bunyi berbeda, untuk mudahnya biasa dibedakan jadi: é dan e (yg terakhir ini bs jd disebut "e pepat")
catatan: "berbeda" itu maksudnya *phonemically distinct*, jd misalnya karena apel dan apél punya arti yg berbeda, maka e dan é "phonemically distinct".

Nah, é sebenarnya terdiri dari 2 bunyi yg tidak "phonemically distinct", biasa ada dalam kata2 seperti: bebek, nenek, pesek, geleng.
Bisa dilihat bahwa di http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_language, vokalnya ada e dan ɛ, "bebek" itu dalam IPA jadi: [bɛbek]

Sedangkan 'e pepat' mempunyai 2 bunyi yg bahkan oleh IPA saja tidak dibedakan, jd susah menjelaskannya. Namanya yg satu "mid central vowel" yg satu lagi "schwa", tapi ga niat menjelaskannya karena susah....

>>57
Pengen sih nulis yg sebaliknya, tapi sangat susah, rasanya malah mustahil >_<
Pernah baca katanya bahasa Inggris punya "18 vowels and 22 consonants", kurang tahu apakah "18" tadi termasuk diphtong dan triphtong atau tidak. Tidak tahu juga apakah itu 18 "phonemically distinct" atau semua suara yang ada.
Waktu itu pernah sih cari kata2 bahasa Inggris dan lihat simbol IPA-nya, dan ternyata yg bagi orang Indonesia sama2 'a', sebenarnya ada 4, kan susah jelasinnya. >_<
Minimal yg aku tangkap sih, bahasa Eropa itu bunyinya lebih cenderung di belakang dari bahasa Asia. Di atas udah ditulis kalau bahasa Indonesia itu cenderung lebih ke depan dari bahasa Eropa, jadi bisa dipikirkan sendiri inversinya. Jadi ya memang dengan baca yg di atas itu bisa lebih mengerti aksen Inggris itu bagaimana. :P

Jadi ya, mungkin petunjuk bagi orang Indonesia untuk ngomong bahasa Inggris cuma bisa sebatas "general guidelines", seperti yang aku tulis tentang huruf 'a' di atas.

nb: walau di atas aku mengacu ke wikipedia, tolong diingat bahwa saya tidak setuju dengan tabel konsonannya.... Bisa dilihat di entri paling bawah dari http://en.wikipedia.org/wiki/Talk:Indonesian_language#so_sayeth_the_article (iya, itu tulisanku....)
Rin@Rin : 2008-01-03 12:53:24 UTC+0000
Untuk melengkapi >>53, biarlah aku tulis yg di bawah ini:

Petunjuk mengucapkan bahasa Inggris yang benar.

Tentunya tulisan ini dimaksudkan bagi orang Indonesia, kalau tidak demikian, maka aneh ditulisnya dalam bahasa Indonesia.
Walau menulis begini, bukan berarti bahwa penulis mampu mengucapkan bahasa Inggris dengan benar, karena ada unsur kebiasaan, dan ini sulit diubah. Nah, sebaiknya kita mulai saja langsung.

Ada beberapa hal mendasar dalam pengucapan bahasa Inggris yang berbeda dengan bahasa Indonesia:
1. posisi suara dalam mulut: bahasa Inggris biasanya diucapkan lebih ke arah dalam.
2. setiap kata utama dalam bahasa Inggris ada 1 suku kata yang punya penekanan lebih, biasa disebut "accent" atau "stress". Suku kata ini diucapkan dengan volume yg besar, tapi tidak besar2 amat, kecuali memang mau menekankan kata itu. Maksudnya "kata utama" jadi tidak termasuk "function word" seperti: in, of, a, the (kecuali memang ditekankan).
3. "stress-timing", maksudnya adalah, suku kata yg mendapat penekanan akan cenderung muncul dengan periode yg tetap, panjang suku2 kata di antaranya diubah seperlunya.

