entah

No 274-293 No 254-273 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2009-09-09 02:29:30 UTC+0000
diacu: >>275 >>285 >>291
Kalau *alasan manusia melakukan dosa adalah karena, em..., naturnya berdosa*, maka bahkan sebelum manusia melakukan dosa pertama sudah mempunyai natur itu, yang artinya manusia diciptakan dengan natur berdosa.

Terasa ada yang salah.
andreas@Rin : 2009-09-09 02:42:33 UTC+0000
diacu: >>276
>>274
setauku natur manusia sebenernya baik, hanya corrupted (pada saat jatuh). jadi ga naturally evil, naturally good, but corrupted.

2 sen saya sajah
Rin@Rin : 2009-09-09 02:50:00 UTC+0000
diacu: >>277
>>275
Tetap tidak menjelaskan alasan kejatuhan.
andreas@Rin : 2009-09-09 03:07:33 UTC+0000
diacu: >>278
>>276
kejatuhan manusia mula2? om Adam dan tante Hawa makan buah terlarang?
Rin@Rin : 2009-09-10 14:54:51 UTC+0000
diacu: >>282
>>277
Tidak menjawab pertanyaannya.


Omong2, kenapa menganggap mereka paman dan bibi? Tidak mengakui punya leluhur seperti itu? ^^;
andreas@Rin : 2009-09-10 17:40:04 UTC+0000
diacu: >>283
>>278
Ok, ku baru baca ulang n mudeng. tapi klarifikasi dulu yah :D,

maksud pertanyaan mu itu, kok bisa nek Hawa dan kek Adam memberontak pertama kali, sepertinya diciptakan pemberontak?

gitu kah?

haha, mengakui kok, yah iseng aja lah bisa dibilang :D
Rin@Rin : 2009-09-11 07:15:53 UTC+0000
diacu: >>284
>>282
Bisa dibilang begitu, tapi harus dilihat dalam *terang* kalimat awal tadi.

"Terang"... ini jargonnya orang mana ya? :P
andreas@Rin : 2009-09-11 08:05:48 UTC+0000
diacu: >>285
>>283
nah iya kembali lagi ke soal natur baiknya manusia pada saat diciptakan, masalahnya adalah Tuhan juga menciptakan manusia mula2 selain baik, mereka juga memiliki hak bebas (free will) dalam memilih apapun keputusan yang mereka ambil. Sehingga partly mungkin juga karena iblis (ular) yang menggoda mereka dan keputusan yang mereka ambil ga bijak sehingga mereka memberontak.

mungkin kalo dulu kata pendeta ku dulu di GRII sydney, 3 stages manusia yah:
1. Awal diciptakan manusia tidak berdosa, tapi berpotensi melakukan dosa.
2. Setelah jatuh, manusia berdosa, tidak bisa tidak berbuat dosa.
3. Setelah ditebus, manusia berdosa, tapi bisa tidak berbuat dosa.

ku mungkin salah / kebalik2 :P, tapi sudah kuingat sekeras dan sebisa mungkin.

setau saya yah, kalo masi ada yang keliatannya *aneh* tolong ditanyaken, biar saya juga bisa belajar lagi ^^

wah gawad, kubahkan baru tau *terang* bisa dipake di konteks kalimat mu ^^;;;;
Rin@Rin : 2009-09-11 14:19:30 UTC+0000
>>284
Menurutku masih kontradiksi *kalau* kalimat di >>274 itu harafiah tanpa ada maksud implisit karena bisa dilihat dari konteks atau apapun itu.
Tentu saja bisa tidak masalah kalau tidak harafiah, tapi:
1. kalimat yang lebih akurat apa?
2. ku bertanya-tanya kenapa para tokoh agama sering ngomong dengan tidak harafiah sehingga akibatnya:
    a. banyak orang yang berdebat artinya
    b. jadi bahan serangan pihak lawan


Baru tau bisa dipake begitu apakah maksudnya:
a. setahumu tidak bisa dipake begitu
  atau
b. mu tidak sadar saja

Yang manakah? Kalau (a), mengapakah demikian dan bagaimanakah seharusnya?
yuku@Rin : 2009-09-16 08:00:39 UTC+0000
diacu: >>293
>>274
Eh sama ku juga pernah (dan sebetulnya masih, tapi ga begitu dipikirkan lagi) bingung dengan
hal ini.

Kalau pada awalnya diciptakan baik, mungkin ga akan jatuh dalam dosa.
Kalau jatuh dalam dosa itu karena ada sesuatu yang mengubah manusia yang tadinya
baik menjadi ada suatu "kekurangan" sehingga berbuat dosa atau jatuh dalam dosa.
Atau emang diciptakannya tidak begitu baik.

Jadi kalo dari sini, (manusia diciptakan baik) dan (manusia jatuh dalam dosa) ga bisa 22nya
betul.
andreas@Rin : 2009-09-16 11:34:27 UTC+0000
>>291
kalo menurutku natur ciptaan itu pasti ga sempurna yah. pak tong perna bahas soal apakah Tuhan itu bisa menciptakan sesuatu yang sesempurna diriNya? kalo bisa berarti akan terjadi adanya Tuhan yang tercipta dan Tuhan yang sudah ada, dan jadi kacau.

yah kalo ku merasa sih pada saat penciptaan mula2 manusia itu baik adanya dan tidak berdosa dan bahkan yang adalah gambar dan rupa Allah tapi tetap manusia bukanlah Allah yang benci dosa, dan manusia itu pun memiliki kehendak bebas. lalu datanglah sang iblis menggoda si manusia. ku ga nyalahin iblis sepenuhnya, tetep keputusan memakan buah tetep diambil oleh hawa

eh iya, baik != sempurna, jadi mungkin maksudmu bilang baik itu == sempurna.

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|