entah

No 15-22 Semua (balik urutan) |

Rin@Rin : 2007-09-16 11:03:16 UTC+0000
>>14
Bukan urusan makro atau mikro, tapi kalau kita anggap memegang benda lalu diam itu seperti batang besi sebuah derek, kan tidak perlu ada perpindahan ion, tidak perlu buka-tutup pintu sel, dan juga tidak perlu mengalirkan sinyal kontraksi. Tapi karena sebenarnya otot bekerjanya bukan seperti itu, maka butuh lah itu semua. Jadi kelihatannya kunci permasalahannya adalah otot bukan bekerja seperti tadi itu. Menurutku sih....
1peH@Rin : 2007-09-17 12:58:26 UTC+0000
diacu: >>17
>>1
Sebenarnya ada lagi sih di bahasa Indonesia (bukan Indo lho:D) yang penggunaannya ada sedikit mirip 'the', yaitu "sang". Misalnya di Inggris, "Felix the cat"
Kata 'yang' juga bisa, spt "the last chapter" atau "My house is the one with a blue door"

Rin ini cewek atau cowok ya? Kan rin bisa Rini atau Rinto. hehe...
Tp sptnya cewek sih
Rin@Rin : 2007-09-17 14:00:33 UTC+0000
>>16
Ya, benar, *si dan sang* juga mirip dalam hal itu, tapi saya lebih tertarik dengan -nya, karena juga seperti dummy pronoun. Selain itu, *si* dan *sang* itu agak susah dibahas, karena penggunaannya juga banyak berbeda dengan *the*, dan karenanya juga menjadi salah satu hal yang sangat unik dari bahasa Indonesia. Keren juga ya, ternyata bahasa kita ini mempunya hal2 yang susah dijelaskan ke pengguna bahasa yang ga ada hubungannya....

Saya.... tidak berjenis kelamin. ^^
Rin@Rin : 2007-09-19 14:26:23 UTC+0000
diacu: >>25 >>26
Iseng nulis lagi....

Berdasarkan pengamatan selama beberapa tahun terakhir, entah mengapa orang Indonesia zaman sekarang mempunyai kecenderungan *memisahkan imbuhan* dan *menggabungkan kata depan*. Maksudnya itu seperti contoh rekaan di bawah ini:
*Barang yang diatas meja sudah di ambil.*

Apakah anda termasuk salah satunya?
Rin@Rin : 2007-09-19 18:53:07 UTC+0000
diacu: >>20 >>23
Ah bingung.
Sebenarnya sesuai dengan perjanjian yang namanya Tuition Grant Agreement, saya diwajibkan bekerja 3 tahun di perusahaan Singapura, tapi saya tidak mau, bukan karena saya malas, tetapi karena setelah mendengar dan mengalami sendiri yang namanya bekerja di bidang keinsinyuran (Inggrisnya: Engineering), saya menyadari bahwa pekerjaan seperti itu tidak cocok dengan saya. Ingin rasanya sekolah lagi, tapi entah mengapa semua yang pernah ngomong tentang hal setelah S1 tidak pernah menganggap sekolah lagi sebagai suatu pilihan, selalu hanya ada 2 pilihan:
1. bekerja: padahal ga cocok dengan pekerjaannya
2. lanjut kuliah: pada akhirnya setelah lanjut kan tetap di bidang itu juga, jadi sama aja, ga cocok
jadi maunya:
3. balik sekolah lagi ganti bidang yang lain: tapi kan sekarang sudah terikat dengan perjanjian 3 tahun.
Ah, bingungnya.... :(
asa@Rin : 2007-09-20 02:47:15 UTC+0000
diacu: >>21
>>19
kalo ambil s2 ato s3 ga bisa ganti bidang yah? seti bisa pindah dr MSE ke SCE tuh :P
kan byk jg yg s1nya entah apa dan s2nya bisnis
Rin@Rin : 2007-09-20 08:53:11 UTC+0000
>>20
Dari teknik yang satu ke teknik yang lain masih umum, karena masih mirip.
Dari yang berbau teknik ke yang berbau ekonomi masih umum, karena yang dibisniskan bisa aja hal2 yang berbau teknik.
Tapi saya dari teknik mau pindah ke seni, ini yang susah....
Setiawan@Rin : 2007-09-23 07:13:30 UTC+0000
asa salah info. Ku masih di MSE. Cuma kantorku saja yang di SCE :P

 

Kau akan ngepos secara anonim! Boleh2 aja sih, bahkan tulis nama dan sembarang paswod pun boleh. Tapi kalo mau daftar, klik daftar

Nama Pwd gp jsp (nol lapan)+(dua nam)= +img +coret

 

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|