Mari mulai dari unsur yg pertama. Bahasa Inggris punya bunyi yg sekilas mirip dengan /c/, /j/, dan /f/, tapi sebenarnya ada perbedaan kecil.
Bunyi /c/ dalam bahasa Indonesia diucapkan dengan menempelkan bagian lidah yg dekat ujung (tp bukan ujungnya) ke langit2, sedangkan /c/ dalam bahasa Inggris yg ditempelkan ke langit2 adalah bagian yg lebih ke belakang lagi. Huruf /j/ mengikuti prinsip serupa.
Bunyi /f/ dalam bahasa Indonesia diucapkan dengan membuka bibir tidak terlalu besar lalu menghembuskan nafas, sedangkan dalam bahasa Inggris diucapkan dengan menempelkan bibir bawah ke gigi seri atas lalu melepaskannya (sambil menghembuskan nafas tentunya). Huruf /v/ prinsipnya sejenis.

Tambahan:
Huruf /s/ yg muncul bukan di awal kata hampir selalu mempunyai bunyi /z/, ini termasuk kata2 umum seperti "is" dan "has". Perbedaan ejaan Inggris dan Amerika seperti pada "civilisation' dan "civilization" juga disebabkan oleh ini, Inggris mau ejaan yg sesuai sejarah (pakai 's') sedangkan Amerika maunya yg seperti suaranya (pakai 'z'). Agak lupa kapan 's' melambangkan bunyi /s/, tapi kalau ga salah, minimal pada: awal kata, di akhir kata kalau didahului bunyi /t/ dan /p/ ("cats" dan "hops").

Sendainya bentuk mulut sudah benar, maka unsur yg kedua pun jadi lebih alami. Cara mengucapkan bahasa Inggris membuat mulut serasa lebih kaku, dan ini agak memaksa penggunaan "accent". Mana suku kata yg perlu diberi penekanan itu kadang bisa ditebak tapi kadang ya memang harus tau, jadi sulit untuk menjelaskannya.
Unsur yg ketiga silahkan dicoba sendiri.


Tambahan:
Orang Indonesia biasanya kalau kalimatnya menggantung/belum selesai dan lagi berpikir, maka biasanya suku kata terakhir diucapkan dengan nada tinggi dan huruf hidupnya dipanjangkan. Orang Inggris biasanya tidak begitu, melainkan kata terakhirnya akan dihabiskan saja. Jadi, untuk menunjukkan bahwa mereka sedang berpikir, biasanya menggunakan kata2 lain, seperti: um..., well....
Menurut pengamatan, cara bicara seperti ini berhubungan dengan penggunaan "stress" di atas. Bahasa Inggris itu ibarat perkusi: kadang keras kadang lembut tapi suaranya tidak bisa terlalu lama, dengan cepat harus menghilang, dan selain itu relatif tidak punya nada (benernya ada sih, tapi ga terlalu dominan). Soal yg terakhir ini, kadang kalimat tanya pun nadanya tidak naik. Sedangkan bahasa Indonesia itu nadanya lebih naik-turun dan suaranya bisa dipanjangkan, tapi volumenya cenderung tidak berubah.

Akhir kata, maaf tidak terlalu teratur. >_<
Rin@Rin : 2008-01-03 13:22:46 UTC+0000
diacu: >>65
Apologetika >>58 tentang >>56
Kalau dilihat di wikipedia, sebenarnya masih ada pembedaan antara ɔ dan o, tapi karena saya sendiri tidak begitu mengerti bedanya dan juga tidak punya contoh yang jelas, jadi tidak ditulis....
Rin@Rin : 2008-01-03 13:45:59 UTC+0000
Sempat terpikir untuk membuat semacam buku pelajaran bahasa Indonesia, mungkin dimasukkan ke wikibooks, gitu, tapi melihat betapa wikibooks sangat *amburadul ga karu-karuan* jadi susah juga, huhu....

Di wikibooks, tepatnya: http://en.wikibooks.org/wiki/Indonesian_Lesson_8, ada tulisan di bawah:
Note: The word "tinggal" is a tricky word. If it is used alone (not conjugated), it means to live or to stay. However, if you conjugate it, it means to leave or to die. Many people got confused on this. Think of it in Indonesian culture perspective. Many indigenous Indonesian believe that when people die, their soul is here to stay.

