entah

No 190-195 No 170-189 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2008-09-14 06:57:08 UTC+0000
diacu: >>194
Teknik mengetik 10 jari

Banyak orang yang mengajarkan atau mungkin menganggap teknik mengetik 10 jari itu bagus, tapi benarkah demikian?

Belum lama ini ku sadar bahwa itu cukup ga bener. Misalnya nih, teknik 10 jari itu mengajarkan bahwa Z ditekan dengan kelingking, lalu, bagaimana dong cara mengetik ctrl+z? Ctrl kiri jelas tidak mungkin ditekan dengan kelingking kiri, atau bisa aja tapi jadinya Z tidak dengan kelingking. Lalu ctrl kana? Posisinya sangat jauh jadi lebih mustahil. Jadi aku merasa ada yang tidak beres.
Baru saja aku cari referensi tentang teknik mengetik 10 jari, dan ternyata ctrl malah tidak masuk. Gawat....

Bagaimana dengan, misalnya: ctrl+shift+T? Ctrlnya mungkin kelingking kiri dan karena T itu huruf kiri, mungkin pakai shift kanan, tapi benarkah ini cara yang terbaik? Bukannya lebih mudah semuanya pakai tangan kiri, ya?

Masih ada lagi, yaitu, tombol Alt. Seperti saudaranya si Ctrl, tombol ini juga tidak dimasukkan dalam teknik mengetik 10 jari, padahal huruf2 tertentu perlu tombol Alt kanan (yang namanya Alt Gr). Yang lebih parah, Alt Gr dan tombol2 yang perlu itu letaknya semua di kanan, cukup bertentangan dengan prinsip "tombol fungsi pakai tangan yang berbeda dengan yang dipakai mengetik" (sebenarnya sih "tombol fungsi" yang dimaksud cuma "shift", tp bisa kan dipakai sebagai analogi).
yuku@Rin : 2008-09-16 10:28:44 UTC+0000
diacu: >>195
>>190
Kayanya keterampilan ketik 10 jari itu asalnya dari waktu jamannya mesin tik yah?
Lalu karena banyak orang yang kerjanya di komputer ketik2 dokumen, balas imel, bikin
artikel, maka keterampilan itu diperlukan.

Padahal dulu waktu mesin tik, belom ada tombol ctl, alt, apalagi win, yang ada cuma shift.
Sedangkan di kompu banyak yang perlu lakukan operasi lain dengan aplikasi, bukan cuma
mengetik teks, makanya perlu digeser2 formasi jarinya.

Jadi kesimpulannya apa yah? Pake 2 cara aja, kalo lagi ketik tulisan panjang, pake yang 10
jari, kalo selain itu pake berapapun jari. Ku sendiri cuma bisa 7 jari, kelingking malah kurang
kuat ngapa2in (terbukti waktu main guitar hero susah pencet tombolnya).

coret[eNodjk1Ow0AMhZ89vyEKaResgAU36g0QEgKVlkg0EZkwToYcuTfAQU-2bOt7tq-H3259XLsF0o_P8uq_4hiWSNaEhhvsEeGR6IgXvOPihzC5bMBkot-Zlloldv-MgQVp3lQw8Yk_cEKHQetvTpxNMXConLVsEFCrbtGoavVXOnHqZMy4mDfb25HL1hrjvfNkySvtldw41kuk92Ykp__EHGcHy6TrpZaYb7L_qcZKXLbC18PD-rkeC6QMc4czRpr0m4kJjlt_Z-_DE_YlCMmSU07SS1oEhTTwB_NtLuQ$] -> Mana yang kelingking, mana yang jempol?
Rin@Rin : 2008-09-22 10:08:34 UTC+0000
>>194
Belum lama ini cari di wikipedia, dan kalau ga salah ada halaman tidak pernah bilang soal "10 jari", yang ada cuma "8 jari". Jadi yang benar 8, kah?

Sepertinya sih memang dari zaman mesin tik, tapi apa masih sangat relevan untuk dipakai sekarang? Mesin tik biasa tidak bisa bold maupun italic, dan underline kalau tidak salah harus dibuat terpisah, jadi apakah untuk memakai typesetting seperti itu di zaman sekarang tetap yg terbaik dilakukan setelah selesai mengetik?

Di lain pihak, kalau kita melihat orang bermain alat musik seperti piano, gitar, atau violin, biasanya pemula akan meletakkan tangannya di posisi yang tetap dan dipaksa untuk menekan tempat tertentu dengan jari tertentu. Tapi, kalau sudah memainkan lagu yang rumit, tangannya akan melompat-lompat ke sana-sini. Tentu saja lagu rumit hanya bisa dimainkan orang jago, jadi orang jago tangannya tidak diam di satu tempat.
Bisa dipakai sebagai analogi atau tidak ya...?

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|