Waktu pertama kali membaca ini, serasa ada yang aneh, karena rasanya "meninggal" tidak ada hubungan dengan "tinggal". Sekarang baru terpikir "bukti" bahwa itu beda.
1. Penggunaan me-
Me- digunakan hanya dalam 2 kasus.
Kasus pertama yaitu pada kalimat *aktif transitif*, jadi bukan kalimat pasif maupun aktif intransitif. Tentunya "meninggal" bukanlah kalimat aktif transitif, jadi bukan ini.
Kasus kedua yaitu pada kata kerja tertentu yang intransitif. Kata2 "tertentu" itu yaitu kata kerja yang dibentuk dari akar kata yang bukan kata kerja, misalnya: hilang (k. sifat) jadi menghilang; selam (k. sifat?) jadi menyelam (ini didiskusikan di bawah aja deh....). Sedangkan kata kerja intransitif yang akar katanya sudah kata kerja tidak pernah diberi imbuhan me-. Kalau "meninggal" itu kata kerja, seharusnya masuk kategori ini, tapi nyatanya tidak ada kata "tinggal" atau "ninggal" yang bukan kata kerja, jadinya bukan ini juga.

Kesimpulannya, "meninggal" itu kata dasar, bukan kata dasar diberi imbuhan.

2. Penghilangan imbuhan me-
Dalam bahasa sehari-hari, imbuhan me- selalu dihilangkan, tapi yang demikian tidak pernah terjadi pada "meninggal", jadi "me-" pada "meninggal" bukanlah imbuhan.

Q.E.D.


Nah, soal "selam". Kesannya ini kata kerja, tapi kalau iya, maka kata kerja intransitifnya seharusnya tidak pakai "me-".
Selain itu, imbuhan -i salah satu fungsinya adalah mengubah kata kerja intransitif jadi transitif, dan bentuk transitifnya itu "menyelami", jadi "selam" jg bukan kata kerja intransitif. Karena itu ya harusnya kata sifat.
Masalahnya kata "selam" tanpa imbuhan rasanya hanya muncul di "kapal selam", jadi sulit juga menganalisanya. >_<
1peH@Rin : 2008-01-05 17:58:47 UTC+0000
diacu: >>63
>>58
Menurutku O ada 2 sih. Satu yg seperti pada kata "rokok". Yang satu lagi spt pada kata "soto". Yg "rokok" pengucapannya spt antara O dan A. Menurutku bgt sih.

Wah Rin ini sekolah jurusan apa sih? Kok bisa mengerti banyak ttg linguistik itu belajar sendiri atau gimana ya?
Rin@Rin : 2008-01-06 02:04:39 UTC+0000
diacu: >>65
>>62
Hm...  antara "rokok" dan "soto" bukannya sama aja, ya? Tapi sepertinya itu contoh yang bagus, karena sepertinya 2 'o' berderet itu 'o'-nya beda, seperti 2 'é' berderet juga beda.
Sepertinya di 2 'o' maupun 2 'é', huruf pertama lebih "terbuka" dari yang kedua. Maksudnya "terbuka" itu lidahnya lebih ke bawah, jadi rongga udara di atas lidah lebih besar (terbuka).

Kalau dibilang pengucapannya antara "O" dan "A", jadi mirip cara orang Islam nyebut "Allah", dong, ya.

Jurusannya ga ada hubungan banget dengan ini ^^, EEE di NTU, spesialisasi DSP. Kalau mau dihubung-hubungkan, ya paling "DSP itu ada Speech Processingnya". (maksa) :P
Ini sebenarnya dari pengamatan setelah pernah mendengar native speaker (= "penutur ibu"?) berbagai bahasa ngomong, ditambah ilmu dari Mbah Wiki, tentunya ditambah juga pengalaman belajar bahasa. (tapi yang terakhir ini ga nolong masalahan pengucapan, karena jarang sekali yang menekankan pengucapan, lebih banyak ke tata bahasa dan kosa kata)
Di wikipedia bagian IPA (International Phonetic Alphabet) dijelaskan secara teknis dan detail bagaimana menghasilkan suatu bunyi, bisa dipelajari dari situ. Kalau belum pernah baca mungkin terlalu rumit, apalagi kalau yg dibaca bunyi yang terlalu susah, jd lebih baik mulai dr yg ud diketahui.
asa@Rin : 2008-01-06 05:46:35 UTC+0000
diacu: >>66
>>58
soal e itu bukannya termasuk aksen yah?
soalnya org maluku klo ngomong gada 2 macam e.
apa klo ga ngomong pake 2 e lalu bukan bhs indo yg baik dan benar?
yg emang ada 2 e itu kan aslinya bhs jawa

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nol dua)+(tuju lima)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|